ANALISIS-(IDB) : Kemandirian di segala bidang sangatlah diperlukan oleh negara
sekaliber negeri kita Indonesia, termasuk kemandirian dalam industri
militer.
Industri Pertahanan dalam negeri merupakan industri VITAL untuk
menopang kemandirian dan kemampuan mempertahankan kedaulatan NKRI tanpa
embel – embel dan diATUR oleh negara lain.
KEDAULATAN ITU MUTLAK.
Negara kita berprinsip “Zero Enemy” dan Indonesia sejak lama telah memproklamirkan sebagai negara netral, negara Non Blok. Namun dalam perkembangannya, terkadang masyarakat berharap pengadaan alutsista cenderung bersandar ke bekas Blok Timur, Rusia. Semua itu efek domino dari rasa sakit hati akibat embargo barat yang dimotori US sejak 1999 hingga 2005, buntut dari kasus Timor Timur.
Pada pengalaman masa lalu kita pernah diembargo secara militer oleh
pihak barat. Banyak pengaturan dan syarat yang merepotkan kita sebagai
Negara merdeka. Akibatnya timbul kesimpulan, Kemandirian pengadaan
Alutsista adalah hal mutlak.
TRAUMA diembargo oleh barat sering terngiang dan menjadi ketakutan
pada rakyat, terutama para pemerhati blog militer di dunia maya dan para
analisis dunia militer. Kita mempunyai PENGALAMAN diembargo secara
militer dan sangat merepotkan. Tetapi dengan tumbuhnya industri militer
dalam negeri, kekhawatiran dampak yang ditimbulkan seperti masa lalu
tidak lagi begitu mencemaskan. Pengalaman adalah guru yang sangat
berharga.
Kita mencoba menganalisa yang lebih ekstrim dengan satu pertanyaan,
bagaimana bila kita diembargo secara TOTAL oleh PBB yang disponsori
Negara Negara Adidaya yang tidak puas dengan kebijakan yang diambil
pemerintahan bangsa ini ?.
Bila Indonesia diEMBARGO oleh PBB, maka kita tidak bisa Impor dan
ekspor. Beberapa efek akan timbul dengan berlakunya Embargo
internasional terhadap kita, misalnya dalam sektor di bawah ini:
PANGAN
Kita tidak bisa menikmati semua makanan CEPAT SAJI yang berlabel Internasional. Keuntungannya, semua makanan bermerk lokal akan naik omzetnya dan makananan tradisional akan terangkat pamornya. Masalah ketahanan pangan akan sedikit terguncang dengan tidak bisanya Impor beras yang lumayan besar tiap tahunnya, tetapi hal ini akan melecut kita untuk meningkatkan produk pangan berupa: beras, jagung dan lain-lain. Bangsa ini bisa menyesuaikan pola makanannya. Daging sapi akan meroket tajam harganya tetapi kondisi ini akan membuat rakyat beralih ke daging ayam, ikan laut, ikan hasil ternak tambak: lele, bandeng, udang dan lain-lain.
Dalam hal PANGAN kita malah BISA menuju KEMANDIRIAN dan SWASEMBADA
PANGAN. Bila kita kena embargo ekonomi, kondisi Perekonomian Indonesia
pada awalnya akan terguncang dan laju inflasi akan tinggi, melemahnya
rupiah terhada mata uang asing, juga indeks harga saham akan banyak
terjun bebas.
Tetapi apakah kita akan terpuruk selamanya?. Jawaban para patriotik pasti Tidak!!!.
Kita langsung membalasnya dengan kebijakan semua perusahaan asing
akan kita NASIONALISASI, Freeport, Blok Mahakam, Blok Cepu dan
sebagainya akan kembali menjadi milik rakyat Indonesai sepenuhnya.
SDA migas yang tidak diekspor akan mencukupi konsumsi BBM dan
kebutuhan energi dalam negeri.BUMN akan dipaksa untuk bisa menambang
sendiri, mengolah sendiri dan menjual sendiri untuk kepentingan Industri
dan konsumsi rakyat indonesia. Emas, dan logam lainnya akan melimpah
bisa dimanfaatkan oleh kebutuhan dalam negeri. Dan EMAS yang melimpah
akan banyak peminatnya di black market dunia, bila kita mau sedikit
membanting harganya.
Industri dalam negeri bisa mengubah arah produk dan marketnya untuk
mencukupi kebutuhan pasar dalam negeri. Sekiranya pengusaha nasional
patriotik bisa tetap menjalankan pabrik pabriknya tetap beroperasi dan
bekerjasama dan BERSINERGI sesama industri.
