Di Mako Kopassus Cijantung
JAKARTA-(IDB) : Para prajurit
Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat terkejut dan tampak
kocar-kacir saat Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko melakukan inspeksi
mendadak di Markas Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Jumat pagi.
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko tiba di pintu Makopassus sekitar pukul 08.00 WIB. Tak ada persiapan apa pun dari Kopassus untuk menyambut kedatangan Panglima TNI bahkan Danjen Kopassus Mayjen TNI Agus Sutomo tengah berolahraga pagi di Makopassus saat panglima tiba.
Saat laporan dan menyambut kedatangan Panglima TNI, Danjen Kopassus menggunakan pakaian olahraga dengan baju kaos dan bercelana pendek.
Danjen Kopassus memerintahkan prajuritnya untuk membunyikan alarm dan langsung menyiapkan pasukan di lapangan Makopassus. Dalam waktu 15 menit, pasukan Kopassus langsung siap di lapangan.
Pasukan yang langsung siap di lapangan yakni Satuan Gultor-81 Antiteror Kopassus, Grup-1 Sandi Yudha, Grup-3 Kopassus dan Grup Denma. Tak hanya itu, kendaraan-kendaraan taktis dan tempur milik Kopassuss juga disiapkan.
"Kedatangan saya melakukan sidak untuk melihat kesiapan pasukan terpusat yakni Kopassus yang sebenarnya. Coba Anda lihat, pasukan mereka berantakan saat saya datang," kata Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko.
Menurut Moeldoko, pasukan terpusat seperti Kopassus akan disiapkan bila situasi keamanan dalam negeri dan keamanan Pemilu dalam kondisi krusial.
"Pasukan Kopassus merupakan pasukan lapis ketiga. Lapis pertama adalah pasukan kewilayahan, lapis kedua adalah komando utama dan lapis ketiga adalah pasukan terpusat, seperti Marinir dan Kostrad. Mereka akan diterjunkan manakala kondisi krusial," katanya.
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko tiba di pintu Makopassus sekitar pukul 08.00 WIB. Tak ada persiapan apa pun dari Kopassus untuk menyambut kedatangan Panglima TNI bahkan Danjen Kopassus Mayjen TNI Agus Sutomo tengah berolahraga pagi di Makopassus saat panglima tiba.
Saat laporan dan menyambut kedatangan Panglima TNI, Danjen Kopassus menggunakan pakaian olahraga dengan baju kaos dan bercelana pendek.
Danjen Kopassus memerintahkan prajuritnya untuk membunyikan alarm dan langsung menyiapkan pasukan di lapangan Makopassus. Dalam waktu 15 menit, pasukan Kopassus langsung siap di lapangan.
Pasukan yang langsung siap di lapangan yakni Satuan Gultor-81 Antiteror Kopassus, Grup-1 Sandi Yudha, Grup-3 Kopassus dan Grup Denma. Tak hanya itu, kendaraan-kendaraan taktis dan tempur milik Kopassuss juga disiapkan.
"Kedatangan saya melakukan sidak untuk melihat kesiapan pasukan terpusat yakni Kopassus yang sebenarnya. Coba Anda lihat, pasukan mereka berantakan saat saya datang," kata Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko.
Menurut Moeldoko, pasukan terpusat seperti Kopassus akan disiapkan bila situasi keamanan dalam negeri dan keamanan Pemilu dalam kondisi krusial.
"Pasukan Kopassus merupakan pasukan lapis ketiga. Lapis pertama adalah pasukan kewilayahan, lapis kedua adalah komando utama dan lapis ketiga adalah pasukan terpusat, seperti Marinir dan Kostrad. Mereka akan diterjunkan manakala kondisi krusial," katanya.
Di Mako Marinir Cilandak
Setelah dari markas Kopassus, Panglima TNI Jenderal Moeldoko melanjutkan sidak ke Marinir KKO, Cilandak, Jakarta Selatan. Saat tiba di Kesatrian Hartono, Moeldoko tak mendapati Handie Talkie (HT) hingga kemudian meminjam handphone prajurit Marinir yang jaga di posko itu.
Moeldoko tiba di Kesatrian Hartono, pada Jumat (2/5/2014) beberapa menit menjelang pukul 10.00 WIB. Moeldoko yang tak mendapati ada HT atau interkom dalam pos jaga itu meminjam HP prajurit jaga untuk menghubungi Komandan Kesatrian.
Tak terdengar apa respons komandan yang dihubungi Moeldoko. Yang jelas Moeldoko menjelaskan siapa dirinya dan kemudian memberikan instruksi.
"Ini Panglima TNI, siapkan pasukan kamu. Ini jam 10 kurang 2," demikian kata Moeldoko singkat.
Tak lama kemudian, terdengar sirine meraung-raung pertanda prajurit mesti bersiap di lapangan. Prajurit yang terlihat bermain bola dan melakukan latihan tunggang langgang kembali ke barak untuk bersiap.
Moeldoko jalan ke dalam Kesatrian yang lantas ditemui oleh Komandan Brigade Infanteri Korps Marinir Kolonel Marinir Edy Prakoso didampingi Dan Pasmar II Brigjen Marinir Denny Kurniadi.
