Rabu, Desember 04, 2013
1
SITUBONDO-(IDB) : Pesawat tempur milik TNI AD "membombardir" hutan Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Selasa (3/12/2013). Peristiwa tersebut terjadi dalam latihan taktis yang melibatkan 4.300 personel TNI AD di Pusat Latihan Tempur (PLP) Marinir di Karang Tekok, Desa Sumberejo, Kecamatan Banyuputih.

Dalam latihan perang yang dipantau langsung Kepala Staf TNI AD (Kasad), Jenderal Budiman, para TNI AD Kodam V Brawijaya melibatkan personel Brigif 16 Wirayuda yang terdiri dari Batalyon 521 Kediri, Batalyon 527 Lumajang, dan Batalyon 511 Blitar.

Selain itu, Latihan Gabungan (Latgab) antarcabang ini juga melibatkan jajaran Badan Pelaksana Kodam, di antaranya Pengdam, Hubdam, Pembekalan Angkatan (Bek Ang), Seni Tempur (Sipur) dan Seni Bangunan Kodam (Sidam), Paldam, Rindam, dan Pom CPM). Dalam latihan tersebut, para prajurit tampak menguasai tugasnya dengan baik. Selama berlatih, para prajurit TNI mampu menghancurkan sasaran dengan sekali tembakan.

Sekitar 4.300 personel TNI melakukan penyerangan dengan sangat cepat. Dalam agresi itu, mereka mengerahkan sedikitnya 13 tank tempur serta beberapa heli untuk menggempur pasukan lawan.

Komandan Latihan, Brigjen TNI Asma’i mengatakan, latihan ini berdasarkan surat perintah Pangdam V Brawijaya Nomor 414/lll/2013 tertanggal 30 Maret 2013 tentang perintah menyelenggarakan latihan taktis Brigade Tim Pertempuran Brigif 16 Wirayuda. Sekaligus bertujuan untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Latihan dimulai sejak 20 November dan berakhir tanggal 3 Desember 2013,” ujarnya dalam pemaparannya di hadapan Kasad TNI AD di Pusat Pantau Marinir Karang Tekok.

Kasad Jenderal TNI Budiman mengatakan, tujuan latihan taktis ini untuk melatih dan menyegarkan kemampuan keprajuritan pada tingkat brigade. Menurutnya, latihan perang ini melibatkan personel lima Markas Komando Daerah Militer (Makodam), yakni Kodam Satu Bukit Barisan, Kodam lll Siliwangi, Kodam lV Dipenogoro, Kodam V Brawijaya, Kodam Vll Wirabuana.

Seusai latihan perang, Kasad berpesan agar seluruh personel TNI terus semangat dalam belajar berperang agar menjadi tentara yang hebat. “Harus menjadi tentara yang hebat. Tetapi ingat, di balik kehebatan itu, kamu-kamu harus tetap menjaga sopan santun kepada rakyat,” tandasnya. 

TNI AD Utamakan Senjata Produk Dalam Negeri

Untuk memenuhi kebutuhan peralatan alutsista, TNI AD lebih mengutamakan produk buatan dalam negeri. 

Pernyataan ini, diungkapkan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal  TNI Budiman, seusai memberikan pemaparan dihadapan perwira pelaksana latihan taktis Brigadir F 16 Kodam V Brawijaya, di T 12 Karang Tekok, Banyuputih, Situbondo, Selasa (3/12/2013).

Alutsista produk lokal itu, kata Jenderal Budiman, meliputi peluru, senjata, laras pendek, laras panjang, mortir, mesin kendaraan rantis dan anoa. 

"Peralatan ini semua merupakan produk dalam negeri," kata Jenderal Budiman.

Meski banyak alutsista produksi lokal, ada banyak produk luar negeri yang dipakai serdadu Indonesia. Seperti tank Leopard dari Jerman, roket multi sistem buatan Brasil, alat penangkis serangan udara buatan Perancis.

Ia mengatakan, sampai tahun 2014, diharapkan pihak TNI AD sudah memiliki beberapa pesawat tempur. Di antaranya,16 unit pesawat terbang heli Bel 412 dan 12 unit heli perang. 

Sedangkan pada tahun 2017, TNI AD akan membeli sekitar 8 unit pesawat Apache. 

"Kontrak sudah dilaksanakan, 80 persen kebutuhan ini sudah ada pada akhir Nopember 2016 mendatang," pungkasnya.



Sumber : Kompas 

1 komentar:

  1. "Pesawat tempur milik TNI AD memborbadir.....", aneh...TNI AD tdk memiliki pesawat tempur, yang ada heli tempur. Seni Tempur (Sipur), yg bener Zeni tempur (Zipur). Artikel di atas byk yg hrs diperbaiki.

    BalasHapus