TRANSPORTASI
Memang kita akan sedikit terguncang tetapi bisa ditangani dengan SINERGI PERINDUSTRIAN dalam negeri untuk bisa mencukupi kebutuhan sparepartnya. Merk merk kendaraan asing yang beredar di Indonesia langsung saja diuubah diganti merk merk berbau Indonesia.
MILITER
Kita akan terguncang sementara dengan tidak adanya dukungan suku cadang negara asal pembuat alutsista. Kembali lagi peran SINERGI PERINDUSTRIAN kita diharapkan mencukupi semua kebutuhan sparepart dan alutsisita.
Tentunya keberadaan black market dunia memberikan kita ruang gerak
dalam mencukupi apa yang kita perlukan untuk alutsista. Selain itu PT
PAL, PTDI, PT Pindad, Koja Bahari, PT LEN, PT Dahana dan lain lain akan
dipaksa berpacu mencari solusi jitu agar tetap berproduksi dan mencukupi
kebutuhan alutsista dan suku cadang.
NEGARA SEPENANGGUNGAN
Sinergi sesama negara negara yang diEMBARGO, bisa dimanfaatkan. Kita bisa bekerjasama, dengan negara negara yang keadaannya sama sama di embargo misal dengan Korut, Iran juga Myanmar.
Mereka akan SENANG bisa
bekerjasama dengan Indonesia yang kaya raya sumber dayanya. Skenarionya,
Korut bisa menyuplai produk militer ke kita. Demikian juga dengan Iran
bisa menyuplai minyak bila kita memerlukan. Komoditi Non migas kita
bisa dibarter kepada negara negara tersebut.
Tentunya negara negara Blok Timur, Rusia, Pecahan Rusia, China, juga
India akan berlomba mendekati dan bekerjasama dengan kita melalui jalur
BACKSTREET.
Apakah PBB atau negara lain berani mengembargo Indonesia secara
ekonomi ? Indonesia terlalu sexy dan berharga untuk diembargo. Mereka
takut kalau negara Indonesia akan menuju MANDIRI bila nanti diembargo.
Singapura sebagai Negara yang terkena dampak paling besar bila kita
diembargo oleh PBB.
Singpork is nothing, can not be rich without Indonesia. Itu salah
satu perkataaan kawan Warga Negara Singapura yang mempunyai bisnis besar
di negara kita. PERKIRAANNYA penghasilan dari 50 ribu kapal yang lewat
selat Malaka tiap tahunnya akan hilang, bila kita menutup selat tersebut
menyikapi embargo yang ada.
500 000 orang Indonesia berlibur ke Singapore tiap bulannya.
Apartemen apartemen terbaru di sana banyak dibeli orang indonesia.
Rumah sakit rumah sakit isinya kebanyakan orang Indonesia. Berapa saham
negara itu yang berputar di perusahaan perusahan indonesia yang mencakup
di seluruh sektor? Bagaimana bila dinasionalisasi kan?.
Kasus efek Domino dengan kolapsnya perekonomian negara lain bisa
terjadi terhadap Jepang, China ddan lain lain yang nilai perdagangannya
dengan Indonesia begitu besar. Afrika Selatan, Republik Rakyat Cina dan
Taiwan merupakan contoh yang mengesankan, sebagai Negara yang pernah
diembargo oleh PBB.
Negara-negara tersebut telah menguasai beberapa teknologi dan dapat
bersaing di pasar global. Kuncinya ternyata adalah kekuatan
techno-nasionalisme yang tangguh dan berkelanjutan. HARUSNYA Rakyat
republik ini belajar untuk MENGEMBARGO DIRI SENDIRI.
- Belajarlah membeli tekstil,garmen,pakaian, sepatu dan lain-lain dari hasil pabrik kita sendiri.
- Kurangi memakai produk asing.
- Belajarlah lebih suka dan membeli produk makananan dari merk lokal Indonesia dan makanan tradisional kita sendiri.
- Belajarlah membeli produk produk hasil Industri kita sendiri.
- Belajarlah naik pesawat memakai Airways kita sendiri.
- Belajarlah Menonton budaya kita sendiri, dan lain lain.
Dan Militer-nya. BELAJARLAH untuk menyukai produk hasil Industri
militer kita sendiri dengan kebijakan nyata bukan sekedar lips service
dengan membeli hasil produksi inovatif yang dihasilkan oleh Industri
militer dalam negeri.
JIka kita bisa MENGEMBARGO diri kita sendiri, muncul istilah
INDONESIA WILL RULE THE WORLD. Bukan seperti keadaan kita sekarang ini.
