Jumat, Oktober 18, 2013
8
JAKARTA-(IDB) : DPR berkomitmen mendukung pencairan dana on top (dana yang tak diambil dari APBN, tapi langsung dianggarkan Bappenas) untuk penguatan alat utama sistem senjata (alutsista). Kementerian Pertahanan (Kemhan) mengajukan dana on top pada 2013 sebesar 18,3 triliun rupiah.

"Asalkan untuk kepentingan alutsista, kami prinsipnya no problem. Apalagi itu sudah diprogram hingga 2014 mendatang," kata Wakil Ketua Komisi I DPR, Tubagus Hasanuddin, di Jakarta, Senin (8/10). Permintaan pengajuan dana itu masih dibahas di Badan Anggaran DPR. "Kami di Komisi I tinggal memastikan, kalau ada penyesuaian dana on top dari Banggar, penyesuaiannya berapa?" kata Tubagus.

Total dana on top alutsista yang dianggarkan pemerintah dari 2010 hingga 2014 sebesar 57 triliun rupiah. Dana itu sebagai tambahan untuk memenuhi kekuatan pokok minimal (minimum essential forces) untuk periode lima tahun itu sebesar 156 triliun rupiah. Dana itu terdiri atas Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2010-2014 sebesar 99 triliun rupiah dan dana on top sebesar 57 triliun rupiah.

Kemhan menargetkan bisa mengadakan 45 jenis alutsista dari anggaran tersebut untuk Mabes TNI, TNI AD, TNI AU, dan TNI AL. Jumlah itu setara dengan 30 persen kekuatan MEF. Adapun MEF sendiri ditarget tercapai pada 2024 mendatang. Sebanyak 14 jenis alutsista di antaranya diperuntukkan bagi TNI AU, yang terdiri dari lima jenis pesawat tempur, tiga jenis pesawat angkut, dua jenis helikopter, dua jenis pesawat latih, serta beberapa jenis pesawat tanpa awak dan alutsista udara lain di luar radar.

Ketua Komisi I DPR, Mahfudz Siddiq, justru sedikit pesimistis semua dana on top bisa cair pada 2014. "Kementerian Pertahanan seharusnya mengajukan dana on top pada 2013 lebih besar lagi karena dana tersisa masih besar. Minimal diajukan 22 triliun rupiah agar bisa terserap maksimal," kata Mahfudz.

Menanggapi hal itu, Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, optimistis dana on top bisa maksimal dipergunakan hingga 2014 mendatang. "Hingga 2013 sudah cair 29 triliun rupiah. Sisanya saya optimistis bisa dicairkan pada 2014 mendatang," kata Purnomo.

Adapun rincian dana on top yang sudah cair, antara lain hingga 2012 ini keluar sebesar 17 triliun rupiah, lalu pada 2013 diajukan sebanyak dua kali masing-masing sebesar 6 trilun rupiah. Sisanya sebesar 28 triliun rupiah akan dicairkan pada 2014. "Kita upayakan untuk bisa cair semua," ujar Purnomo.

Dengan demikian, target men capai 30 persen kekuatan MEF pada 2014 bisa tercapai. Menhan bahkan optimistis bisa melampaui target MEF hingga 40 persen di masa akhir pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Ini karena kita banyak ditawarkan alutsista hibah dari negara lain," kata dia. Hibah 24 pesawat tempur F-16 dari Amerika Serikat dinilai sangat signifikan menggenjot target pemenuhan MEF. 




Sumber : KoranJakarta

8 komentar:

  1. Lima jenis pesawat tempur :
    TA-50 Golden Eagle, F-16 Fighting Falcon, A-29 Super Tucano, SU- 27/30 Flanker.. Nah yg kelima apa ya....????

    BalasHapus
  2. KARAKTER COWOK KALO LIAT TOKET CEWEK

    http://baroinfo.com/informasi/3-karakter-cowok-dari-cara-melihat-payudara

    BalasHapus
  3. Dana cair patut di pertayakan pemilu sudah dekat ?... aturan di cegat dulu tunggu peminpin baru di cairkan . Mengigat penguasa sekarang sudah lepas kendali hampir di ratakan di jarah , migas , inport inport daging , dana 2 di make up dari hasil utang yaris amblas di rampok penguasa sekarang kroni .

