Selasa, Oktober 08, 2013
16
TIMIKA-(IDB) : PT Freeport dikabarkan akan membantu 300 pasang helm dan rompi antipeluru, yang nantinya digunakan prajutit TNI yang bertugas mengamankan areal PT Freeport.

Hal itu, diungkapkan Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Christian Zebua.

"Manajemen PT Freeport telah menyatakan kesediaannya untuk membantu pengadaan helm dan rompi antipeluru untuk anggota TNI yang tergabung dalam satgas "Amole" mengingat peralatan yang digunakan saat ini kondisinya memprihatinkan," kata Pangdam Mayjen TNI Christian Zebua, Timika, Selasa (8/10/2013).

Dikatakan, bantuan dari  PT Freeport itu dilaporkan Komandan Brigif Timika Kol Inf Christian B Pardede seusai kunjungan ke pos-pos pengamanan diwilayah operasi perusahaan terbesar di Indonesia.

Saat ini tercatat 216 personil TNI yang terlibat dalam pengamanan di areal PT Freeport dan sebetulnya helm dan rompi antipeluru yang digunakan saat ini masih dapat digunakan, namun sudah tidak layak karena sudah ada produk yang lebih ringan dan aman bagi penggunanya.

Penggunaan helm dan rompi antipeluru sangat dibutuhkan saat bertugas karena daerah tersebut termasuk rawan dari gangguan kelompok bersenjata.

"Mudah-mudahan dengan adanya bantuan tersebut lebih ringan sehingga memudahkan prajuri  saat menggunakannya," harap Pangdam Cenderawasih Mayjen TNI Zebua.

Menurutnya, saat ini situasi keamanan di wilayah operasional PT.Freeport relatif aman namun pihaknya selalu menekankan agar anggota tidak lengah karena kelompok bersenjata yang sering mengganggu senantiasa menunggu kelengahan anggota.

Anggota TNI yang tergabung dalam satgas "Amole" itu akan bertugas selama enam bulan di kawasan operasional PT Freeport, jelas Zebua. 






Sumber : Tribunnews

16 komentar:

  1. Lama2 ada uang saku dr freepot....welcome to the jungle....justru ambil nasinalisasi freeport...

    BalasHapus
  2. sepertinya jalur halus dengan menghancurkan hati nurani para pejuang pertahanan negara ini sedang dilakukan oleh pihak musuh... Waspadalaaaahh... WASPADALAAAAH!!!

    BalasHapus
  3. Nggak bener ini, masak TNI kok 'dilengkapi' sama perusahaan asing...

    BalasHapus
  4. polisi yg di jakarta di "bayar" ama asing TNI di papua "dibayar" ama asing keliatan kali uang asing berusaha memecah belah penjaga negara Indonesia.

    atau mungkin kita perlu memberi bantuan uang kepada tentara australia agar mau mengangkut para imigran gelap?

    BalasHapus
  5. Papua tuh sebenarnya negara bagian US yg dititipkan ke Indonesia.
    makanya freeport ga akan pernah bisa di nasionalisasi.

    BalasHapus
  6. Freeport adalah ongkos yang harus dibayar oleh Indonesia kepada Amerika karena pada waktu kita merebut Papua dari Belanda, Amerika pro ke Indonesia. Amerika juga menekan Belanda untuk menyerahkan Papua ke Indonesia, dan menolak memberi dukungan apapun- termasuk militer - kepada Belanda.

    Tentu saja pada waktu itu Amerika pasti udah tahu ada tambang emas besar di Papua.

    BalasHapus
    Balasan
    1. belanda pergi dari papua krn presiden sukarno menyiapkan perang, dgn alutsista saat itu tanpa amrik pun belanda tetap akan KO.

      freeport, perusahaan asing itu oleh suharto bukan sukarno.

      Hapus
    2. ongkos yg hrs dibayar? indonesia mengusir belanda dgn keringat dan darah sendiri bro...

      Hapus
    3. salah...amrik "mbantu" indonesia kalo indo invasi menggempur australia... ha..ha..ha..

      Hapus
  7. Sebaiknya TNI jgn mau terima bantuan apapun spy tetap netral. Jgn pula komandan mengkondisikan sbg pihak yg perlu dibantu asing?? Beli tank leopard sj bisa kok beli baju tdk bisa,TNI bukan tentara bayaran kan?!. Sgr nasionalisasi tambang oleh asing, mereka dapat gulanya kita hanya ampas..!!

    BalasHapus
  8. Jadi ini milik siapa freeportnya ?
    Milik indonesia atau punya paman sam kah.... :O

    BalasHapus
  9. dikasih helm ama rompi anti peluru udah seneng ente,,ente nyadar gak ente itu dijadikan herder sama tu bule, jilat tu pantatnya bule sama ente

    BalasHapus
  10. TNI udh d jadikan Anjing Penjaga oleh perusahan asing...lo ingat tu gan...

    BalasHapus