Kita yang diatur oleh kekuatan asing (Dunia). Kita perlu critical mass
untuk bisa tumbuh sendiri (MANDIRI). Kita juga memerlukan tokoh tokoh
gerakan techno-nasionalisme. Para penggerak techno-nasionalisme negara
ini yang bisa meyakinkan pemerintah dan rakyatnya untuk mengembangan
berbagai kemampuan teknologi dalam bidang penerbangan, perkapalan,
nuklir, energi, telekomunikasi, pertanian dan lain sebagainya. Gerakan
Aku Cinta Indonesia (ACI) yang HARUS terus bergulir.
Perlu martir gerakan nasional yang dilandasi oleh pemikiran menciptakan kemandirian bangsa kita dalam teknologi dan industri.
GERAKAN nasional yang membawa angin segar bagi digairahkannya lagi
pemikiran techno-nasionalisme. Saat ini kita memerlukan kembali gerakan
nasional ‘Aku Cinta Produk Indonesia’ dan perlu cara jitu untuk
menggerakan rakyat Indonesia agar lebih mencintai produk asli Indonesia.
Apa langkah jitu tersebut?. coba kita analisa dan pecahkan bersama.
MENGGAPAI KEMANDIRIAN
Selera orang Indonesia diberbagai tingkat perekonomian memang UNIK. Untuk tingkatan middle-Up, membeli suatu produk kadang bukan hanya kualitas yang dikejar tapi juga faktor GENGSI yang didahulukan. Untuk kaum yang ini, mereka merasa lebih bangga memakai produk luar negeri demi gengsi ataupun memenuhi gaya hidup hedonisme. Walaupun kadang barang KW yang dibeli asal bermerk (Branded mainded). Tetapi mereka diperkirakan hanya menyumbang 25 persen saja pasar global Indonesia.
Sedangkan pasar menengah ke bawah masih 75 persen di Indonesia. Pasar
masyarakat bawah terlihat, mereka tidak peduli merk ataupun kualitas,
tetapi yang dicari adalah harga yang terjangkau. Terbukti produk sepatu,
sandal, garmen, dan sebagainya dari hasil industri lokal dan home
industri masih laku keras mencukupi kebutuhan pasar lokal Indonesia
masyarakat bawah tersebut. Bahkan sebagian sudah diekspor. Untuk
beberapa jenis barang, produk kita sebenarnya menang dan merk kita sudah
mendunia.
Terbukti misal produk sepeda ontel. 3 merk lokal sudah menguasai
pasar nasional kita mengalahkan produk china sekalipun dan kita sukses
mengekspornya ke berbagai belahan bumi. Memang kalau untuk produk
premium kita kalah jauh berdasarkan bahan, image product dan tenaga
ahlinya.
JADI, masih kurangnya kepedulian membeli produk asli Indonesia ada di
kalangan menengah-keatas yang masih banyak menganut paham branded
mainded.
Nah untuk menggelorakan masyarakat menengah-keatas yang berduit ini,
harus mempunyai LANGKAH JITU agar mereka lebih suka produk nasional.
Beberapa contoh kasus mengungkapkan misalnya. Sebuah merk Sepatu dari US dulu diproduksi dan dipasarkan oleh perusahaan Indonesia untuk pasar nasional dan dunia. Mereka puluhan tahun memproduksi merk sepatu yang mempunyai image global tersebut. Setelah perusahaan tersebut pecah kongsi dengan induknya dari US, mereka memproduksi sendiri dengan merk nasional yang tentunya MUTUnya sama dengan merk dari US tersebut. Akan tetapi penjualan produk ini belum sepesat saat menjual merk lama.
Juga ada rakyat bangsa ini yang suka bepergian ke luar negeri membeli
produk apparel dari club kesebelasan Inggris yang ternyata sudah dibeli
dan dilihat labelnya adalah madein Indonesia.
Dan juga terbukti di manca Negara harga produk sepatu dari US yang
berimage global made in Indonesia ternyata lebih mahal harga jualnya
dari pada made in Vietnam ataupun china, walau merknya sama.
BUKTI LAIN kalau mutu kita tidak Kalah. Ada temen pas lagi di Jerman
mereka jalan jalan ke bazar, banyak produk kebutuhan yg dijual di bazar
itu. Mereka mendengar salah satu pedagang menawarkan produk sepatu merk
nasional kita. “Silahkan beli sepatu berkualitas hand made,” begitu
teriak pedang.
Teman tersebut melirik merknya dan ternyata sepatu itu
merk lama asli Indonesia. Masyarakat eropa di sanna sangat tertarik
dengan sepatu tersebut karena HAND MADE. Mereka begitu menghargai produk
yang dihasilkan oleh Hand made. Harga jual di sana MAHAL untuk ukuran
kantong kita. Sedangkan di sini merk tersebut mungkin hanya dipakai oleh
anak sekolah dan masyarakat menengah saja.
