Jumat, Februari 07, 2014
13
MAGETAN-(IDB) : Sejumlah anggota Komisi I DPR RI mengamati pesawat latih tempur T-50i Golden Eagle di hanggar Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi, Magetan, Rabu (5/2). 

Sebanyak 16 unit pesawat latih tempur T-50i Golden Eagle buatan Korean Aerospace Industries (KAI) pesanan Kementerian Pertahanan yang dikirim ke Lanud Iswahjudi secara bertahap tersebut secara resmi akan diserahkan oleh KAI kepada pemerintah RI pada 13 Februari mendatang. Selanjutnya, pesawat tersebut akan ber-homebase di Skadron 15 Lanud Iswahjudi.



Sumber : Antara

13 komentar:

  1. Terlalu banyak upacara !
    Indonesia harus mengurangi budaya upacara !

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jangan gituu... nanti industri katering makanan pada bangkrut, Satu perusahaan katering bisa pekerjakan 100-300 karyawan.

      Hapus
  2. apa T50i ini bisa dipasang radar AESA..?? Cos dudukan utk radar nya sangat kecil...??

    BalasHapus
  3. apakah T50i bisa bantu perang atau hanya dipakai latihan saja ............siapa yg tau ya.........

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jawabannya bisa, karena pesawat T-50 bersifat multi-role, selain buat training bisa jg buat intai-serang.. T itu artinya "Training" dan "Tactical"...T-50 ini kan julukannya baby F-16, jd radar dan combat systemnya + senjatanya compatible dgn F-16, emang waktu itu Ameria sendiri kasih blue-printnya F-16 ke Korea, dgn syarat kemampuan mesin jetnya harus dibawah F-16... Seandainya PTDI dikasih blue printnya sekarang pasti udh bisa bikin pesawat tempur.. Namanya juga politik, pasti ada udang dibalik batu..

      Hapus
    2. T50i selain buat latihan juga bisa buat perang dengan misi2x terbatas. Tapi T50i juga bisa di-upgrade avionics--nya untuk misi2x yang lebih berat dan itu memang keinginan TNI-AU supaya T50i kita bisa kita upgrade sendiri jika memang diperlukan.

      Hapus
  4. pespur ini cocok buat patroli udara, biaya terbang perjamnya 70-100juta, jangkauannya luas karena kecepatannya sampai 1 mach,perbanyak sampai paling tidak 3 skuadron seri FA-50, tempatkan di HangNadim Batam dan Eltari Kupang untuk intercept pespur singaporno dan aushit, sementara pespur pemukulnya Su-35 dan Su-27

    BalasHapus
    Balasan
    1. kl yg dijegat hornet sm jg bunuh diri

      Hapus
  5. Pesawat T50i-GE memang pesawat latih namun dapat juga digunakan sebagai pesawat tempur ketika dalam keadaan terdesak... Jika melihat dari jumlah pengadaan pesawat latih T50i-GE dengan jumlah pesawat yang cukup besar mencapai 1 skuadron... maka kemungkinan setelah MEF I ini selesai akan banyak calon-calon pilot pesawat tempur yang siap menerbangkan pesawat tempur... Karena akan datang 24 atau lebih pesawat F-16 dari US, jika tidak ada halangan kedepannya... dan jika ada halangan, maka pada MEF II mungkin akan ada pergelaran 2 skuadron baru pesawat tempur generasi 4+ atau generasi 5 sekaligus... :)

    BalasHapus
  6. Emang iyaa...upacara ...acara penyerahan pesawat class 2 banyak makan biyaya , jet tempur ...jet tempur hanya bikin para ...petinggi negara perut mirip tempayan besar membusung kerja mirip kura kura jalan lamban lupa akan tugas negara besar nan luass hanya di jaga jet tempur latih ber jumlah ecoran .

    BalasHapus
    Balasan
    1. gile lu ndro.... bisanya mbacot doang...

      Hapus
  7. Pesawat latih aja sdh supersonic, jd yakin utk pesawat tempur masa depan TNI AU akan lebih dr SUKHOI 30 MKK. Saat backbone trainer TNI AU Hawk 109/209 subsonic, backbone fighter pakai F-16 Fighting Falcon. Sekarang sdh pakai T-50i supersonic, bisa jd utk backbone fighter SUKHOI-35 BM atau Gen 4.5 lain.
    Emang negeri jiran malaysia, trainer msh pakai Hawk series tapi sdh mimpi konon mau akan beli EF Thypoon; "JOMPLANG!". Malaysia beli trainer baru aja tdk mampu, mimpi konon akan mau beli fighter baru.

    BalasHapus
  8. Tinggal menunggu S-300 dan S-400 :)

    BalasHapus