JAKARTA-(IDB) : Panglima TNI Moeldoko memperingatkan Australia untuk tidak lagi mengirim
para imigran gelap yang mencari suaka di Australia dikembalikan ke
Indonesia dengan menggunakan sekoci oranye yang keren.
"Panglima tentara Australia sudah berjanji bahwa tidak akan pernah melakukannya lagi, kalau mereka melakukan lagi, protes saya akan lebih keras lagi," tega Moeldoko ditemui usai menghadiri acara The 14th Annual Citi Economic and Political Outlook Indonesia: The Next Chapter, di Ballroom Four Seasons Hotel, Kuningan, Jakarta, Rabu (16/4/2014).
Moeldoko tidak mengungkapkan protes keras seperti apa yang akan dilakukannya, jika Australia mengulangi pengiriman 'manusia perahu' ke Indonesia. Namun ia memastikan banyak bentuk protes keras yang akan dilakukannya.
"Bahkan saat Australia mengirim manusia perahu dengan sekoci, panglima TNI Australia ini sekali bertemu dengan saya, saya kuliahin dia, saya tegaskan kami tidak dengan hal itu," ucapnya.
Namun ia mengakui, untuk mengantisipasi hal tersebut tidak terjadi lagi, diperlukan pengawasan perairan Indonesia dengan ketat.
"Tapi, luasnya wilayah dan panjangnya garis pantai itu juga tidak mudah bagi TNI untuk mengawasi, karena keterbatasan alusista. Tapi, yang jauh lebih penting, rasa saling menghormati atas teritorial negara masing-masing itu yang lebih bagus," tutupnya.
"Panglima tentara Australia sudah berjanji bahwa tidak akan pernah melakukannya lagi, kalau mereka melakukan lagi, protes saya akan lebih keras lagi," tega Moeldoko ditemui usai menghadiri acara The 14th Annual Citi Economic and Political Outlook Indonesia: The Next Chapter, di Ballroom Four Seasons Hotel, Kuningan, Jakarta, Rabu (16/4/2014).
Moeldoko tidak mengungkapkan protes keras seperti apa yang akan dilakukannya, jika Australia mengulangi pengiriman 'manusia perahu' ke Indonesia. Namun ia memastikan banyak bentuk protes keras yang akan dilakukannya.
"Bahkan saat Australia mengirim manusia perahu dengan sekoci, panglima TNI Australia ini sekali bertemu dengan saya, saya kuliahin dia, saya tegaskan kami tidak dengan hal itu," ucapnya.
Namun ia mengakui, untuk mengantisipasi hal tersebut tidak terjadi lagi, diperlukan pengawasan perairan Indonesia dengan ketat.
"Tapi, luasnya wilayah dan panjangnya garis pantai itu juga tidak mudah bagi TNI untuk mengawasi, karena keterbatasan alusista. Tapi, yang jauh lebih penting, rasa saling menghormati atas teritorial negara masing-masing itu yang lebih bagus," tutupnya.
Keluhkan Pasokan Alutsista
Peningkatan stabilitas keamanan nasional dalam rangka mendorong lebih
kondusifnya iklim investasi di dalam negeri oleh TNI ternyata masih
mengalami berbagai kendala.
Panglima TNI Moeldoko, mengungkapkan pengawasan keamanan perbatasan NKRI masih terkendala ketersediaan alat utama sistem persenjataan (Alutsista). Mengingat begitu panjangnya garis pantai perbatasan negara yang harus dijaga TNI.
"Begini, keluasan wilayah dan panjangannya garis pantai itu juga tidak mudah bagi TNI untuk mengawasi, karena keterbatasan alutsista," tuturnya ketika ditemui di Hotel Four Season, Jakarta, Rabu (16/4/2014).
Moeldoko berharap, semua negara bisa lebih saling menghargai dan mengamati batas wilayah antar negara. Sehingga, stabilitas keamanan di kawasan terjamin.
"Kita minta rasa saling menghormati atas teritorial negara masing-masing. Itu yang lebih bagus," pungkasnya.
Seperti diketahui, kelanjutan nasib tambahan anggaran alat utama sistem persenjataan (alutsista) telah menemukan kejelasan. Usulan tambahan anggaran yang mencapai Rp27 triliun itu akhirnya diputuskan pemerintah untuk tidak dicairkan mengingat ruang dalam APBN 2014 tidak mencukupi
Panglima TNI Moeldoko, mengungkapkan pengawasan keamanan perbatasan NKRI masih terkendala ketersediaan alat utama sistem persenjataan (Alutsista). Mengingat begitu panjangnya garis pantai perbatasan negara yang harus dijaga TNI.
"Begini, keluasan wilayah dan panjangannya garis pantai itu juga tidak mudah bagi TNI untuk mengawasi, karena keterbatasan alutsista," tuturnya ketika ditemui di Hotel Four Season, Jakarta, Rabu (16/4/2014).
Moeldoko berharap, semua negara bisa lebih saling menghargai dan mengamati batas wilayah antar negara. Sehingga, stabilitas keamanan di kawasan terjamin.
"Kita minta rasa saling menghormati atas teritorial negara masing-masing. Itu yang lebih bagus," pungkasnya.
Seperti diketahui, kelanjutan nasib tambahan anggaran alat utama sistem persenjataan (alutsista) telah menemukan kejelasan. Usulan tambahan anggaran yang mencapai Rp27 triliun itu akhirnya diputuskan pemerintah untuk tidak dicairkan mengingat ruang dalam APBN 2014 tidak mencukupi
Sumber : Detik
langsung sikat aj Pak Moel..
BalasHapus