INI menunjukan bahwa masyarakat kita masih banyak yang branded
mainded. Mereka lupa kalau barang yang diproduksi oleh kita tidak kalah
mutunya bahkan dihargai lebih mahal dibanding yang diproduksi oleh
negara lain walaupun merknya sama.
KESIMPULANNYA, MUTU bukan jaminan untuk masyarakat kita mencintai
produk dalam negeri. Diperlukan suatu GREGET langkah JITU untuk
membudayakan masyarakat kita mau membeli dan mencintai produk kita
sendiri.
APA ITU KIRA KIRA ?
LANGKAH JITU
Langkah Jitunya kira kira seperti gambaran di bawah ini:
Masyarakat muslim kita mungkin banyak yang percaya dengan pruduk makanan kita yang diolah oleh saudara sesama muslim cenderung HALAL.
Tetapi masyarakat kita lebih suka dan merasa aman bila mengkonsumsi produk produk yang mempunyai sertifikasi Halal yang dikeluarkan oleh MUI kita.
Masyarakat tidak ragu ragu membeli karena produk tersebut karena ada
jaminan sertifikasi. Kadang masyarakat non muslim kita malah lebih suka
produk yg punya sertifikasi halal tersebut mempertimbangkan masalah
kesehatannya. Tidak mungkin non muslim malah menjauhi dan tidak membeli
produk yang bersetifikasi halal tersebut dikarenakan beda agama.
Jelasnya bahwa Sertifikasi HALAL bisa menembus segala lapisan
masyarakat kita tanpa memperdulikan sara dan harga. CONTOH di atas
adalah ROADMAP jalan penunjuk kita menuju langkah jitu yang kita
pertanyakan di atas. kita butuh SERTIFIKASI NASIONALISME atau PATRIOT di
setiap produk kita. Sertifkasi yang dikeluarkan oleh lembaga/Komisi
Independent di negara ini. Masyarakat akan membeli produk yang mempunyai
sertifikasi Nasionalisme /Patriot untuk menunjukan bahwa mereka peduli
dengan kemandirian bangsa ini (walaupun aslinya banyak yang kurang
peduli) dan akan menimbulkan fenomena tersendiri dalam perdagangan di
Indonesia yang tentunya untuk MEMACU kemandirian bangsa ini.
Bila selama ini ada SNI standart Nasional Indonesia yang melabelli
produk produk yang beredar di pasar nasional kita menunjukan bahwa
produk tersebut sudah memenuhi standart yang ditentukan oleh regulasi
kita. MAKA Kita perlu SPI (Standar Patriot Indonesia) yang harus
dicantumkan di semua produk lokal yang beredar di pasar kita.
SPI menunjukan bahwa produk tersebut hasil dari produk dalam negeri
dan kandungan lokal bahannya lebih dari 75 persen. Dengan adanya
sertifikasi ini dan diberi Logo SPI misalkan memakai logo burung garuda
menunjukan mana mana saja produk yang sudah asli buatan kita sendiri,
maka akan Timbul Fenomena di tengah masyarakat kita” Gak pakai produk
yg ada lambang garudanya berarti gak cinta produk Indonesia”. Mungkin
ide di atas bisa MENGGUGAH rasa nasionalisme seluruh lapisan masyarakat
kita dan mau membeli barang barang produk kita dengan alasan
nasionalismenya yang tinggi, atau malu kalau dibilang kurang rasa
nasionalismenya, atau sekedar untuk GENGSI saja. HAL ini pernah terjadi
saat booming mobnas yang diikuti semua masyarakat ANTUSIAS ingin
memiliki mobnas tersebut walau aslinya bukan produk dalam negeri.
Kita ingat bagaimana masyarakat Indonesia Timur sampai pada menunggu
mau beli oto timor kapan datang di sini ?. Dan moment tersebut didahului
dengan kebanggaan bangsa ini yang mampu membuat pesawat N250 dari
tangan tangan terampil Techno-nasionalisme bangsa ini di tengah perayaan
INDONESIA EMAS pada tahun 1995. Sayangnya asing keburu membunuh
fenomena itu agar KEMANDIRIAN bangsa ini tidak berkembang.