    BalasHapus
  4. dananya jangan dihabiskan buat gaji tentara dan pegawai admin aja pak, alutsista musti diutamakan

    BalasHapus
  5. dng dana on top yg trsedia utk MEF I di luar APBN msh sisa mndekati 30 trilyun, jg mencermati kondisi LCS, upaya pmindhn personil tentara australia dr sydney ke darwin,pnempatan ribuan personil tentara A.S di australia, msg2 ke Darwin,Pulau Natal dan Pulau Cocos, planggaran btas wilayah oleh timor leste dng membuat jalan di zona bebas (netral)hingga msk 500 ke dlm wil indonesia, dukungan olh pemerintah papua nugini kpd organisasi papua merdeka dng tdk mendeportasi mrk yg trgabung dlm OPM ke wil indonesia, pncabutan n pnggeseran tanda bts patok oleh malaysia di wil indonesia yg ada di kalimantan, planggaran btas wil udara oleh pswt militer A.S, pswt tmpur india,plnggrn wil laut oleh nlayan cina yg dilindungi oleh kpl patroli angkatan laut cina,plnggrn wil laut oleh beberapa kpl prang angkatan laut A.S, plnggrn wil laut oleh nelayan vietnam, plnggrn wil laut olh nelayan filipina, maka indonesia perlu optimalkan sisa dana on top hmpir 30 trilyun pd MEF I diluar APBN, utk mencicil scr brtahap pngadaan 10 kpl selam klas kilo, 8 skuadron kelas SU 35, 12 skuadron kelas T 50 PAK FA, 800 baterai kombinasi S 300/400 dan antey 2500 dan 1600 unit pantsyr, 1800 unit tank ampibi,1400 unit panser amphibi dng canon 120 mm,1600 unit panser amphibi dilngkapi pluncur rudal anti tank, 1500 unit MBT, 2500 unit tank medium dng canon 125 mm, 2500 unit MLRS dng jangkauan rudal 300 km-1000 km,4000 unit howitzer caesar tarik,400 unit heli serang, 500 unit heli serbu, 70 unit pswt tangker,40 unit pswt pringatan dini,100 unit pswt pngebom, 7 skuadron super tucano, 300 unit fregat,300 unit korvet, 100 unit kpl perang siluman, 250 kpl destroyer,100 unit kpl pnyapu ranjau,70 unit kpl slam, 150 unit heli OTHT skaligus anti kpl slam n anti kpl permukaan,180 unit pswt patroli maritim yg dlngkapi prsnjataan,500 unit UAV yg dipersenjatai, pmbngunan 1000 bungker dislrh wil indonesia,pmbngunan PLTSurya n PLTAngin dipinggir pantai,didkat prbtasan,pmbngunan BTS n mnara komunikasi di prbtsan,pngadaan ratusan radar dkat prbtsn dan radar fire finder,pnambahan 12 divisi marinir dan 8 batalyon dng pnempatan 2 divisi di aceh dan 1 divisi di kepualauan riau, 2 divisi di kalbar dan kaltara (tanjung selor), 1 divisi di sulawesi utara dan 1 batalyon di kendari, 3 batalyon di sulawesi selatan, 3 batalyon di sulawesi barat, 1 batalyon di gorontalo, 1 divisi di papua barat, 1 divisi di papua, 1 divisi di kisar, 1 divisi di NTT, 1 divisi di blitar (jawa timur), 1 divisi di gunung kidul, 1 divisi di pansel jawa barat.

    BalasHapus
  6. Kok DPR SUKA KATA HIBAH.
    Aneh bin ajaib.
    Sudah saatnya ada UU tentang pelanggaran pengadaan alusista,agar kpk dpt menelusuri dana yg diselewengkan

    BalasHapus