Kamis, September 19, 2013
16
SURABAYA-(IDB) : TNI Angkatan Laut dan Royal Thai Navy (Angkatan Laut Thailand) menyelesaikan kegiatan latihan bersama bersandi "Sea Garuda 17-AB/13" yang berlangsung di Surabaya pada 9-17 September 2013.

Latihan bersama yang digelar setiap dua tahun sekali itu ditutup oleh Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Muda TNI Didit Herdiawan di Gedung Pusat Latihan Kapal Perang, Kolatarmatim, Ujung, Surabaya, Selasa.

Hadir pada acara penutupan itu, antara lain Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksda TNI Agung Pramono, Komandan Gugus Tempur Laut Armatim Laksma TNI Ari Soedewo, Komandan Pusat Penerbangan TNI AL Laksma TNI I Nyoman Nesa, dan delegasi AL Thailand yang dipimpin Rear Admiral Somchai Nabangchang (Commander of Fregatte Squadron 01 RTN).

"Latihan bersama ini merupakan bentuk kerja sama di bidang kemiliteran guna menciptakan keamanan laut di kawasan Asia Tenggara dan menciptakan rasa persaudaraan antara Angkatan Laut kedua negara," kata Laksda Didit Herdiawan.

Kegiatan latihan selama sembilan hari itu dibagi dalam tiga tahap, masing-masing "Harbour Phase" (Pangkalan) di Markas Koarmatim, "Sea Phase" (manuver lapangan/laut) dan "Post Exercise" (pengakhiran).

Pada tahap manuver lapangan, lokasi latihan yang digunakan mulai Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Selat Madura, Laut Jawa, dan Pulau Gundul hingga kembali Pelabuhan Tanjung Perak.

Sedangkan pada "post exercise" dilaksanakan kegiatan olahraga bersama, kunjungan sosial, malam prajurit, dan pertukaran cindera mata.

Dalam latihan bersama Sea Garuda, TNI AL melibatkan sejumlah unsur kapal perang, seperti KRI Abdul Halim Perdanakusuma 355, KRI Sulta Hasanuddin 366 dan KRI Pandrong 801. Selain itu juga ada helikopter jenis Bolco dan pesawat Patmar jenis Cassa 212.

Sementara AL Thailand mengirimkan dua kapal perang, yakni HTMS Sukhotai 442 dan HTMS Khirirat 432, ditambah satu pesawat Patmar jenis P3T.

Pada latihan kali ini juga telah ditetapkan dan ditandatangani sebuah buku panduan latihan "Standard Exercise Procedure" yang merupakan hasil kesepakatan AL kedua negara dan akan digunakan sebagai pedoman dalam perencanaan Latihan Sea Garuda selanjutnya.





Sumber : Antara

16 komentar:

  1. Perlu dicermati kerjasama dan latihan perang dgn negara lain,apa keuntungannya.
    Yg jelas kerugian byk spt rusaknya biota dan juga hancurnya keadaan alam sekitar atas ujicoba penembakan rudal dll.
    Harus cermat dan jgn jd ajang pendapatan pemimpin RI.

    BalasHapus
    Balasan
    1. yang namanya latihan pasti ada keuntungannya bro.. apalagi latihan perang.
      tentara kita jadi selalu siap dan mahir dalam penggunaan alutsista.
      coba bandingkan orang yg rutin latihan olahraga dan yg hanya ongkang2..
      kesempatan sakit dan matinya cepet mana?

      daripada ente mengkritisi latihan perang yg sangat JARANG dilakukan, dengan dalih perlindungan biota laut.
      coba deh lihat dan kritisi kegiatan kemen. kelautan dan perikanan.
      apa yg sudah dilakukan kepada para nelayan yg tiap hari banyak pake bom dan sianida.
      sehingga nasib para petani pantai dan nelayan dari dolo sampai sekarang ga berubah.
      jg kementrian2 yg laen yg HANYA MENGHABISKAN anggaran negara.

      Hapus
    2. setuju ano atas gwe!
      gan@08.42 : kalo komen jangan pake kacamata kuda.. :D

      Hapus
    3. Maap Ano 08.24 kok aneh- mempermasalhkan hal yg gak sinkron-seluruh dunia juga milik angkatan perang yg suka latihan-om ano08.24 mustinya tanyakan juga ke seluruh angkatan perang di seluruh dunia-

      Hapus
    4. Bedebah kalian semua!!bacot aja yg kalian pelihara,pada gila militer dmn bacot kalian saat FPI bikin onar?!!Brengsek semuanya,hidup FPI....by:Habib dede salahudin




      Hapus
    5. BETUL BETUL BEEETUUUUULLLL... LATIHAN DAN TERUZ LATIHAN...

      Hapus
    6. BETUL BETUL BEEETUUUUULLLL... LATIHAN DAN TERUZ LATIHAN...