Apapun produk yang beredar di pasaran dengan Logo Garuda/SPI maka
kita tidak ragu membelinya karena secara langsung turut mensukseskan
percepatan kemandirian bangsa. Pesan pesan untuk masyarakat agar
mengutamakan membeli produk yang berlabel Garuda bisa digencarkan
melalui media dan sistim materi pengajaran di sekolah sekolah sehingga
dari dini anak anak kita tahu bahwa membeli produk berlabel garuda
adalah PERWUJUDAN CINTA TANAH AIR.
TEKNIS Regulasi untuk produk apa saja yang bisa menyandang
sertifikasi SPI dan berlogo garuda bisa kita cari formulanya yang tepat
dan bisa dikonsultasikan antara Pemerintahan, DPR, Pengusaha, Pabrikan
dan Pihak Akdemisi sehingga bisa dibuatkan undang undang yang mengatur
bagaimana bentuk dan juga sanksi sanksinya. Dan tentunya juga produk
tersebut juga sudah mengantongi SNI (Standart Nasional Indonesia).
Tentunya ide di atas akan banyak ganjalan dari pihak produsen asing yang
sudah lama enak enakan menikmati pasar nasional kita yang gemuk ini
dengan membanjirinya dengan merk merk internasional, dan akan banyak
yang ingin menggagalkannya atau membuat komisi boneka tandingan untuk
mengaburkan SPI tersebut. Apalagi bila berkaitan dengan produk otomotif.
Masyarakat Indonesia CERDAS harus memulai belajar mengembargo diri
sendiri (bisa mulai dikampanyekan dan diterapkan di lingkup keluarga)
untuk menuju kemandirian bangsa dengan cara jitu dan digulirkan oleh
pemerintah.
Sumber : JKGR
ayo macan asia "indonesia" segera bangun!!! tunjukkan pada dunia kita adalah bangsa besar n kuat.
BalasHapusKalo embargo 'fustun' gmn? KPK diembargo gmn?, ga boleh nyadap telpon tp nyadap karet aja....
BalasHapusTampilan wajah 'ummat'yg adil sejahtera dg landasan kitab suci (katanya)
Tidak akan semudah yg dibayangkan kayaknya mas, neraca perdagangan RI lebih banyak import dari pada export, itupun export barang mentah, masyarakat RI kurang berinovasi dlm berbagai hal yg disebutkan di atas, seperti sektor pangan tidak ada penyelarasan aspek keamanan dalam kemasan, itu salah satu saja? bahkan rakyat RI banyak menjual produk makanan yg benar2 tdk layak konsumsi seperti bakso daging tikus, daging celeng, formalin, dll. itu hanya contoh saja?
BalasHapusMakanya kita perlu membayangkan dan dipaksa memulai mandiri mass bukan selalu merasa lemah teruss,dann mintaa dikasihani,mintaa dimanja dengann produk luar terus,mumpung belumm diembargo,
BalasHapusBelajar hidupp sederhana tuk menjadi kaya yang barokahh mas.bukann terlenaa teruss
kalo pangan kita bisa urus tp minyak kita gk bisa olah sendiri karna kapasitas pengelolahan kita gk cukup makannya kita mnta olah singapur
BalasHapusprusahaan gk bisa impor bahan baku yg gk ada di INA dan gk bisa export hasilnya sehingga PHK dimana2
kerusuhan pasti terjadi dmna2
perbankan asetnya di bekukan sehingga inflasi akan naik
tapiiiii dunia gk akan mengembargo kita karna jalur perdagangan dunia melewati INA
andaisaja iran tidak merasa kasihan dngan negara yg gk ikut2an embargo maka selat hormuz pasti sudah di tutup tp iran hanya menutup minyak yg ke eropa saja dan dialihkan ke cina
Kebutuhan CPO dan kopi arabika dunia sangat tinggi itu juga bisa memanaskan harga komoditi ini
jadiiii serba salah semuanya
jngn lupa konsumen kita sangatttt tinggi tentu masyarakat internasional gk kan mau kehilangan pasar yg rakus ini
hehe
kalo pangan kita bisa urus tp minyak kita gk bisa olah sendiri karna kapasitas pengelolahan kita gk cukup makannya kita mnta olah singapur
BalasHapusprusahaan gk bisa impor bahan baku yg gk ada di INA dan gk bisa export hasilnya sehingga PHK dimana2
kerusuhan pasti terjadi dmna2
perbankan asetnya di bekukan sehingga inflasi akan naik
tapiiiii dunia gk akan mengembargo kita karna jalur perdagangan dunia melewati INA
andaisaja iran tidak merasa kasihan dngan negara yg gk ikut2an embargo maka selat hormuz pasti sudah di tutup tp iran hanya menutup minyak yg ke eropa saja dan dialihkan ke cina
Kebutuhan CPO dan kopi arabika dunia sangat tinggi itu juga bisa memanaskan harga komoditi ini
jadiiii serba salah semuanya
jngn lupa konsumen kita sangatttt tinggi tentu masyarakat internasional gk kan mau kehilangan pasar yg rakus ini
hehe
Idealnya memang begitu, seperti yg ditulis oleh sang Jago analistis "JKGR".