Dalam waktu 15 menit sejak Moeldoko memberikan instruksi, sekitar 2.000 prajurit Marinir berseragam lengkap sudah berbaris rapi untuk apel di lapangan Kesatrian. Beberapa prajurit terlihat mengendalikan tank panser untuk apel.
Moeldoko pun memimpin apel dan mengapresiasi kesigapan prajurit. "Kurang dari 20 menit kalian bisa berkumpul dengan baik beserta alutsista. Dengan itu saya bangga," tutur Moeldoko yang mengenakan baret hitam berbintang empat ini.
Dia pun mengingatkan para prajurit yang harus siaga dalam menghadapi Pilpres 9 Juli 2014. Moeldoko meminta Marinir siap di segala tempat dan memelihara alutsista.
"Sebentar lagi kita akan hadapi pilpres. Kita TNI harus siap untuk mengamankan, TNI memiliki kewaspadaan yang sangat tinggi untuk menjaga stabilitas keamanan. Untuk itu jaga dan pelihara kesiapsiagaan dalam situasi apapun. Untuk itu saya sangat senang bangga terhadap kalian dan megucapkan terimakasih. Menghadapi siatuasi tidak hanya saat pemilu. Marinir diproyeksi siap di segala tempat yang ada. Marinir harus memelihara alutsisita dan kesiapsiagaannya. Itulah prajurit Marinir," pesan Moeldoko.
Komandan Korps Marinir Mayjen TNI A Faridz Washington yang tidak ada di tempat datang di tengah-tengah apel. Setelah apel selesai dalam beberapa menit, Moeldoko sempat berdialog pada sekitar 3 prajurit dan para komandannya.
Moeldoko setelah itu masuk ke ruangan untuk makan bersama para prajurit, komandan dan wartawan. Menu prasmanan seperti ayam goreng, tahu dan tempe bacem, serta telor sudah tersedia.
Moeldoko tiba di Kesatrian Hartono, pada Jumat (2/5/2014) beberapa menit menjelang pukul 10.00 WIB. Moeldoko yang tak mendapati ada HT atau interkom dalam pos jaga itu meminjam HP prajurit jaga untuk menghubungi Komandan Kesatrian.
Tak terdengar apa respons komandan yang dihubungi Moeldoko. Yang jelas Moeldoko menjelaskan siapa dirinya dan kemudian memberikan instruksi.
"Ini Panglima TNI, siapkan pasukan kamu. Ini jam 10 kurang 2," demikian kata Moeldoko singkat.
Tak lama kemudian, terdengar sirine meraung-raung pertanda prajurit mesti bersiap di lapangan. Prajurit yang terlihat bermain bola dan melakukan latihan tunggang langgang kembali ke barak untuk bersiap.
Moeldoko jalan ke dalam Kesatrian yang lantas ditemui oleh Komandan Brigade Infanteri Korps Marinir Kolonel Marinir Edy Prakoso didampingi Dan Pasmar II Brigjen Marinir Denny Kurniadi.
Dalam waktu 15 menit sejak Moeldoko memberikan instruksi, sekitar 2.000 prajurit Marinir berseragam lengkap sudah berbaris rapi untuk apel di lapangan Kesatrian. Beberapa prajurit terlihat mengendalikan tank panser untuk apel.
Moeldoko pun memimpin apel dan mengapresiasi kesigapan prajurit. "Kurang dari 20 menit kalian bisa berkumpul dengan baik beserta alutsista. Dengan itu saya bangga," tutur Moeldoko yang mengenakan baret hitam berbintang empat ini.
Dia pun mengingatkan para prajurit yang harus siaga dalam menghadapi Pilpres 9 Juli 2014. Moeldoko meminta Marinir siap di segala tempat dan memelihara alutsista.
"Sebentar lagi kita akan hadapi pilpres. Kita TNI harus siap untuk mengamankan, TNI memiliki kewaspadaan yang sangat tinggi untuk menjaga stabilitas keamanan. Untuk itu jaga dan pelihara kesiapsiagaan dalam situasi apapun. Untuk itu saya sangat senang bangga terhadap kalian dan megucapkan terimakasih. Menghadapi siatuasi tidak hanya saat pemilu. Marinir diproyeksi siap di segala tempat yang ada. Marinir harus memelihara alutsisita dan kesiapsiagaannya. Itulah prajurit Marinir," pesan Moeldoko.
Komandan Korps Marinir Mayjen TNI A Faridz Washington yang tidak ada di tempat datang di tengah-tengah apel. Setelah apel selesai dalam beberapa menit, Moeldoko sempat berdialog pada sekitar 3 prajurit dan para komandannya.
Moeldoko setelah itu masuk ke ruangan untuk makan bersama para prajurit, komandan dan wartawan. Menu prasmanan seperti ayam goreng, tahu dan tempe bacem, serta telor sudah tersedia.
Marinir Minta Tambahan Alutsista
Panglima TNI Jenderal Moeldoko dalam sidaknya ke Kesatrian Marinir Hartono sempat berbincang dengan beberapa prajurit Marinir. Prajurit Marinir pun meminta beberapa hal, mulai dari parasut, perlengkapan dapur umum hingga tunjangan.
