LEBANON-(IDB) : Para prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas)
Indonesian Battalion (Indobatt) Kontingen Garuda XXIII-G/UNIFIL (United
Nations Interim Force In Lebanon) berhasil meredakan ketegangan antara
pasukan Lebanese Armed Force (LAF) dan Israel Defence Force (IDF).
Berkat negosiasi pasukan TNI yang dipimpin Dansatgas Indobatt Letkol
Inf Lucky Avianto, dua pasukan Israel dan Lebanon yang sudah saling
mengarahkan senjata akhirnya bisa didamaikan.
Perwira Penerangan Satgas Konga XXIII-G/UNIFIL Kapten Sus Sundoko
dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (14/11) mengatakan, peristiwa itu
terjadi beberapa waktu lalu. Sebanyak enam Personel Kompi Alpha Satgas
Indobatt pun diganjar penghargaan atas keberhasilan mereka meredakan
ketegangan tersebut.
Diceritakan, peristiwa bermula saat tim dari Kompi Alpha Indobatt
yang dipimpin oleh Komandan Kompi Lettu Inf MS Yahya Ginting mengutus
regu jaga untuk melaksanakan tugas jaga rutin di TP 37. Daerah itu masuk
dalam wilayah perbatasan (blue line) antara Lebanon dan Israel.
Tim yang berjumlah enam orang dan dipimpin oleh Serda Basuki
tiba-tiba saja mendapati tiga personel IDF yang sudah siap mengambil
posisi tiarap dan membidik ke arah personel LAF, yang saat itu sedang
berpatroli. Ketegangan pun terjadi. Namun, personel Indobatt langsung
menjadi penyekat dan menghadap kedua belah pihak (LAF-IDF) sambil
mengibarkan bendera PBB dan berteriak “peace” berkali-kali.
Di tengah ketegangan tersebut, personel Indobatt yang bertugas saat
itu juga melakukan negosiasi selama kurang lebih enam menit dan
menghasilkan kesepakatan untuk meredakan ketegangan. Akhirnya, tentara
Israel pun menghentikan bidikan mereka dan segera meninggalkan tempat
itu. Hal sama dilakukan personel militer Lebanon.
Ketegangan itu langsung dilaporkan kepada Sektor Timur dan diteruskan
ke Markas UNIFIL di Naqoura. Menerima laporan tersebut, Force Commander
Mayjen Paolo Serra memberikan apresiasi dan penghargaan kepada
Indobatt.
“Satgas Indobatt telah berhasil melaksanakan Mandat UNSCR 1701 sesuai
Standardised Tactical Incident Reaction (STIR) V.26 poin 2 (Foreseeable
Blue Line Ground Incident Between LAF and IDF),” kata Mayjen Serra.
Pemberian penghargaan itu dilakukan di Lapangan Soekarno Markas Indobatt
UN Post 7-1, Adshid al-Qusayr, Lebanon Selatan, Rabu (13/11).
Sumber : BeritaSatu
weh.. ngadeg nang tengah2 wong lagi arep perang Cah... kuendel tenan...
BalasHapusblue line.. but dirty..! take care..
BalasHapuskibarkan jiwa merah putih.. kami bangga..!!
Pesan kepada bangsa-bangsa lain !!! kalau untuk mendamaikan, TNI berani mati masuk ditengah pihak-pihak yang siap saling membunuh, apalagi kalau ditantang perang !!!
BalasHapusHidup TNI !!!
iya deh salut. Mendamaikan 2 musuh yg berseteru itu dimata Tuhan tetap ada upahnya. Dan ini kita mnjadi sadar, bahwa kita sebenarnya harus selalu berdiri sebagai bangsa yang berani mati untuk menegakkan perdamaian. Kita rela untuk mati agar dunia ini damai. Begini ini adalah bangsa yang dirahmati Tuhan. Tidak percuma Kita lahir sebagai bangsa.
BalasHapuswaduuh saluttt puolll, berdiri di tengah - tengah bidikan senjata dua belah pihak, hanya demi menyuarakan ' PEACE ' layak dapat *****
BalasHapus