BalasHapusNamun kita lupa bahwa budaya bangsa Indonesia sejak 1967 sd sekarang sdh berubah jauh dg idealisme para founding father dan pahlawan bangsa lainnya yg mendirikan Republik Indonesia ini.
Bangsa yg dilahirkan dan dihantarkan oleh para pendahulu agar jadi bangsa yg dinamis, berkepribadian, berbudaya tinggi serta mampu menjadi bangsa yg besar menjadi inspirasi dari puluhan bangsa lain di benua ketiga, menjadi bangsa dan negara yg kuat militernya di Asia Selatan, yg utuh hutan dan SDA-nya, mampu membangun infrastruktur dan industri dasar tanpa harus "ngutang" kini sdh tidak lagi. Dg keterbatasan ilmuwan dan keterbatsan dana anggaran, serta keterbatasan sarana dan prasarana serta banyaknya gejolak kedaerahan yg sangat banyak dan beragam dan sangat kompleksitas, namun mampu memberi fasilitas gratis bagi anak-anak usia sekolah, jaminan kesehatan gratis bagi masyarakat sampai ke pelosok desa dan rasa kebangsaan yg tinggi.
Bandingkan dg jaman sekarang yg semua berbau transaksional, korupsi merajalela dari segenap lapisan paling bawah hingga tingkat tinggi, SDA dan kekayaan hutan yg habis ditebang serta hutan lindung yg habis disero bot oleh spekulan dan pemegang kapital kuat baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Bak sebuah analogi ;" Mestinya dg makin banyaknya orang pinter maka dapat terjamin kehidupan yg lebih baik daripada di kelola oleh orang yang kurang pinter ".
Singkat kata, kembalikan budaya bangsa Indonesia ke tempat semula, tanpa budaya Indonesia, "tangeh lamun" = impossible kita dpt mewujudkan sebagaimana yg ditulis oleh sang jago Analisis "JKGR".
Itu tulisan orang utopia.......!!!!
Kang Boler itu kan sdh dikasih solusinya,bikin sertifikasi biar menggelorakan semangatt cintaa akann produk indonesia,anda sbg senior harusnya mendorong,memberi contoh,atau menggelorakan biar rakyat inii bisaa mnjadi mandiri mau memakai produk lokal,jgn sukanya melemahkan,kang kasian generasi mudanya.
HapusVery excellent. Perjuangan akan membuat suatu bangsa melakukan inovasi utk survive. Utk swasembada pangan, akan byk lg padi yg ditanam. Komoditas impor atau yg harganya mahal akan dijauhkan, barang substitusi akan menjadi pilihan. Utk meningkatkan kepercayaan masyarakat, pemerintah hrs bisa menegakkan hukum tanpa pandang bulu apalagi dibawah kondisi embargo in. Persatuan dan nasionalisme adalah kunci utk bisa menjadi negara besar. Tapi intinya indonesia tdk mungkin terkena embargo krn indonesia kaya sumber daya alam, pasar yg gemuk, dan terletak di jalur strategis, secara historis dan geopolitik indonesia jg sgt berpengaruh di dunia. Benar akan ada efek domino bisa indonesia di embargo. Negara asean, cina, jepang, korsel, australia, india adlh negara plg terkena dampaknya dan pasti akan diikuti eropa dan amerika
BalasHapusKita mampu mandiri di segala bidang kalau semua pemimpin di republik ini saling bersinergi dg tulus dan ikhlas membangun NKRI tercinta demi generasi yg akan datang... ...dan untuk menumbuhkan rasa patriotisme saya mendukung wajib militer dan bela negara,tanpa terkecuali karena saya melihat sebagian besar warga keturunan kelas menengah keatas kurang bahkan hilang sifat nasionalismenya... ...padahal mereka terlahir dan hidup mewah dari hasil negeri ini.
BalasHapusChina menjadi raksasa dunia sekarang ini, tidak lain dan tidak bukan karena doktrin kebangsaan yg di laksanakan oleh Ketua Mao TzeTung, yg mengorbankan jutaan manusia China. Dimana konseo yg diterapkan oleh Ketua Mao sebenarnya terinspirasi dg konsep Bung Karno alm yg terkenal dg konsep "Nation & Character Building".
