Minggu, Januari 12, 2014
12
JAKARTA-(IDB) : Industri ketahanan nasional kita ternyata sudah cukup maju. Pasalnya, negara kita juga telah berhasil membuat sendiri kendaraan taktis (rantis) 4x4 untuk menunjang tugas pengamanan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
 
Fungsi kendaraan ini juga sangat penting sebagai sarana mobilitas dan juga untuk mendukung kendaraan tempur di baris belakang, apalagi untuk menjangkau medan yang sangat sulit.

Kolonel Kav Rihananto selaku Kepala Pelaksana Kegiatan (Kalagiat) Rantis 4x4 TNI menjelaskan, kendaraan buatan anak negeri yang masih dalam bentuk prototipe ini diproduksi oleh TNI bersama delapan perusahaan yang masuk dalam kelompok kerja TNI sebagai penyedia komponen mobil, yaitu PT Pindad (Persero), PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, PT Yudistira Komponen, PT Petrodriil Manufaktur Indonesia, PT Indo Pulley Perkasa, PT Gajah Tunggal Tbk, PT Pilarmas Kursindo, dan juga PT Autocar.

“Program ini sebetulnya sudah dimulai sejak tahun 2009 saat masa Panglima TNI Djoko Santoso. Waktu itu beliau memandang bahwa TNI perlu untuk bisa membuat konsep untuk membuat atau memproduksi kendaraan taktis TNI. Saya sebagai Kaladiat kemudian diperintahkan membentuk working group untuk membentuk prototipe Rantris 4X4 TNI dengan mengadopsi filosofi humvee di atas unimog,” kata Rihananto di Jakarta, Kamis (9/1).

Teknologi ini, menurut dia, sepadan dengan apa yang saat ini sedang dikembangkan oleh NATO, yaitu kendaraan tinggi dengan daya jelajah maksimal.

“Rantis 4x4 TNI ini juga telah melakukan segala macam uji coba dan telah berkelilingPulau Jawa, ternyata semua uji coba yang dilakukan lulus semua,” imbuhnya.

Artinya, lanjut Rihananto, Rantis 4x4 TNI adalah kendaraan dengan spesifikasi militer yang sudah teruji.

“Protoype kendaraan ini memang baru dua. Perjuangan kita adalah mengangkat mobil ini menjadi suatu kebijakan produk massal. Ini adalah kebanggaan nasional karena dibuat oleh anak negeri,” ujarnya bangga.

Panglima TNI diakuinya juga sudah memberikan rekomendasi kepada Departemen Pertahanan RI bahwa mobil ini layak dan pantas untuk dijadikan standarisari operasional, dan Mentri Pertahanan menurutnya juga sudah memberi respon positif.

“Tapi kita masih menunggu keputusan teknisnya seperti apa. Karena saya sebagai prajurit dan Ricky Tampinongkol sebagai koordinator working grup TNI juga tidak bisa memaksa. Kita berharap ucapan bahwa Negara kita harus mandiri di industri pertahanan bukan hanya sekedar ucapan, karena memang kita sudah bisa membuktikan. Tinggal bagaimana mewujudkan prototype Rantis 4x4 TNI ini menjadi produksi massal,” paparnya.

Bila kendaraan ini bisa diproduksi secara massal, menurut Rihananto ini akan jadi industri nasional secara lengkap, sehingga bisa menjadi stimulus ekonomi kerakyatan.

“Komponen mobil ini memang dibuat oleh perusahaan yang masuk dalam working grup TNI. Tapi ini tidak berhenti sampai di situ dan masih bisa menambah. Kita juga akan melibatkan industri kecil atau UKM untuk memasok komponen-komponen kecil lainnya. Kalau ini dilakukan, saya yakin industri otomotif kita akan baik dan kuat, tinggal masalahnya adalah konsistensi yang harus kuat,” ujar dia.

Hal ini juga menurutnya sejalan dengan instruksi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang meminta agar bangsa kita bisa menghasilkan sesuatu yang sifatnya produksi, namun berdampak multiple effect secara ekonomi kepada rakyat. “Itu tantangannya kenapa working grup ini digabung antara TNI dan pelaku industri,” jelasnya.

Ricky Tampinongkol selaku koordinator working group TNI juga menambahkan, bila apa yang diharapkan ini bisa terwujud, Indonesia akan memiliki industri otomotif yang besar.

“Ketimbang Negara membeli kendaraan militer dari luar negeri, kenapa kita tidak memproduksinya saja sendiri. Negara membeli produk bangsa, dan akhirnya militer membantu Negara secara riil.Apalagi semua uji coba telah ditempuh Rantis 4X4 ini dan lulus semua,” kata Ricky.

Menurutnya, bila Negara kita untuk kendaraan dengan spesifikasi militer yang teruji saja sudah mampu diproduksi, tentunya memproduksi mobil biasa bukan sesuatu hal yang mustahil.

“Tentunya ini bisa terwujud bila ada dukungan dari pemerintah dan DPR serta adanya konsistensi yang kuat,” pungkasnya.



Sumber : Beritasatu

12 komentar:

  1. wuiih... mantaapp!! jayalah indonesiaku.
    Tp mesinnya gimana apa udah buatan dalam negeri.?

    BalasHapus
  2. Hayo., Wani Piroo..???

    BalasHapus
  3. Setau ane..cuma mesin ama transmisi masih import dari Perancis...punya renault (mesin renault serpha)..

    BalasHapus
    Balasan
    1. untuk rantis semuanya sudah di buat sendiri oleh anak negri, seperti hal nya asemka semua hasil buatan sendiri. sebenarnya indonesia sudah lebih dari mampu tergantung pemerintah nya saja

      Hapus
  4. klo bisa sebelum diproduksi massal jalanan di perbatasaan di perbaiki.. Supaya bisa di lalui kendaraan taktis ini.. Selain itu berguna jg buat masyarakat skitar.. Supaya tidak terisolasi lg.. Supaya prtumbuhan ekonomi masyatakat perbatasan meningkat.
    .Klo ditempatkan di jkt lg cuma buat kemacetan brtambah aja..
    Dan lg klo peforma nya bagus jg prcuma klo cm bs jalan 5 s/d 30km/jam karena trhalang macet.

    BalasHapus
    Balasan
    1. KALAU INGIN EKONOMI KUAT, KUAT KAN MILITER DULU. KALAU EKONOMI KUAT MILITER LOYO, BISA DI GADO SAMA SANG PAMAN BIANG KEROK

      Hapus
  5. (c) (c) (c) (c) (c) (c) (c) (c) :d [-( NGOPI-NGOPI

    BalasHapus
  6. kalau ada versi sipil harga dibawah satu milyar pasti laris manis tuh rantis

    BalasHapus
  7. mesin blm riset di INA... mahal risetnya dan usernya paling2 baru pindad tok ama esemka...

    mau dong versi sipilnya
    huaaa mantap tuh buat jalan di kalimantan yg agak bergelombang kayak laut

    BalasHapus
  8. bukankah sudah ada Komodo ??

    BalasHapus
  9. Negara seribu prototype.
    Banyak maunya.

    BalasHapus
  10. To Ano 08.13: Daripada nggak bisa membantu apa-apa, mending duduk manis saja. Pikiran jangan keseringan psimistis, ntar bisa gila sendiri. Kalau gila, kasihan ntar ortumu merengek-rengek minta keringanan pembayaran RSJ.

    BalasHapus