KUALA LUMPUR-(IDB) : Pada pameran pertahanan Defence Services Asia (DSA) 2014 di Kuala
Lumpur, Malaysia, perusahaan Chaiseri Thailand mengonfirmasi bahwa saat
ini sebanyak 29 kendaraan lapis baja First Win 4x4 sudah dioperasikan
oleh Angkatan Darat Thailand, dan 200 unit lainnya akan segera
dikirimkan dalam beberapa bulan ke depan.
Perusahaan Chaiseri Thailand juga mengatakan bahwa disamping memproduksi
First Win 4x4 untuk Angkatan Darat Thailand, Angkatan Darat Malaysia
juga berkemungkinan dan bisa membeli 200 unit lainnya dengan nama
Deftech. Seperti yang diketahui, Chaiseri telah bekerjasama dengan
DRB-Hicom Defence Technologies (Deftech) Malaysia guna mempromosikan
First Win untuk menggantikan kendaraan Rheinmetall Condor Angkatan Darat
Malaysia yang sudah menua.
Chaiseri First Win 4x4 dikembangkan, dirancang dan diproduksi di Thailand melalui
perusahaan Chaiseri Metal & Rubber Co., Ltd. Chaiseri merupakan
perusahaan Thailand yang berbasis di provinsi Pathumthani, yang terletak di
sebelah utara ibukota Thailand, Bangkok.
Saat ini, Chaiseri menjadi salah satu pemasok utama produk pertahanan untuk
Angkatan Darat Thailand. Dengan didukung fasilitas dan pengalamannya dalam
mengembangkan produk pertahanan, Chaiseri setidaknya telah memasok produk militer ke 20 negara di dunia.
First Win 4x4 dirancang sebagai kendaraan angkut infanteri dengan
lambung baja berbentuk V yang menawarkan perlindungan tingkat tinggi
dari berbagai ancaman di medan perang saat ini dan di masa depan,
seperti ranjau dan improvised explosive devices (IED). Berat kotor kendaraan ini sekitar 9.000 kg dan dapat mengangkut hingga 10 pasukan ditambah pengemudi.
Lambungnya yang terbuat dari lasan baja balistik dengan berbentuk V
berguna untuk mengarahkan laju ledakan ranjau, sekaligus sebagai
kendaraan yang memiliki orientasi perlindungan 360°. Sistem perlindungan
dapat mencapai STANAG 4569 dari Level 1 hingga Level 3 yang berarti
kendaraan ini mampu menahan peluru kinetis Armor Piercing hingga 7,62x51
mm standar NATO dari jarak 30 meter dengan kecepatan 930 m/detik dan
dapat menahan ledakan ranjau hingga massa 8 kg di bagian roda gardan
maupun di tengah gardan.
Bagian atas kompartemen kru dapat dilengkapi dengan turet (kubah) manual open top 360° yang dapat dipersenjatai dengan senapan mesin 7,62 mm atau 12,7 mm atau peluncur granat otomatis.
Kendaraan ini dimotori oleh mesin Cummins ISB yang menghasilkan kekuatan
300 hp dan menggunakan transmisi otomatis Allison dengan 6 kecepatan
dan 1 reverse. Soal kecepatan, kendaraan ini mampu berlari dengan
kecepatan maksimum 110 km/jam dengan daya jelajah maksimum 600 km.
First Win termasuk kendaraan dengan mobilitas dan kelincahan tinggi,
mampu beroperasi dalam berbagai medan menantang seperti lumpur, medan
cadas dan pada kondisi iklim yang ekstrem seperti suhu dan kelembaban
yang tinggi.
Sumber : Artileri
hwmm.... Indaonesia malah beli dari ausi bukannya mengembakan sendiri.. :(
BalasHapusLakian yang punya Australia gan.. Semoga aja indonesia bisa nyerap teknologinya..
HapusTak mungkin malaysia membeli nya skrg ini..mrk sudah miskin ekonomi defisit sejak thn 2003 hutang besar sedangkan negara kecil..mereka tetap memakai besi buruk utk kenderaan tempurnya sekurang2nya 10 thn lg
BalasHapus