JAKARTA-(IDB) : Gudang
Amunisi Satuan Komando Pasukan Katak, Kawasan Armada Barat di Pondok
Dayung meledak pada Rabu (5/3) sekitar pukul 10.30 WIB. Petugas Polres
KPPP pelabuhan Tanjung Priok, Ateng, membenarkan adanya kejadian itu.
Kata dia, insiden itu terjadi sekitar pukul 11.00 tadi.
Kapolres KPPP Pelabuhan Tanjung Priok
Ajun Komisaris Besar Asep Adi Saputra mengaku sudah berada di lokasi.
“Saya urus dulu TKP-nya,” kata dia.
Menurut informasi di lapangan, saat ini
korban dilarikan ke sejumlah rumah sakit. Kepala Pusat Penerangan TNI
Laksamana Muda Iskandar Sitompul menyatakan masih menacari data
persitiwa itu
Menurut para pekerja di PT Indonesia
Power, ledakan tersebut membuat kaca kantor pecah berhamburan. ”Kaca
seluruh jendela kantor bergetar hebat, bahkan kaca ruang merokok di
kantor kami pecah. kami sempat panik,” kata Surya Ashari, salah satu
karyawan PT Indonesia Power.
Korban ledakan Gudang Peluru TNI AL,
Tanjung Priok, dibawa ke RS TNI AL Mintoharjo, Benhil, Jakarta Pusat.
Hingga pukul 12.44 WIB sudah ada tujuh korban yang dibawa ke rumah sakit
milik angkatan laut itu.
Menurut pantauan media setiap satu
ambulans membawa satu korban luka. Beberapa korban mengalami patah kaki
dan diperban.Ada satu korban yang tubuhnya penuh debu dan luka di wajah.
Prajurit TNI AL itu terlihat menahan sakit.
Selain itu, ada satu anggota Provos yang
ikut menjadi korban. Tidak terlihat luka dari luar namun dia mengerang
menahan sakit. Sebanyak 25 anggota TNI Angkatan Laut menjadi korban
akibat ledakan gudang peluru di kawasan pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta
Utara, Rabu 5 Maret 2014.
Kepala Pusat Penerangan TNI Laksamana
Muda, Iskandar Sitompul, mengatakan, umumnya korban terkena pecahan
kaca, kayu, dan genteng.
“Sampai sekarang tidak ada korban sipil,
karena itu daerah terisolir,” kata Iskandar. “Mungkin saja di tempat
lain ada,” tambahnya. Menurut Iskandar, lokasi ledakan berada di tempat
latihan dan ada lapangan tembak Pasukan Katak TNI AL. Di lokasi itu
terdapat gudang amunisi. Iskandar menjelaskan, gudang amunisi itu
meledak pukul 10.30 WIB.
“Kebetulan lokasi terisolir, Pondok
Dayung seperti danau kecil, di danau kecil itu orang masuk susah, dan
ada kapal angkut kecil untuk menyeberang, sehingga korban adalah
petugas,” jelasnya.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda
Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, ledakan dahsyat di
lokasi Komando Pasukan Katak (Kopaska) Kawasan Armada Barat, Pondok
Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu 5 Maret 2014 berdekatan
dengan Markas Direktorat Kepolisian Perairan (Pol Air) Polda Metro Jaya.
Rikwanto memastikan, jika anggotanya
ikut menjadi korban dalam peristiwa itu. “Selain anggota TNI ada juga
anggota Polri yang terluka. Namun jumlah belum dapat disampaikan karena
masih dalam proses pendataan,” ujar Rikwanto.
Puluhan personel TNI Angkatan Laut berjaga di depan ruang UGD. Tidak ada yang boleh memasuki ruang UGD selain petugas.
Sumber : JKGR
prihatin..
BalasHapussabotase barat....
BalasHapus....mungkinkah pasukan elit singapura? gara2 kasus Usman Harun? singapura kan punya kapal selam canggih yang mungkin tidak terdeteksi dan mengirimkan pasukan elitnya untuk sabotase. kalau lihat di google lokasinya mudah sekali diinfiltrasi...ini mungkin amaran singapura...Indonesia jangan macam2...ok, persoalan Usman Harun distop tapi skor dibuat 1 - 1 dulu..!
HapusJangan kejadian ledakan ini lalu dijadikan alasan untuk menggeser Markas Kopaska di Priok karena tanahnya mau dipakai buat bisnis pelabuhan ya paaak !!!
BalasHapusItu DPRD DKI dengan kejadian ledakan tsb. langsung menolak rencana dibawah Monas dijadikan ruang penyimpanan tank Leopard !!! akakakakakakakakakakkk ,,, prihatin nih apa aja dipolitisir buat bisnis padahal TNI kita udah menderita !
Biyaya perawatan gudang amunisi di potong yg di atas ahirnya makan korban , kalau gudang amunisi zemua fasilitas safty ...safty lengkap ke jadian hampir 5 tahun sekali meledak bisa di hindari harus tranparat di investegasi jangan sampai di tutupi gudang amunisi meledak , kebiasaan lama ...kapal ke bakar ...gudang amunisi meledak di tutupi rong ....rong....masak gudang amunisi kita liat terdiri dari bangunan tua gak pernah di rehap ...borok borok ...di tni harus di buka supaya benteng republik maju layaknya angkatan perang moderent .
BalasHapusGudang amunisi seharusnya tidak boleh terpublikasi lewat PERS. Seharusnya meskipun ada ledakan TNI tetap merahasiakan gudang amunisi itu. Bisa saja bilang gudang BBM.
BalasHapusSekarang teroris aja bisa lihat diatas halaman ini dimana TNI-AL simpan amunisi.
dari kemarin dulu selalu saja alasannya tentang hal itu, korsleting listrik. kok ya ceroboh juga. tapi masak korsleting listrik? dari tahun 80-an sampai sekarang selalu saja alasannya itu. apakah tidak sebaiknya dicurigai juga orang dalam yang bertugas ? sebab kalau ngomongin masalah CIA orang dalam bisa jadi tangan kanannya. hehe moga aku ngacau. Karena KRI Klewang yang kemarin meledak dengan alasan korsleting listrik juga. hehe. Nah tu gimana? Yah semoga kalo emang korsleting ya ke depannya mudah2an tidak terjadi lagi, belajar dari itu. Maka mohon gudang dibuat dengan keamanan yang super tinggi. OK?
BalasHapusIya bener kok. Korsleting listrik! Kemaren Gn. Kelud ama Sinabung meletus juga korsleting listrik.
HapusKlo ada yg mau sabotase pastilah mereka mgincar sasaran yg lebih strategis atau gudang2 senjata yg lebih besar, ini cuma gudang amunisi kecil.
Hapus