Jumat, Februari 14, 2014
16
 http://www.artileri.org/2014/02/singapore-airshow-2014-airbus-helikopters-kerjasama-ptdi.html


SINGAPURA-(IDB) : Airbus Helicopters menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dalam hal memperluas kolaborasi kedua perusahaan untuk pemeliharaan, perbaikan, dan overhaul dari helikopter Airbus Helicopters yang digunakan Indonesia.


MoU ditandatangi oleh Direktur Utama PTDI, Budi Santoso, dan Presiden Airbus Helicopters, Guillaume Faury, saat Singapore Airshow, 12 Februari 2014, yang berfokus pada kegiatan pemeliharaan, perbaikan dan overhaul helikopter AS365 Dauphin, EC725 Cougar, dan AS350/AS 555 Fennec yang dioperasikan pemerintah Indonesia.


Budi menjelaskan bahwa kerjasama PTDI dengan Airbus Helicopters merupakan buah dari hubungan jangka panjang yang dibangun atas dasar kepercayaan. Dan dengan kerjasama strategis baru ini, masing-masing perusahaan akan mendukung satu sama lain untuk saling menguntungkan kedua belah pihak.


"Kami membuka bab lain dalam kerjasama yang sangat sukses dan penting bagi jejak global industri Airbus Helicopters," Faury menambahkan. "PT Dirgantara Indonesia merupakan salah satu mitra terpenting kami, dan saya berharap untuk mengejar aspek baru dari hubungan kami ini."


Kerjasama kedua perusahaan ini sudah terjalin sejak 1970-an dengan lisensi kepada PTDI untuk memproduksi helikopter N-B0105, yang mana sudah dibangun sekitar 120 unit. Kemudian kerjasama ditingkatkan dengan lisensi kepada PTDI untuk memproduksi helikopter N-SA330 Puma dan N-AS332 Super Puma. Tidak hanya itu, sejak tahun 2012 PTDI juga telah memasok bagian ekor, bagian atas dan bawah badan helikopter untuk helikopter EC725 dan varian sipil EC225 dengan total produksi saat ini sebanyak 125 shipset.

Tentang PT. DI


PTDI merupakan perusahan milik negara yang didirikan pada tahun 1976, berlokasi di Bandung. Produk utama PTDI adalah pesawat, komponen struktur pesawat, jasa dan rekayasa pesawat. PTDI telah memproduksi pesawat CN-235 varian militer untuk misi patroli maritim, surveillance dan penjagaan pantai dan varian untuk transportasi sipil. Selain pesawat sayap tetap, PTDI juga memproduksi helikopter N-AS332 Super Puma dan N-Bell412-AH.

PTDI telah mengirimkan lebih dari 400 pesawat untuk penggunaan sipil dan militer di dalam dan di luar negeri. PT DI juga memproduksi bagian-bagian pesawat, komponen, peralatan dan perlengkapan untuk pesawat Airbus A320/321/330/340/350/380, untuk helikopter MK2 dan EC725 Euro dan memproduksi pesawat CN235, C212-400 dan C295/CN295. PTDI juga menyediakan jasa pemeliharaan, perbaikan, modifikasi dan dukungan logistik untuk CN235, Bell412, BO-105, NC-212-100/200, N-AS332 Super Puma, B737-200/300/400/500, A320, A380, Fokker 100 dan Fokker 27. Selain itu PTDI juga menyediakan teknik dan analisis, dan simulator penerbangan.


Tentang Airbus Helicopters

Airbus Helicopters (sebelumnya Eurocopter), adalah salah satu divisi dari Airbus Group yang berkantor pusat di Prancis, pelopor kedirgantaraan dunia dan jasa yang berhubungan dengan pertahanan. Airbus Helicopters merupakan produsen helikopter No 1 di dunia dan mempekerjakan lebih dari 23.000 karyawan di seluruh dunia. Dengan pangsa pasar 46% disektor sipil, perusahaan ini telah menyuplai 12.000 helikopter yang digunakan oleh lebih dari 3.000 pengguna di sekitar 150 negara.

