SEOUL-(IDB) : Pemerintah Korea Selatan (Korsel) menolak tawaran Boeing untuk pengadaan
jet tempur senilai US$ 7,7 miliar (Rp 77 triliun). Pengadaan pesawat
militer ini pun akan ditender ulang.
Dalam penawaran tersebut Boeing akan mengirimkan 60 pesawat tempur dengan teknologi terkini untuk mengganti armada F-4 dan F-5 yang selama ini dipakai negeri ginseng tersebut.
Selain Boeing, tender pengadaan pesawat militer dengan nilai terbesar di dunia itu juga diikuti oleh rivalnya dari Amerika Serikat (AS) Lockheed Martin Corp dan konsorsium European Aeronautic Defence & Space Co. dari Eropa.
Sebelumnya Boeing menjadi satu-satunya produsen pesawat yang tawarannya cocok dengan keinginan dan anggaran Kementerian Pertahanan Korsel. Sayangnya, biro Administrasi Program Pembelian Alat Pertahanan Korsel (DAPA) menilai F-15 Silent Eagle tidak cocok dengan spesifikasi yang diinginkan.
"Mayoritas anggota komite (DAPA) sepakat menolak (F-15) dan mengulang kembali proyek ini," kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan Korsel Kim Min-Seok dikutip AFP, Selasa (24/9/2013).
Kim menambahkan, penolakan DAPA itu sudah mempertimbangkan situasi keamanan nasional Korsel saat ini, program nuklir Korea Utara dan pesatnya perkembangan teknologi di industri aviasi saat ini.
Dalam tender tersebut, Korsel sudah menetapkan batas anggaran sebanyak Rp 77 triliun untuk pengadaan pesawat.
Selama ini Boeing sudah mensuplai militer Korsel dengan jet tempur miliknya. Kerjasama Korsel-AS juga tidak terbatas dari pembelian pesawat tapi juga dengan berbagai pelatihan bersama para tentaranya.
Dalam penawaran tersebut Boeing akan mengirimkan 60 pesawat tempur dengan teknologi terkini untuk mengganti armada F-4 dan F-5 yang selama ini dipakai negeri ginseng tersebut.
Selain Boeing, tender pengadaan pesawat militer dengan nilai terbesar di dunia itu juga diikuti oleh rivalnya dari Amerika Serikat (AS) Lockheed Martin Corp dan konsorsium European Aeronautic Defence & Space Co. dari Eropa.
Sebelumnya Boeing menjadi satu-satunya produsen pesawat yang tawarannya cocok dengan keinginan dan anggaran Kementerian Pertahanan Korsel. Sayangnya, biro Administrasi Program Pembelian Alat Pertahanan Korsel (DAPA) menilai F-15 Silent Eagle tidak cocok dengan spesifikasi yang diinginkan.
"Mayoritas anggota komite (DAPA) sepakat menolak (F-15) dan mengulang kembali proyek ini," kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan Korsel Kim Min-Seok dikutip AFP, Selasa (24/9/2013).
Kim menambahkan, penolakan DAPA itu sudah mempertimbangkan situasi keamanan nasional Korsel saat ini, program nuklir Korea Utara dan pesatnya perkembangan teknologi di industri aviasi saat ini.
Dalam tender tersebut, Korsel sudah menetapkan batas anggaran sebanyak Rp 77 triliun untuk pengadaan pesawat.
Selama ini Boeing sudah mensuplai militer Korsel dengan jet tempur miliknya. Kerjasama Korsel-AS juga tidak terbatas dari pembelian pesawat tapi juga dengan berbagai pelatihan bersama para tentaranya.
Sumber : Detik
Udah dananya disalurkan buat proyek K/IFX saja....
BalasHapusdananya buat program Kfx..biar 2020,bisa metenteng di udara,
BalasHapusskalian unjuk gigi..kalau perlu pesawatnya depanya di kasih gambar gigi..biar kayak bertaring walau cuma menggendong RMS (roket mini sekali)
salah satunya mirip super tukino made in kancel..
iya bro gigi lo yang tonggos itu ya..??? =))
Hapuswkwkwkwk ano 17:09
Hapusgk salah thu kalau ente moncongnya mirip super tukino,,
gigi lo peyang anonim 16.39
Hapusano 19:57..
HapusWwkwkk
emang ada gigi peyank???
Coba ente pagi" hadap atahari sambil nyengir,
apa yg akan tjd.
"pasti matahari silau liatin gigi ente"
hahahahahahahah
ini kok malah membahas gigi.....[-(
HapusWah... sekarang zamannya matik om... masih bahas gigi aje, tar pilotnya pegel injek kopling. :d
HapusAno 16.39 nih bisanya menghina aja...biasanya org yg suka menghina itu hidupnya jg gak jelas...padahal gak satu hal pun yg bisa dbuat n dbanggakannya selain kata2 hinaannya
BalasHapusano 16.55
Hapusemang sukhoi kita dulu bertaring ya bro..
Berapa th sukhoi kita ompong..
Pemerintah diem aje,
baru skrg di genjot,super tukino jg lg flu dan pilek,
ano 18:45
Hapussudahlah bro kalo komen pake kira-kira dong ga asal njeplak, semua kan ada proses, ngatur anggaran, pengenalan avionik, pelatihan taktis dll.
dan sekarang sudah komplit kan? siapa yg bilang pemerintan diem aja? cuma ano 18:45 doang kayaknya.
sebagai contoh nih :
emang ano 18:45 waktu beby dulu langsung bisa pake celana gitu?
atau langsung minta diajari cara make pisau cutter ya sama emak? =))
Pasti pilihan korsel jatuh ke T50 PAK-FA nih, diiming2in russia utk TOT pesawat stealth generasi ke lima siapa yg nggak mau dgn segala kecanggihannya gitu, Sekalian korsel buat belajar ngembangin KFX
BalasHapuskorsel bimbang dengan pembelian pesawat tempur dari boeing,..di karenakan tot yg bakal diambil masih kalah dengan tawaran prancis kepada indonesia untuk program ifx secara mesin dan avionik untuk F15 SE masih kalah dgn rafael buatan prancis...
BalasHapuskalau korea sendiri aja bingung sendiri...mending...alihkan dulu dananya buat beli su 35 bm
BalasHapusWeleh2 coba indonesia bisa gitu ya sekali beli pesawat 77unit...jempol deh buat korsel..indra busana wanareja
BalasHapusmaaf gan koreksi dikit..
HapusBukan 77unit tp 77trilyun,dgn 60pesawat.
Thanks
Beli sukhoi aja ngeceriyah,F16 bekasiyah. Gimana mau beli nyampe puluhan/ratusan yah...
BalasHapusyah..yah...yah...
HapusToT Pesawat tempur sama Korsel yg belum sepenuhnya paham tentang pesawat tempur generasi 4.5 malah jadi molor dan mungkin yg ada kebablasan mimpi,,,,, kenapa ga mencoba membeli sukhoi SU-30 yg banyak lalu minta ToT kayak China dulu memborong sukhoi Rusia yg sekarang sudah bisa mengembangkan banyak pesawat tempur ...
BalasHapus