BalasHapusSelama lebih dari beberapa dasawarsa China berhasil membuat dan mencetak kader nasionalis yg tinggi dan bermanfaat dari berbagai gemblengan ala Mao. Tidak dpt dibayangkan bgm kalau konsep Mao tadi tdk terlaksana, yg pasti dg populasi masyarakat dan rakyat China yg mencapai lebih dari 1milyard sungguh tidak mudah membuat jiwa masyarakat dan rakyat China menjadi seperti sekarang.
Bak seperti guyonan, ; " Walau ada sejagad budaya di dunia ini, tidak akan semudah itu mengubah budaya China sekarang"
Bahkan dunia kapitalis yg tadinya merupakan hegemoni Barat sekarang justru dibalik oleh China.
Sayang konsep "Nation & Character Building" Founding Father kita tdk terlaksana, kita kalah kuat dg jurus "Penetration Pacifique" pihak asing yg ingin menguasai SDA kita dg tanpa susah payah apalagi menjadi agressor seperti di Irak atau di Afghan, tapi cukup melalui jaringan informasi dan komunikasi dan mempengaruhi para pejabat di semua lapisan dengan falsafah "The Three Finger Filosofi"
Yaitu dengan perfectionis menjalin hubungan secara akrab dg pejabat yg digambarkan oleh "Jempol" tangan kita,
Memberikan komitment yg pasti dan menggiurkan pada setiap langkah kebijakan dan keputusan, digambarkan oleh "Jari Telunjuk" kita.
Memberikan kesenangan "pleasure" duniawi yg penuh "Pitnah" = " Kejepit Ngeunah" = " alias dijepit Vitallia enak" dan yg lain.
Yang digambarkan dengan "Jari Jempol di jepit oleh Jari Telunjuk dan Jari Tengah"
Filosofi ini saya dapatkan dari "Guru" perfeksionis dan realistir dari Palembang pada tahun 1970-an waktu masih muda, dan setelah saya praktekan benar adanya, apalagi kalau itu saya tambah dengan kalimat,
"Siap, saya loyal"......sambil hormat dan sikap tegak sempurna.!!!!!
Apa? Menggelorakan semangat nasionalisme dan membuat sertipikasi itu, tugas kalian yg masih muda yg masih "otot kawat balung waja"
BalasHapusKalau saya cuma nostalgia saja, saya pernah jadi warga negara yg bangga dg negaraku, pimpinan nasionalku, saya aman karena negeriku punya kekuatan militer yg membuat "miris" pihak manapun yg mencoba mengusik kedaulatan negaraku, aku bangga dg pimpinan nasionalku yg tidak mendokuskan pada aspek pencitraan, pemimpin yg tegas, berani mengambil sikap, menjadi inspirasi bagi banyak masyarakat dunia ketiga
dan pemimpin yg mampu membuat falsafah negara dan bangsa, sederhana kehidupan pribadinya, pencinta seni tinggi, dan kenyang mendekam di penjara penjajah, serta kenyang di buang ke seantero bumi pertiwi karena ungkapannya sangat berbahaya, dan sungguh membanggakan diri saya sampai tua sekarang, beliau yg menggelorakan " Kemerdekaan Indonesia " pada tanggal 17 Agustus 1945.
Bagian ini serta Falsafah Pancasila serta UUD'45 yg tidak mampu dihapuskan oleh pihak yg ingin menghapus peranan Bung Karno di kancah perjalan hidup bangsaku, rakyatku, semuanya,......Indonesia!!!!
Saya sdh berbuat dg semangat, dg pengorbanan yg tidak seberapa di banding dg para pahlawan negara, saya sdh turut serta larut dg apa yg di kehendaki siapapun yg jadi pemimpin nasional setelah Bung Karno, apalagi? Jangan nuntut saya sedangkan anda yg masih muda penginnya instant kapan anda berjoang, kapan anda dapat meneruskan sukur mewarisi gelora perjoangan para pahlawan bangsa, sungguh memalukan kalau anda masih bersikap kekanak-kenakan masih minta suapan, wah... Jaman saya dulu itu sungguh memalukan.!!!!!!
Kang boler dari mimpi kita usahakan memulai dgn gerakan nyata,
BalasHapusMemang keadaan sekarangg is my war not your war,anda beranggapan jaman anda sudahh lewat kalauu gituu .
Sertai kamii yang muda merubah negeri ini
Atau enyahlah dan jgn melemahkan
Saya tidak pernah punya niat melemahkan siapapun, ini komentar wajar dari warga yg di lindungi undang2 hak berbicara selama itu masih terkait dg menkritisi komen yg lain.
BalasHapusPada saat ini, kemampuan saya hanya tut wuri handayani, jgn paksa saya untuk berbuat ing madyo mangun karso.