Kehadiran Airbus Helicopters di dunia internasional ditandai dengan hadirnya 21 anak perusahaannya di 21 negara, dan jaringan luas di seluruh dunia yang meliputi pusat servis, fasilitas pelatihan, distributor dan agen bersertifikat. Jumlah helikopter Airbus Helicopters yang digunakan sipil dan militer adalah yang terbanyak di dunia.




Sumber : Artileri

16 komentar:

  1. PTDI... riwayatmu semakin cemerlang. Bagus.... tapi masih banyak manajemen yang harus diperbaiki. Selama PTDI rajin bikin PR, rakyat akan semakin percaya dan semakin mencintainya. Ibarat cinta dari seorang ibu.

    BalasHapus
  2. sebagai satu2nya perwakilan dari RI,karena pembatalan kunjungan dari singaporn,PT DI masih tetap dipercaya oleh euro copter.....maju terus NKRI & PT.DI ....by.Usman Harun

    BalasHapus
  3. Singapura sdh jual apa ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jualan mee pok laaa..... bisanya itu aja!

      Hapus
  4. SAAB swedia nawarin gripen NG dg TOT 100%, gmn bos?

    BalasHapus
  5. Bakal percuma pt DI berdiri lebih tua dari sayaa....masih jadi tukang rakit padahal bikin sendiri sudah bisa , ini semua akibat tawar menawar komisi upeti masih jadi momok menakutkan buat pt DI . Ada tentara ikut nongkrong di menagement di perusahaan negara itu ,madsud apa ?.... tentara ikut gurus pt DI jellas salah alamat , tentara harus fokus di perang bukan di BUMN . Akibat nya pt DI gak bisa jadi perusahaan mandiri layak nya perusahaan dirgantara dunia boeing airbus northgruman .

    BalasHapus
  6. ano 10.13, kata siapa pt.di sebagai perakit doang. di dunia, ga ada 1 perusahaan senjata atau pesawat manapun yg murni 100% produksi dirinya sendiri. contoh : liat boeing, untuk mesin dia kerjasama dengan general electric atau pratt and whitney, untuk komponen memasok dr perusahaan" pesawat dunia termasuk indonesia. avionic dr honeywell. pake IQ mu, boeing jg sama perakit tp boeing yg punya desain. kita bedanya cuma niru aja, ga punya desain sendiri.

    BalasHapus
  7. kykny klo mempertimbangkan kemandirian alutsista Indonesia kedepanny,saya setuju utk SAAB swedia dgn Gripennya, gmn om2??

    BalasHapus
    Balasan
    1. masalah nya yg diberi TOT jenis pesawat yg mana nih? jas gripen block C/D atau jas gripen NG??
      TNI mempertimbangkan nya gripen NG, sementara saab menawarkan nya block C/D,,
      klo lu setuju dgn saab brarti jas gripen block C/D yg kemampuan nya masih di bawah N.G
      klo gw ga stuju klo yg di tawarkan nya block C/D cos ga jauh beda dgn f 16 block 32+ yg dari hibah USA. malah lebih bagus f 16 block 32.

      Hapus
    2. TOTnya pun ga akan full spek, paling cara pemeliharaan, maintenance, sama perakitan. soalnya saab pun masih memakai komponen dan system dr negara lain. contoh avionik, dan mesinnya.

      Hapus
  8. Kalo nurut gue seh bagusny ambil tuch jas gripenny sm tot ny buatt gantiin bae hawk 100-200 yg ud mulai uzur..
    Dan buat pengganti f-5 tigerny tetep pake su-35..biar makn gahar NKRI
    "Merdeka"

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gak bs gitu dong!
      Pilih alah atu!
      Su-35 ketengan tanpa tot
      Ato
      gripen NG borongan + tot? ??

