Rabu, Juni 19, 2013
2
JAKARTA-(IDB)Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro hari ini menerima kunjungan kehormatan Menteri Pertahanan Papua Nugini (PNG), Fabian Pok di kantor Kementerian Pertahanan. Pertemuan diawali dengan upacara jajar kehormatan.

Pertemuan tersebut membahas peningkatan hubungan kerja sama di bidang pertahanan yang sudah terjalin dengan baik. Perjanjian kerja sama pertahanan kedua negara telah ditandatangani dalam bentuk Defence Cooperation Agreement (DCA) saat kunjungan kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 12 Maret 2010 di Port Moresby PNG.

"Kerja sama pertahanan yang telah dilaksanakan sampai saat ini adalah Joint Border Patrol, saling kunjung personel Angkatan Bersenjata serta kerja sama dalam bidang pendidikan dan pelatihan," kata Menhan Purnomo Yusgiantoro seperti dikutip Antara, Selasa (18/6).

Menurut Purnomo, kedua negara akan membahas kemungkinan kerja sama yang lebih luas di bidang Industri pertahanan Indonesia dan PNG. Saat ini telah mempunyai kerja sama pertahanan di bidang Alutsista dengan dihibahkannya enam pucuk meriam milik TNI kepada Angkatan Bersenjata PNG pada 9 Desember 2011.

Penyerahan secara resmi dilaksanakan di sela-sela acara Bali Democracy Forum dari Menhan RI kepada Pemerintah PNG yang diwakili Menlu Mr. Ano Palo.

Kunjungan Menhan Papua Niugini itu merupakan rangkaian kunjungan pejabat tinggi negara tersebut ke Indonesia yang diawali dengan kunjungan Perdana Menteri PNG Peter Charles Paire O'Neill kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di Istana Negara, pada Senin (17/6) kemarin.

Dalam pertemuan itu juga dilakukan kerja sama Angkatan Bersenjata PNG dengan Industri Pertahanan Indonesia, antara lain dalam hal akuisisi senjata perorangan, produk PT Pindad, pemeliharaan pesawat udara dan pengadaan perlengkapan perorangan produk PT Sritex Indonesia.

Papua Nugini Ingin Beli Alutsista Dari Indonesia

Menteri Pertahanan Papua Nugini (PNG), Fabian Pok, tertarik lakukan kerja sama dengan Indonesia di bidang pertahanan, khususnya dalam pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista).
 
"Industri pertahanan Indonesia sedang berkembang. Kami tertarik membuat kerja sama. Kami butuh alutsista yang berhubungan dengan laut karena banyak kasus illegal logging dan illegal fishing yang diangkut lewat laut," kata Menhan PNG usai melakukan kunjungan kehormatan ke Kantor Kementerian Pertahanan (Kemhan), Jakarta, Selasa (18/6).

Dijelaskan, saat ini sudah banyak kasus perdagangan orang atau human traficking lintas perbatasan darat. Oleh sebab itu kerjasama di bidang pertahanan dan pengadaan alutsista antar kedua negara sangat dibutuhkan.

Di tempat yang sama, Menhan RI Purnomo Yusgiantoro, menuturkan, dalam pertemuan singkat antara dirinya dengan Menhan PNG, dibicarakan tentang peningkatan kerja sama di bidang pertahanan.

Dalam pertemuan kehormatan tersebut juga disinggung terkait masalah perbatasan dua negara. Kedepannya, berbagai permasalahan yang berhubungan dengan perbatasan, diharapkan dapat terselesaikan dengan baik.

"Bila ada permasalahan perbatasan antara kedua negara, kita bisa duduk bersama untuk menyelesaikannya," kata Purnomo. 







Sumber : Merdeka

2 komentar: