MAKASSAR-(IBD) : PT Dirgantara Indonesia (Persero)
menawarkan kerjasama bersama kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
dalam hal pengadaan pesawat yang dirancang secara khusus untuk melewati
rute-rutepenerbangan jarak pendek. Hal ini diungkapkan perwakilan PT DI
bersama dengan Kementrian Perindustrian dihadapan Wakil Gubernur
Sulsel, Agus Arifin Nu’mang, Senin (9/12/2013).
Manager Program
N219 , Direktorat Teknologi dan Pengembangan PT DI Budi Santoso
menyebutkan, pesawat N219 dapat digunakan untuk beberapa kebutuhan,
seperti penumpang, kargo dan juga pesawat militer, tentunya dengan
kapasitas minimal 19 orang penumpang.
Ia menambahkan, sebenarnya
ada beberapa jenis pesawat sejenis pesawat untuk landasan pendek seperti
pesawat N219 dengan landasan 500 meter, pesawat N 212 untuk landasan
800 meter. Khusus untuk Sulsel sendiri, rute daerah cocok untuk pesawat
jenis N219. Budi menuturkan, untuk rute pesawat ini misalnya dapat
menjangkau rute Makassar – Tana Toraja – Makassar , Makassar – Masamba –
Makassar
“Untuk satu unit pesawat ini USD 4.5 Juta dan jika
nantinya pemprov menginginkan pesawat ini , pembayaran dapat dilakukan
secara bertahap. Tahun 2016 baru akan diberikan kepada beberapa customer
yang telah pesan. Akhir 2015 pesawat ditargetkan selesai dan akan
disuplai kepada pemesan.” Kata Budi.
Budi menjelaskan dalam
beberapa paket kerjasama yang ditawarkan, termasuk dengan penyediaan
operator , dan ini juga ditawarkan pada beberapa daerah, seperti Aceh
dan Papua. Adapun peneyediaan kru, PT DI akan mensuport dengan
memanfaatkan putera daerah.
"Kami akan melakukan training , sehingga pembiayaan para kru tidak membebani.” Papar Budi.
Untuk
metode Kerjasama ada beberapa yang ditawarkan perusahaan tersebut,
salah satunya adalah pemerintah membayar black seat dan per bulan
membayar operator untuk menerbangkan pesawat.
Sementara itu, Wakil
Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu’mang mengatakan, pihaknya mengapresiasi
langkah mengadakan pesawat buatan dalam negeri ini, apalagi untuk
memudahkan akses antar daerah.
"Nantikan akan dilihat metodenya seperti apa , apakah operator atau bagaimana karena ini bukan sendiri Sulsel, tapi untuk pulau Sulawesi,” kata Agus.
Sumber : Tribunnews
Pesawat ini cocok untuk anti kapal selam buat mengendus collins australi dan menghancurkan dengan torpedo, cuman PT. DI musti menguasai teknologi MAD dan sonar serta pembidikan sasaran bawah laut supaya torpedo kita kena sasaran
BalasHapus