Kamis, Januari 16, 2014
26
SURABAYA-(IDB) : Pemotongan plat besi pertama atau first steel cutting kapal jenis perusak kawal rudal (PKR) dilakukan di bengkel Fabrikasi Kapal Perang, Rabu (15/1/2014).

Firmansyah Drektur Utama PT PAL pada wartawan mengatakan, ceremony ini begitu penting mengingat kapal perang pesanan TNI AL jenis PKR ini merupakan pengembangan proyek nasional dan menjadi salah satu andalan dalam mengawal keamanan wilayah laut perairan Indonesia.


"Kapal PKR-105 m ini merupakan kapal pertama dari 4 kapal yang pesanan TNI AL," kata dia.

Pemenuhan kebutuhan kapal ini, lanjut dia, diharapkan akan terus mendorong dan mempercepat terwujudnya cita-cita kemandirian alutsista negara sebagai hal esensial dalam mempertahankan NKRI," ujar dia.


Proyek PKR ini, kata dia, terdiri dari enam module dimana empat module akan dibangun di PT PAL Indonesia dan dua module di Vlisingen Belanda.


"Proyek PKR ini juga melibatkan 240 personel yang terdiri dari para designer, engineer, technician dan pekerja telatih lainnya," katanya.


Dalam pemotongan plat besi pertama ini juga dihadiri Purnomo Yusgiantoro Menteri Pertahanan RI, Laksamana DR Marsetio KSAL dan Mr. Hein Van Amaiden CEO Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS).

 TNI AL Berencana Bangun 6 PKR

PT PAL Indonesia (Persero) mulai Rabu (15/1/2014) membuat kapal jenis Perusak Kawal Rudal (PKR) 105 meter atau Guide Missil Escort /Frigate nomor 1.

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro didampingi Kepala Staf TNI AL (Kasal) Laksamana TNI Marsetio, Direktur Utama PT PAL Indonesia, Firmansyah Arifin, dan CEO Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS) Belanda HJ Van Ameijden serta Soemarjono, Ketua Tim Pelaksana KKIP, melakukan first steel cutting atau pemotongan pertama baja sebagai bahan baku pembuatan kapal.

"Ini merupakan kapal pertama yang dibuat di sini (PT PAL Indonesia) dari empat yang kami pesan. Sebenarnya ada enam, tapi dua dipesan di DSNS Belanda,"ujar Purnomo.

Kapal PKR/Frigate no 1 ini merupakan kapal dengan ukuran panjang 105 meter dan lebar 14 meter. Nantinya akan menjadi kapal pembawa rudal baik untuk dipermukaan air maupun torpedo di dalam air.

Proses pembuatan kapal senilai 20 juta dolar Amerika Serikat (AS) ini dijadwalkan 48 bulan. Selanjutnya 9 hingga 10 bulan kedepannya, tiga kapal lainnya menyusul selesai.

Proses pembuatannya dilakukan dengan menggandeng instruktur dari DSNS. Dengan instruktur ini hadir selama pembuatan di PT PAL. Sementara para desainer dari PT PAL juga sudah belajar secara teknis di DSNS sejak rencana pembuatan kapal ini dibuat sejak 2011 lalu.

"Ini merupakan bagian dari alih teknologi. Saya sudah minta Damen (DSNS) untuk melibatkan PT PAL," ujar Purnomo.

Kementerian Pertahanan sendiri sudah mendapatkan anggaran sebesar Rp 150 triliun dari pemerintah untuk pengadaan alutsista. Kapal PKR/Frigate merupakan bagian dari anggaran itu.

KASAL Laksmana TNI Marsetio menambahkan, nantinya kapal ini akan menunjang tugas-tugas TNI AL dalam melakukan pengamanan perairan Indonesia.

"Fungsinya dalam perang bisa menjadi kapal yang ditakuti musuh. Di masa damai ini, fungsinya tentu melakukan pengamanan laut dari ancaman kriminalitas lain, seperti pencurian, pembajakan kapal, dan sejenisnya," jelas Marsetio.



Sumber : SS

26 komentar:

  1. Dari daholoo....potong baja terrus pemilu sudah dekat ancaman yata di ahir kekuasaan kpk sudah mondar mandir dengan tujuan menangkap pegemplang fulus negara hui..huii...hehe...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ano 10.49. Ketahuan banget klo ano mbaca artikel gak masuk di otak ano. Cutting steel yang ini jelas utk PKR 105 sedangkan yg dulu utk KCR 60. Atau Ano yg ga tau beda antara PKR dan KCR?....klo gak tau bedanya mending ga usah komen deh. Makanya belajar dulu baru komen drpada komen yg ga mutu.

