BANDUNG-(IDB) : Berinvestasi menjadi salah satu opsi untuk terus mendongkrak kinerja
dan performa perusahaan. Adalah PT Len Industri (Persero) yang siap
berinvestasi besar pada tahun ini.
“Benar. Tahun ini, kami siap berinvestasi. Nilainya, Rp 176 miliar.
Investasi itu untuk membangun instalasi yang terintegrasi dengan sistem
pertahanan peluru kendali Star Streak. Ini berkaitan dengan adanya
kerjasama dengan industri pertahanan Prancis, Thales,” ujar Direktur
Utama PT Len Industri, Abraham Mose, pada sela-sela Transformasi Bisnis
PT Len Industri di Hotel Harris Bandung, Jumat (28/2/2014).
Abraham mengutarakan, pembangunan instalasi itu berlokasi di Subang
pada areal seluas 10 hektar. Menurutnya, kehadiran instalasi yang
bertajuk LEN Techno Park tersebut juga memiliki manfaat lain, yaitu
meningkatkan kapasitas produksi solar modul, yang merupakan sumber
energi terbarukan. “Kapasitasnya naik menjadi 30 MWP. Sebelumnya, 10
MWP,” kata dia.
Selain di Subang, ungkap dia, pihaknya pun berinvestasi besar di
Kupang, Nusa Tenggara. Di Kupang, tambah Abraham, pihaknya berinvestasi
sekitar Rp 130 miliar. Investasi itu untuk memproduksi tenaga surya
sebagai sumber energi. Di provinsi tersebut, PT Len telah menjalin
kontrak jangka panjang, selama 20 tahun. “Yaitu sebagai operator tenaga
surya,” tuturnya.
Andra Y Agussalam, Direktur Keuangan PT Len Industri, menambahkan,
pembangunan itu juga dapat menopang rencana dan proyeksi bisnis lembaga
BUMN tersebut. Pada 2013, sebut dia, pihaknya mencatat pendapatan
sebelum audit senilai Rp 2,06 triliun. Angka itu, jelasnya, bersumber
pada penjualan beberapa produk.
“Yang tertinggi adalah railway transportation. Penjualannya senilai
Rp 1,34 triliun. Lalu, Navigation senilai Rp 434,9 miliar. Kemudian
renewable energy, sebesar Rp 263,7 miliar. Selanjutnya, Information and
Communication Technology sejumlah Rp 123.9 miliar,” paparnya.
Tahun ini, ucap Andra, pihaknya memproyeksikan pertumbuhan laba
bersih sebesar 15 persen. Selama 2013, sambungnya, PT Len meraup
keuntungan bersih sebesar Rp 71 miliar. Angka itu, terang dia, lebih
tinggi 8 persen daripada realisasi 2012.
“Target kita tahun ini Rp 2,3 triliun dengan pencapaian laba bersih Rp 78 miliar sampai Rp 79 miliar,” tandas Andra.
Sumber : JabarToday
Ke ampuhan anti air stareek masih di bawah pantsir s1 buatan muskow itu kata pengamat barat di melitery chanel , setelah di uji coba stareek ke heli terbang jitu kennak di ujicoba lagi sasaran jet tempur terbang tinggi meleset broo....senjata ini pernah berjibaku perang gorgia terbukti tank 2 ...angkatan darat gorgia hancur lebur di hantam amukan air supermasi rusia .
BalasHapus