Sabtu, Oktober 19, 2013
1
KOTA BARU-(IDB) : Komandan Satuan Kapal Ranjau Koarmatim Kolonel Laut (P) Eko Wahyono S.E. selaku Dansatgaslat Tindakan Perlawanan Ranjau II Tahun 2013 (TPR II / 2013) memimpin netralisasi area yang diperkirakan terdapat ranjau peninggalan Perang Dunia II di perairan Tarjun, Kotabaru,  Kalimantan Selatan, Kamis (17/10). Dua bom laut telah terpasang di dasar laut siap diledakkan untuk menghancurkan sisa-sisa ranjau Perang Dunia II tersebut.

Hal tersebut merupakan rangkaian puncak dalam Satgaslat TPR II/2013 yang diawali dengan perakitan bom laut. Tepat pukul 07.00 setempat, prajurit yang mengemban Satgaslat TPR II / 2013 mulai begeser kesasaran titik peledakan.  Tim Satgaslat terbagi menjadi 5 tim, yaitu KRI Pulau Rengat – 711 sebagai kapal buru ranjau Satban Koarmatim dijadikan tempat perakitan bom laut serta 4 perahu karet diawaki prajurit Pasukan Katak dan Prajurit Dislambair.

Rangkaian bom laut dari KRI Pulau Rengat – 711 dirakit oleh prajurit Labinsen, selanjutnya bom laut dibawa prajurit menuju titik sasaran peledakan. Setelah bom laut diturunkan kedasar laut, dua prajurit Dislambair melaksanakan penyelaman guna memastikan apakah bom laut sudah tepat pada titik sasaran yang sudah ditentukan.

Kemudian prajurit Pasukan Katak yang telah siap untuk demolisi menyambung rangkaian bom laut tersebut, tidak lupa tim perahu karet yang bertugas sebagai SAR mengamankan area yang akan menjadi peledakan bom laut.

Setelah semua area peledakan dinyatakan aman, Dansatgaslat TPR II/2013 memerintahkan tim eksekutor untuk meledakkan bom laut. Bllaaarrrrr.....sesaat kemudian terdengar suara menggelegar dan nampak air laut semburat keatas menandakan bom telah meledak dibarengi dengan hancurnya sisa-sisa ranjau yang masih ada di perairan tersebut. Dengan adanya kegiatan penghancuran ranjau sisa Perang Dunia II ini, pelayaran kapal-kapal nelayan maupun kapal niaga di perairan Tarjun, Kotabaru lebih aman dari keberadaan ranjau laut.




Sumber : Koarmatim

1 komentar:

  1. Lha kok di ledakkan ? pindahkan saja ke ambalat agar kapal asing penyusup jadi sasarannya.

    BalasHapus