      Hapus
    2. Ano 03.24 . Anda pura 2... gak tahu dan gak tahu malu . Negaramu sudah di kuasai perampok , kapal fregat sigma di make up dari harga normal jutaan doalar anda malah dansa 2... punya teliga di buka punya mata di buka lebar lebar...supaya anda sadar hidup ini sebentar . Bagi simpatisan perampok commen ku gak mutu karna kami bicara fakta contoh : fregat pesanan kerajaan maroko jauh lebih murah senjata lebih lengkap dengan hasil 3 buah sigma fregat sudah melaut , sebaliknya pesanan sigma indonesia hanya wacana di atas kertas itu pun sudah mendekati pemilu untuk mengkelabui publik dari dulunya ke mana ajaa...beyee...?...

      Hapus
    3. Utk ano 09.07.....anda orang ÿāňğ slalu negative berfikirnya,....dan merasa paling tahu proyek PKR dan fregat maroko..... Seharusnya anda ÿāňğ buka mata buka telinga,....comment anda jelas ǵǻǵ mutu....orang awam pun dapat menilai comment anda bagaimana, soalnya sy orang awam.....tp dapat membaca....cari bukti data fisik ÿāňğ akurat barulah berkomentar tentang perbandingan.....klo kagak komentarlah ÿāňğ baik2...ok

      Hapus
  2. Akhirnya PT. PAL mulai kerjain nih frigat...selamat bekerja aja deh buat PT. PAL. Serap dan pelajari teknologi sigma DSNS semaksimalx.

    BalasHapus
  3. gambar background nya manteep.. pasti mesen banyak.., tapi semua disini pasti seneng kalo seandainya PKR sudah ada yang mo jadi dibalakang nya.. he..3x

    BalasHapus
  4. Sebentar lagi PT PAL juga mulai membuat Kapal Selam dengan supervisi dari Daewoo Korea,wah hebat di Asia Tenggara hanya Indonesia satu satunya negara yang bisa membuat berbagai macam kapal,dari Kapal LPD,Kapal Fregate,Kapal Selam dan ada banyak lagi jenisnya.

    BalasHapus
  5. Kalau di berita blog nya Pakistan,,, PKR 10514 ini tergolong kapal "Destroyer" bukan karena besarnya tapi karena persenjataannya utk rudalnya saja tabung peluncur vertikalnya saja ada 24 buah,,, 2 PKR akan dibuat di Belanda dan 4 PKR dibuat di Surabaya.

    BalasHapus
  6. Semoga mengikuti jejak LPD Makassar yang laku dipasar internasional.. Begitu pula KCR-60.. Good job PT PAL

    BalasHapus
  7. God job PAL. Kerja besar. Jalan masih panjang. Setelah 6 unit ini selesai, masih tersisa 13 unit yg harus dikerjakan. Butuh kerja keras. Butuh banyak penyempurnaan. Butuh Pemikiran mendalam untuk evolusi di unit ke 7. Selamat bekerja. Semoga sukses.

    BalasHapus
  8. Klo yg kemaren Potong Steel buat bikin KCR ( Kapal Cepat Kawal Rudal ) dengan panjang 60 meter gan,dan itu dah selesai klo ga salah. nah klo ni baru yg ane tunggu-tunggu buat yg Destroyer gan dengan panjang 105 meter. Udah saat nya kita punya destroyer Gan mengingat luas nya laut kita,biar tetangga yg suka curi" masuk perkarangan orang sembarangan biar pikir" dua kali dlu buat mw ngusik yg punya rumah.

    BalasHapus
  9. 4modul dikerjakan pt.pal, 2modul dikerjakan damen. Kapan pt.pal mengerjakan semua 6modul di indonesia??? Hati2 dikadalin lagi, tau2 2modul lainnya gk akan dikasih ke pt.pal.

    BalasHapus
  10. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  11. Jangan lupa kasih tempat bwt si YAKHONT, biar tetangga atas - bawah keringetan + meriang panas-dingin...

    BalasHapus
  12. setelah bisa buat banyak kapal cuma persenjataan nya aja sampai sekarang blm bs buat,,
    C705 ga tau kapan mulai nya.. masih alot proses administrasi nya,,
    lapan blm bisa buat pemandu roket.
    pindad masih sebatas peluru kecil dan mortir,,
    mudah2an akan ada kejutan kedepan nya bisa buat peluru kendali, meski masih jangkauan 100km tidak masalah yg penting bisa di kendalikan dulu,, selanjutnya bisa diperbersar lagi kemampuannya.. amin..
    jayalah negri ku,,
    ari ari ku tertanam di negri ini..
    sampai kapan pun tetap kubela negeri ini dari kehancuran demi anak cucu ku dan saudara2 ku nanti.. semangat indonesia ku..

    BalasHapus
  13. ada yang tau ga sob agan2 sekalian beda kecangggihan/kurang lebihnya kapal PKR sigma tni al dg kapal gowind class tldm serta formidable class punya rsn? Thanx infonya sob...