Saat itu Moeldoko meminta saran kepada prajurit usai apel di Kesatrian Marinir Hartono, Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (2/5/2014).
"Meminta parasut karena sudah tidak layak," sebut salah satu prajurit Marinir dengan tegas.
"Perahu karet, jumlahnya kurang. Yang ada terpelihara dengan baik. Meminta untuk 1 kompi, sekitar 20 (unit)," kata prajurit yang lain.
"Menanyakan tunjangan kinerja," pinta prajurit satunya.
Moeldoko lantas merespons tentang tunjangan kinerja ini. "Panglima TNI sudah mendorong terus. Saat ini baru 37 persen. Masalahnya, semua tergantung keuangan negara, kerja keras dan berdoa," jawab Moeldoko.
"Apakah Secabarek (Rekrutmen Sekolah Calon Bintara, red) menggunakan batasan umur," tanya prajurit lain.
"Biasanya ada pembatasan. Umur kamu berapa?" timpal Moeldoko.
"Siap, 39," kata prajurit itu.
"Oh. Masih ada kesempatan. Perutnya kecilin dulu itu kamu. Prinsipnya, siapkan dulu diri kamu," instruksi Moeldoko.
"Kapan batalyon di Batam akan diresmikan?" tanya prajurit Marinir itu.
"Tanggal 10 siap diresmikan. Presiden juga mau datang tapi ditunda. Prinsip batalyon hanya tinggal menunggu kapan diresmikan," tegas Moeldoko.
Sedangkan prajurit Marinir Serda Widodo mengutarakan, "Minta izin untuk mendukung peralatan dapur umum karena kita sering membantu dalam bencana alam".
Sedangkan Dan Pasmar II Brigjen Marinir Denny Kurniadi meminta peralatan berat. Moeldoko mencatat semua permintaan prajurit dan berusaha akan memenuhinya.
"Tidak ada cara lain melengkapi prajurit-prajurit dengan alutista yang baik. Sehingga permintaan kalian saya catat dan sesegera mungkin disiapkan. Saya melihat senyuman kamu dengan bangga. Bahwa pilihan kalian sebagai prajurit adalah pilihan yang paling tepat. Untuk itu siapkan diri untuk menjaga negara," pesan dia.
Saat itu Moeldoko meminta saran kepada prajurit usai apel di Kesatrian Marinir Hartono, Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (2/5/2014).
"Meminta parasut karena sudah tidak layak," sebut salah satu prajurit Marinir dengan tegas.
"Perahu karet, jumlahnya kurang. Yang ada terpelihara dengan baik. Meminta untuk 1 kompi, sekitar 20 (unit)," kata prajurit yang lain.
"Menanyakan tunjangan kinerja," pinta prajurit satunya.
Moeldoko lantas merespons tentang tunjangan kinerja ini. "Panglima TNI sudah mendorong terus. Saat ini baru 37 persen. Masalahnya, semua tergantung keuangan negara, kerja keras dan berdoa," jawab Moeldoko.
"Apakah Secabarek (Rekrutmen Sekolah Calon Bintara, red) menggunakan batasan umur," tanya prajurit lain.
"Biasanya ada pembatasan. Umur kamu berapa?" timpal Moeldoko.
"Siap, 39," kata prajurit itu.
"Oh. Masih ada kesempatan. Perutnya kecilin dulu itu kamu. Prinsipnya, siapkan dulu diri kamu," instruksi Moeldoko.
"Kapan batalyon di Batam akan diresmikan?" tanya prajurit Marinir itu.
"Tanggal 10 siap diresmikan. Presiden juga mau datang tapi ditunda. Prinsip batalyon hanya tinggal menunggu kapan diresmikan," tegas Moeldoko.
Sedangkan prajurit Marinir Serda Widodo mengutarakan, "Minta izin untuk mendukung peralatan dapur umum karena kita sering membantu dalam bencana alam".
Sedangkan Dan Pasmar II Brigjen Marinir Denny Kurniadi meminta peralatan berat. Moeldoko mencatat semua permintaan prajurit dan berusaha akan memenuhinya.
"Tidak ada cara lain melengkapi prajurit-prajurit dengan alutista yang baik. Sehingga permintaan kalian saya catat dan sesegera mungkin disiapkan. Saya melihat senyuman kamu dengan bangga. Bahwa pilihan kalian sebagai prajurit adalah pilihan yang paling tepat. Untuk itu siapkan diri untuk menjaga negara," pesan dia.
Sumber : Antara
Luar biasa prajurit2 Kopassus dan Marinir TNI di markas pusat Jakarta..... Semakin dilengkapi dan dilatih, Marinir2 TNI insyaAllah siap melebihi 'benchmark' milik USMC...... Semoga!
BalasHapusHidup TNI, Junjung sumpah prajurit. jika jadi prajurit sejati utamakan alutsista, baru kesejahteraan. kalau mau gaji besar jadi lah pengusaha atau karyawan.
BalasHapus