Negeri ini masa depannya ada di pundak kalian yg masih muda, trengginas, pinter dan mampu bukan di pundak saya lagi.
Kesempatan untuk merubah negeri ini juga ada di langkah dan kebijakan anda, anak muda, sedangkan saya hanya memberi ilustrasi ini sebagian dari perjalanan hidup di negara tercinta Indonesia, ada yg dpt saya banggakan, tapi juga banyak yg saya prihatinkan.
Terserah kepada anda untuk menganggap itu melemahkan atau memperkuat karena apa yg saya paparkan kan memang begitu adanya, tidak kurang tidak lebih. Nah, kapan anda yg muda mampu berbuat seperti senior para pahlawan yg berjoang tanpa pamrih, hidup sederhana, itu semua yg menentukan anak-anak muda sendiri.
Tunjukkan langkah gerak dan pola pikir anak muda Indonesia dpt dijadikan kebanggaan orang tua, masyarakat, dan bangsa bukan baru di sarankan kerja keras saja sdh marah2 malah menyuruh orang tua lenyap dari peredaran.
Saya tunggu pelaksanaannya, kapan dan dimana anak muda yg mau melenyapkan saya dari dunia ini?
Ini yg saya tunggu semoga saya dpt tenang di "Balikpapan" Amiin...YRA.
Tut wuri handayani dann memberi solusi dan wejangan wujut senioritas yangg baik kang boler.
BalasHapusBila ada anakmuda memulai mewujutkan mimpi kang yang tua mengarahkan,
Ada pendapat ekstrim kenapa saat 98 generaasi paling atas tdk dihabiskan saja? Biar generasi mudanya tdk keracunan virus kkn,
Tetapi apakah begituu?pastinya masih ada jalan lain melawan virus kkn yg sudah menyebar ini.
Utopia adalahh mimpi yg sulit diwujutkan,generasi muda dipacu tukk berbuat bukan ber utopia.
Semogaa gerakan cintaa produk indonesia smkn kuat,aminn
Mengenyahkan bukan berarti balikpapan kang,sdh kuno itu .jaman makai mini uzi,vantren atau jip hitam sdh berlalu kang,skrng makainya badicardi lbh senyap.
Ksatria skrang adlh ksatria yg mau memakai produk lokal bukan skdr pencitraan.
Salam tabik dri kmi kangg boler
Setuju senior yg bijak seharusnya mengarahkan,membimbing,mengkritisi bila melenceng dari jalur... ...bukanya bersikap sinisme,mari kita bangun NKRI dg jiwa nasionalisme yg tinggi dg sinergi yg positif antara senior dan junior menuju kejayaan NKRI...
Hapusemang om bole pernah pake anonimus?
BalasHapusWeleeeh kang boler dan para senior jangan salahkan kami para pemuda kalau bangsa ini belum mandiri!!! Jaman elu2 mobil, motor, sepeda buatan siapa??? Mesin jait, jarum, radio, senjata, seragam, sangkur tentara, atau ikan sarden, susu bayi untuk nyusui kami selain sgm dan cap bendera buatan mana? Atau tuh yg pada pinter sekolah dimana?? Weleh2 lebih jauh ke zaman sriwijaya dan majapahit siapa penguasa perdagangan nusantara jawab cina dan arab serta eropa!!! Lihat kendi, piring, perhiasan jaman itu buatan mana jawab china dan eropa serta arab
BalasHapusStop Press!!!
BalasHapusBagi seluruh ummat Islam, muslimin dan muslimat selamat menuanaikan Ibadah Syaum, semoga kita semua dapat menunuaikan dengan khidmat, serta iringan do'a semoga di bulan penuh rahmat dan maghfirah ini seluruh dosa - dosa kita dpt diampuni Allah swt. dan semua permohonan kita di makbulkan oleh Allah swt. Amien YRA.
"Boleroes11" juga mohon maaf lahir bathin.
ayo cintai dan beli produk2 indonesia dari sekarang,hidupkan nasionalis...beli produk luar negri berarti membangun ekonomi luar negri atau beli produk dlm negri berarti membangun ekonomi indonesia,jdi klw benar2 cinta indonesia maka cintai dan beli produk indonesia..ayo mulai dari skrg.
BalasHapusJAYALAH INDONESIARAYAAAAAA.
BalasHapuskalau embargo fustun di berlakukan, silahkan main sana sama sesama jenis atau main sama babi saja! anda tidak usah menjelek2kan golongan lain Om, di sini bukan tempatnya! ini tempat diskusi masalah militer.
BalasHapus