    BalasHapus
    Balasan
    1. #pertahanan udara
      klo dari segi pertahanan udara formidable class lebih unggul menggunakan
      - Aster 15 jangkauan nya cuma 1.7 s/d 30 km
      - MBDA MICA VL surface to air missiles (in VLS) jangkauan nya mencapai 1-20km
      #rudal anti ship
      -MBDA MM40 Blk III antiship missiles jangkauan nya lebih jauh 180km dibandingkan
      -harpoon missiles jangkauan nya cuma sampai 124 km

      Hapus
  14. spesifikasi PKR sigma 10514
    persenjataan nya :
    » 1x Oto Melara 76/62 Compact 76mm Main Gun
    » 1x Rheinmetall Millenium 35mm CIWS
    Missiles:
    » 8x MBDA MM40 Blk III antiship missiles
    » 12x MBDA MICA VL surface to air missiles (in VLS)
    Torpedoes:
    » 2x Triple torpedo launchers
    #sonal
    Kinglip Hull-Mounted Sonar (HMS) ini merupakan sonar yang menggunakan frkuensi aktif dan pasif.
    #LINK-Y Data Link
    #Radar SMART-S Mk2 3D
    dan STIR 1.2 EO Mk2 merupakan sistem kontrol senjata dual band (I dan K) jarak menengah untuk mengendalikan penembakan rudal maupun senjata mesin
    #Sistem Manajemen Tempur (CMS) TACTICOS
    TACTICOS adalah mengintegrasikan rudal VL Mica yang saat ini telah beroperasi di Frigate Angkatan Laut Maroko

    sementara Kapal Gowind yang sepanjang 105 meter juga mampu membawa 16 peluru berpandu pertahanan udara jarak sederhana (50 kilometer) sama ada Aster 15 atau Mica RF; lapan peluru berpandu antikapal (Exocet, Harpoon atau RBS-15 MK.3) serta torpedo.
    tp system persenjataan masih di kaji ulang,, sepertinya bakal ngikutin sigma class 10514 TNI.

    sedangkan formidable class
    Spesifikasi :
    Panjang : 114 meter
    Lebar : 16 meter
    Bobot : 3.200 ton
    Kecepatan: Lebih dari 25 knot
    Jangkuan: 3.500 mil laut
    Crew: 71 + 19 air detachment
    Persenjataan :
    -76 mm OTO Melara Gun,
    -Harpoon Missiles,
    -Aster VLS Surface to Air Missile,
    -Whitehead Torpedoes
    Shipboard Helicopter : Sikorsky S-70B


    klo dilihat dari system persenjataan nya sigma tni msh bisa duel dengan formidable class, bahkan masih bisa ada kemungkinan menang, karena rudal Harpoon Missiles,masih kalah jangkauan nya dibandingkan dengan MBDA MM40 Blk III antiship missiles, dan dari segi manuver nya juga..
    klo dengan gowind .. blm bs dipastikan, soalya masih tahap pemesanan, dan belum deal soal senjata/radar/CMS yang akan di usung..
    kemungkinan masih lama lagi pembuatannya,, jadi saat ini hanya bisa dibandingkan dengan formidable class

    BalasHapus
  15. klo dari segi persenjataan, radar , CMS sigma class 10514 milik TNI ini hampir sama dengan Khareef-class corvette .. hanya saja beda panjang nya sedikit cuma beda 6 meter
    lebih sama lagi dengan
    Moroccan light frigate variant karena satu pabrikan..hanya beda panjang dan lebar nya saja..
    mungkin lawan tanding di asean hanya dengan friget vietnam modelnya hampir sama begitu juga system persenjataannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nanya donk gan.apa beda yg pake mesin roll roys gas turbin (kayak hms daring punyanya ingris tu lo) ama diesel elektrik?& lebih bagus yg mana?

      Hapus
    2. setau ane mesin gas turbin lebih powerful, tapi lebih boros bahan bakar. Mesin gas turbin juga lebih kompleks dan mahal perawatannya.

      Kalo mesin disel dianggap punya power yang "cukup" untuk "kebutuhan" (kebutuhannya apa, bagaimana, terserah AL masing2x negara). Mesin disel juga mudah dan murah untuk dirawat dibanding gas turbin.

      Kalo mesin disel elektrik yang pake cuma kapal selam. Kapal permukaan cuma pake gas turbin ato disel tanpa elektrik.

      Hapus
  16. TALWAR CLASS nya kapan di pesen ya.. Nungguin nich. Han jiang

    BalasHapus
  17. ingin TNI lebih benar2 berjaya ? Undang KPK.. periksa jenderal2 dan rekening2 gendutnya

    BalasHapus
  18. ingin kayaknya kita mengulang kejayaan TNI AL spt th60 an yang diperhitungkan negara lain & tidak dilecehkan negara" kroni ,Pt Pal harus bisa buat semua modul PKR-105 agar rahasia kekuatan fregat TNI terjaga mudah" segera bisa buat sekelas destroyer ............maju TNI AL

    BalasHapus