JAKARTA-(IDB) : Kementerian Pertahanan (Kemenhan) sangat optimistis
dengan postur alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI. Itu
setelah pencapaian minimum essential forces (MEF) tahap pertama pada
2014, melebihi target. Dari rencana strategis semula MEF hanya 32
persen, pada akhir tahun ini bisa mencapai 40 persen.
Kapuskom Publik Kemenhan Brigjen Sisriadi mengatakan, kekuatan
minimum pokok alutsista TNI dapat terpenuhi pada renstra kedua pada
2015-2019. Menurut dia, semua pembelian alutsista sudah direncanakan
secara matang.
Semuanya dipenuhi Kemenhan berdasarkan permintaan dari pengguna,
yakni Mabes TNI AD, AL, dan AU. Sebagai pemegang anggaran, institusinya
akan mencarikan alutsista terbaik dengan menyesuaikan bujet yang
tersedia.
Sisriadi mengatakan, setidaknya 45 jenis alutsista akan memperkuat
TNI sebelum pemerintahan Presiden SBY berakhir. Untuk TNI AD, sekitar
103 MBT Leopard, 50 Tank Marder, dan rudal sebanyak 36 MLRS Astross II
Mk6 akan datang bertahap sepanjang 2014.
Alutsista TNI AL yang datang antara lain, 37 Tank Amfibi BMP3F, 10
MLRS RM Grad, 11 Helikopter anti kapal selam Panther, dan empat Pesawat
intai maritim CN235 MPA, serta tiga kapal perang jenis KCR (Kapal Cepat
Rudal) 60 m. Khusus TNI AU, setidaknya 12 pesawat Super Tucano, 16 jet
tempur Golden Eagle, delapan F-16 blok 52, enam Helicopter Cougar, serta
empat Radar Thales.
“Tahun ini saja, berdatangan beragam alutsista baru, yang terlalu
banyak untuk dirinci secara detail. Hanya peluncur peluru kendali yang
sepertinya tidak bisa datang tahun ini,” kata Sisriadi ketika dihubungi,
Senin (31/3).
Dia mengatakan, alokasi anggaran Kemenhan pada 2014 mencapai Rp 16,7
triliun. Namun, institusinya sempat meminta tambahan Rp 27 triliun untuk
pembelian alutsista baru, meski belum disetujui Kementerian Keuangan.
Sisriadi mengatakan, kontrak alutsista tidak bisa dinilai satu tahun.
Pasalnya, proses pengadaan barang menggunakan sistem anggaran multy
years. “Kontrak pengerjaannya lintas tahun. Selama lima tahun terakhir,
laporannya sekitar Rp 57 triliun yang dibelanjakan untuk alutsista
baru,” ujarnya.
Dia berharap, peremajaan alutsista TNI dapat terus berjalan sesuai
rencana. Kalau perlu, pemerintah bisa menambah alokasi anggaran agar
target 100 persen MEF dapat dipercepat. Dengan begitu, kekuatan
alutsitas TNI dalam menjaga NKRI semakin kuat dan tidak lagi diremehkan
bangsa lain.
Sumber : Republika
Betul 40 persen tapi sebagian besar barang bekas pakai dari negara lain.
BalasHapusParah...gitu kok kita bangga pakai barang bekas.