      Hapus
  9. Saab mau gasih barang ke indo tot 100% alaa...brasil , tapi ke buru di tangkis memhan emang ahli main putar uang rakyat semenjak menjabat di kementrian energi . Kalau istana jellas dan gak main tikung akusisi jet tempur dan alih tehnologi saab jas gripen siap gasih tot 100% di avionic termasuk radar sudah buatan saab sendiri ,mesin buatan volvo punya daya dorong luar biasa di adu nanjak gripen gak gos gossan lagi di sini lah jadi tawar menawar alot termasuk tot , swedia sanggup enggak menerima sarat istana alaa korea ?..... komisi dan upeti tot ....tot ...bisa di akali , biasa mau pemilu ....butuh dana besar triliunan untuk mendongkel jokowi dana besar mutlak . Keselamatan ibu negara ibas family jellas jelaas .....harga mati . Negara yaris rontok di rampok yata 2 istana gak peduli fakta 1 juta % ini bukan fitnah . Tot tot jas gripen harus jellas dan di publikasikan ini tot ...bukan rahasia lagi supaya tidak ke tipu lagi alaa kapal sigma fregat dan ks changbogo class berujung nambah uang rakyat lagi puluhan juta dolar . Itu ulah siapa ? ..... kan istana main tikung dana alutsista tampa bisa di tembus KPK .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini siapa mem fitnah siapa yah????

      Prototipe gripen NG terbang 2013, masuk jajaran/ operasional AU Swedia 2018
      40% komponennya termasuk engine dan electro optical systems di-sourced dari Amrik. dimana bisa TOT 100% klo 40% komponen nya dari Amerika???

      yg ditawarkan saab itu jas gripen block C/D. dan block C/D itu masih genre 4, bukan genre 4++.. kecuali gripen NG. yg masuk genre 4++.

      klo tot yg katanya 100% padahal komponen yg 40% nya di beli dari amerika apanya yg bisa diharapkan,, ga jauh beda dgn KFX/IFX.
      tapi kalo kerjasama nya seperti PT.AIRBUS dgn PT,DI mungkin langsung diambil sama pemerintah..

      Kita punya sejarah yang tidak baik dengan Swedia terkait Aceh, klo tidak salah kita pernah menarik pulang dubes dari Swedia. Kita bukan Brazil, karna Brazil memang sangat dekat dengan Swedia, bahkan Lula da Silva mantan presiden Brazil yg kharismatik itu pernah hidup/tinggal dan menjadi supir bus angkutan umum di Swedia.


      KS changbogo nambah duit karena spesifikasi yang diminta TNI berbeda dari KS changbogo milik korea sendiri,, yaitu
      1. di tambah peluncur rudal SUB harpoon, dan karna tidak mendapat izin dari USA maka di ganti rudal yg sama kemampuan nya milik korsel..
      2. daya selam yang lebih senyap dibanding changbogo atau U209 chakra / nenggala, dan lebih mendekati kemampuannya U.212

      kapal sigma 10514 yg TOT dgn belanda TNI juga meminta persenjataan yg lebih canggih pula di banding dgn kapal sigma 10514 milik maroko,
      diantaran nya rudal exocet block III, SAM VLS MICA, dan ditambah rudal mistral prancis, serta torpedo juga,, otomatis nambah duit lagi,,

      kadang klo kita slalu berfikir negatif, semuanya selalu negatif dimata kita,, walupun itu belum tentu negatif atau positif..
      dan klo kita slalu brpikir positif insya Allah, pikiran kita terasa lapang, jauh dari fitnah,caci maki atau menghujat,,

      Hapus
    2. setuju buat ano 22.01..kenapa sih kita itu susah berpikir positif, tenang dan berpandangan jauh ke depan ?...fitnah, perdebatan, caci maki bahkan kekerasan selalu saja menyertai dalam semua masalah...katanya kita bangsa yg beradab dan agamis....faktanya ???

      Hapus
  10. Sampai kiamat juga negara-negara jongos kacung ratu tua bangka inggris macam singapore, malaysia, australia, apalagi papua nugini, tdk bakal diberikan oleh Perancis lisensi produk militer dan sipil yg lebih besar dari kontrak yg diberikan pada BUMN-is Indonesia; karena apa?
    Karena Sejarah Eropa Continental (Perancis) dan Anglo Saxon (Inggris) bukan kawan abadi, tp api dalam sekam sejak dahulu hingga skrng dan tentu saja SDM. So it's time For Indonesia to say, welcome airbus, thales, MBDA, EADS, DCNS, etc

    BalasHapus