      Hapus
    7. dikira latihan di laut yg dlmnya <30 mtr dmna karang2 hidup
      wkwk

      Hapus
    8. ya tni juga gak mungkin bro dikawasan konservasi...lagian kan latihan juga buat ngejaga perairan indonesia..
      ano 10.24 itu urusan polisi..lagian ini blog militer habib gadungan

      Hapus
  2. Kementerian Pertahanan Beli Alat Sadap untuk TNI Kementerian Pertahanan saat ini menunggu kedatangan perangkat alat sadap yang dibeli dari pabrikan peralatan mata-mata kondang asal Inggris, Gamma TSE Ltd. Kementerian menyatakan alat sadap ini akan diberikan ke TNI, khususnya Badan Intelijen Strategis. "Pengadaannya tahun lalu, dan alatnya akan datang akhir tahun ini," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan Brigadir Jenderal Sisriadi Iskandar saat dihubungi Tempo, Kamis, 19 September 2013. Sisriadi melanjutkan, perlengkapan intelijen itu dibeli seharga empat juta Euro, atau sekitar Rp 70 miliar. Sayang, Sisriadi tak mau menerangkan detil peralatan intelijen yang dibeli itu. "Maaf ini sifatnya rahasia, kalau saya kasih tahu malah melanggar konstitusi," kata dia. Pembelian alat sadap baru, Sisriadi melanjutkan, merupakan upaya modernisasi peralatan intelijen yang dimiliki BAIS. Pengadaan alat sadap ini masuk dalam rancangan modernisasi alat utama sistem persenjataan Indonesia, atau Minimum Essential Force. Mengenai kegunaan alat sadap itu, Sisriadi juga tak mau menyebutkan detil. Menurut dia, informasi mengenai alat intelijen yang dibeli pemerintah bersifat rahasia. "Yang jelas untuk memperkuat dan melindungi negara." DPR Awasi Penggunaan Alat Sadap TNI Wakil Ketua Komisi Pertahanan DPR Tubagus Hasanuddin membenarkan kabar pembelian seperangkat alat sadap intelijen baru oleh Kementerian Pertahanan untuk Badan Intelijen Strategis. Hasanuddin juga menyebut Komisi I DPR telah
    menyetujui pembelian alat seharga Rp 70 miliar tersebut. Sayangnya, Hasanuddin tak mau menjelaskan detil merek dan peralatan apa saja yang dibeli Kementerian Pertahanan. "Komisi I tak pernah bahas merek dagang dan asal negaranya, itu ranah 'user'," kata dia melalui pesan singkat kepada Tempo, Kamis, 19 September 2013. Hasanuddin juga merahasiakan kapan dan bagaimana rincian pembahasan antara Komisi I dan Kementerian Pertahanan tentang pembelian alat sadap ini. Hasanuddin mengingatkan ada kemungkinan TNI menyalahgunakan peralatan intelijen mereka. Kekhawatiran paling besar adalah penyalahgunaan alat sadap untuk urusan pemilihan umum 2014. Karena itu, Komisi Pertahanan perlu mengawasi betul penggunaan alat sadap baru milik BAIS ini. Hasanuddin mengklaim Komisi I sedang membentuk tim khusus untuk mengawasi kemungkinan penyalahgunaan peralatan intelijen baru ini pada Pemilu 2014.


    LAGI" HAM TIDAK SETUJU INDONESIA MAJU....


    "" Sayang, lagi-lagi Hasanuddin merahasiakan struktur dan cara kerja tim khusus Komisi I itu. Sebelumnya, penggiat hak asasi manusia dari Imparsial, Poengky Indarti, menentang keras pembelian seperangkat alat sadap intelijen dari pabrikan Gamma TSE Ltd oleh Kementerian Pertahanan. Menurut Poengky alat sadap yang diperuntukkan BAIS TNI senilai Rp 70 miliar ini rawan disalahgunakan. Terlebih untuk memata-matai pelaksanaan pemilihan umum 2014."



    ● Tempo

    BalasHapus
    Balasan
    1. yg katanya menjunjung tinggi HAM aja nyadap ampe ke email2 user dunia ini yg baru blajar HAM udah protes... protes lah ke pemberi dana (pasti tau negaranya sebut saja USA)

      Hapus
  3. LSM-LSM itu didanai asing ... pakai alasan HAM segala, padahal maksud asing adalah mengontrol TNI kita agar jangan terlalu kuat ...

    Ah benci kalau dengar celotehan LSM !

    BalasHapus
  4. indon indon nih banyak cakap..., cam indog kelaparan jer..

    BalasHapus
    Balasan
    1. kao yg bnyak ckap je..tengok mulut kao bau mercon,,
      mau pangsai pun tak selesa q tengok budhak" babi malonjing,,
      tak tau keh,,,Lon

      emak kao dulu bekas penyanyi PUB ,yg tiap malam jilat zdubur org indonesia,,nak harap 5 ringgek .
      Hahahahaha

      Hapus
  5. si parsial koq diem aja kemarin waktu negara aussekali nyadap lewat enggrish...

    BalasHapus