Senin, November 04, 2013
4
JAKARTA-(IDB) : Anggota Komisi I DPR Tjahjo Kumolo menyarankan adanya strategi pertahanan berlapis di Indonesia. Hal itu disebabkan Indonesia merupakan negara kepulauan yang berbatasan dengan berbagai negara tentangga.
 
"Khususnya konsentrasi pada wilayah pertahanan perbatasan, syarat utama adalah kekuatan komunikasi yang tangguh dan penempatan radar yang canggih," kata Tjahjo melalui pesan singkat, Kamis (31/10/2013).


Hal itu didukung dengan penempatan persenjataan jarak menengah danjauh serta profesionlisme prjurit yang handal. Sekjen PDIP itu menyarankan TNI membentuk satuan khusus intelejen cyber army.


"Kita haruss dukung renstra janka pendek kementerian pertahanan dan TNI secara terpadu," kata Tjahjo.


Indonesia, kata Tjahjo, bisa meniru pola pertahanan negara Tiongkok yang mempunyai strategi pertahanan kewilyahan daratan luas dan lautan yang relatif kecil tetapi terpadu. Tiongkok yang memiliki daratan luas, mampu terkonsentrasi dengan sistem pertahanan satelit dan radar yang canggih.


"Operasi pengamanan pertahanan perbatasan dan operasi daerah rawan harus jadi prioritas pertahanan TNI," imbuhnya.


Disisi lain, kata Tjahjo, TNI harus prioritas mencermati kawasan Asia Timur dan Pasific disamping pada tataran bilateral juga tetap prioritas.


Selain itu, menurut Tjahjo, yang harus terus diperhatikan Kementerian Pertahanan dan pimpinan TNI adalah masalah peningkatan kesejahteraan prajurit TNI. Sebab, kondisi ini memang harus terus dilakukan seiring dengan peningkatan profesionalisme prajurit dan pengembangan modernisasi alutsista TNI.


Disamping pekerjaan rumah TNI yang terus dilakukan seperti menuntaskn reformasi birokrasi TNI dan mengembangkan Trimatra Terpadu serta menuntaskn masalah penghapusan bisnis TNI.


Kemudian, transparansi rekruitmen personil dan Pimpinan TNI serta memberdayakn insdustri pertahanan dann persenjataan dalam negri demi memperkuat postur TNI khususnya diperbatasan.


"Program berkesinmbungn panglima TNI dan renstra jangka pendek,menengah, panjang Kementerian Pertahanan harus terproses bertahap berkesinambungan dan pasti," imbuhnya.




Sumber : Tribunnews

4 komentar:

  1. PERTAHANAN BERLAPIS :

    - LAUT = SEA CAT

    - PANTAI = S-60

    KOTA = TRIPLE GUN

    BalasHapus
  2. jendral darah itu
    merah,pertahanan
    seperti itu masih kurang
    sempurna..ingat
    pertahanan paling kuat
    di dukung rudal
    menengah dan
    jauh..bukan tank atau
    helicopter

    BalasHapus
  3. Ano 13.28 anda kritis dan benar. Selama pengadaan material senjata TNI selalu mengandalkan barang up grade atau hibah dan tidak pernah serius memulai menangani industri roket dan rudal....... dengan kemampuan sendiri jangan terlalu berharap pertahanan kita kuat.

    BalasHapus
  4. Alutsista sekuat apapun percuma saja kalau intelijen negara ini lemah ditekan dan dikebiri ,,,
    Ternyata pihak BARAT sudah mengalahkan Indonesia bukan dari alutsistanya ,,, tetapi dari berhasilnya mereka mengebiri Intelijen (mata & telinga) negara ini lewat agen-agen pribuminya ,,, semoga Bangsa ini sadar ,,, kemampuan perang bukan masalah alutsista saja ,,, alutsista Jerman pada perang dunia kedua kurang apa??? tetap saja kalah karena kalah jaringan intelijennya.

    BalasHapus