Selasa, Mei 14, 2013
45
MAMUJU-(IDB) : Pakar ekonomi dari Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, Sulawesi Selatan, Syarkawi Rauf mengatakan, kandungan tambang uranium di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, kini menjadi incaran beberapa negara asing.
 
"Potensi tambang uranium di Mamuju merupakan yang terbaik di Indonesia. Sehingga pemanfaatannya harus hati-hati dan dikelola untuk kemakmuran rakyat, bukan menguntungkan pihak asing," kata Syarkawi Rauf ketika dihubungi di Makassar, Senin (13/5).


Menurutnya, pemanfaatan uranium bukan hanya untuk menghasilkan tenaga nuklir untuk kepentingan pertahanan, tapi juga untuk dikelola sebagai bagian pengembangan ekonomi.


"Misalnya, sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) dalam mendukung ketersediaan listrik di provinsi hasil pemekaran Sulsel ini," katanya.


Dia mengatakan, sadar atau tidak, kandungan uranium di Sulbar telah diketahui banyak negara-negara besar, termasuk Amerika Serikat (AS), Rusia, China, dan banyak negara besar lainnya. Karenanya, tambah Syarkawi, pemerintah RI tidak boleh gegabah jika memiliki rencana mengelola sumber energi tersebut.


Kalau untuk kepentingan ekonomi domestik dan memenuhi kebutuhan ketersediaan pasokan listrik, kata Syarkawi, maka reaktor nuklir untuk pembangkit listrik bisa didirikan di Sulbar.


"Kalau kita bisa memanfaatkan uraium sebagai sumber energi listrik, daerah ini akan maju dan tidak akan pernah kekurangan listrik. Hanya saja kita belum punya teknologi untuk memanfaatkan uranium," kata Syarkawi.


Syarkawi yang juga anggota Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) pusat ini mengatakan kebutuhan akan energi sampai saat ini mengalami peningkatan yang sangat pesat.

"Peningkatan kebutuhan akan energi merupakan sebuah bentuk penyesuaian dengan kemajuan zaman. Satu sumber energi yang posisinya sangat vital bagi masyarakat adalah energi listrik," katanya.


Dia menjelaskan, listrik bisa dihasilkan dengan mendirikan PLTN. Jenis pembangkit listrik seperti itu menggunakan proses pembelahan inti atom uranium yang akan menghasilkan energi nuklir yang sangat besar.


"Itu sebabnya, Iran sangat ngotot mengembangkan dan mengelola sendiri nuklirnya. Karena listrik yang dihasilkan sangat besar dan mampu memenuhi kebutuhan negaranya," kata Syarkawi.


Sikap Iran untuk tidak menyerahkan pengelolaan uraniumnya kepada negara asing, kata dia, patut dijadikan contoh sehingga pemerintah RI harus berhati-hati.


Kedatangan utusan Pemerintah Amerika Serikat (AS) ke Sulbar, ungkap Syarkawi, harus benar-benar dimanfaatkan untuk membangun kerjasama yang saling menguntungkan.


"Mereka boleh bawa bantuan masuk, tapi tidak berarti boleh mengambil apa saja yang mereka mau. Kalau memang ada kerjasama maka harus saling menguntungkan. AS bisa masuk dalam bantuan teknologi dan dana. Kerjasamanya harus berbentuk 'mutual partnership'," ujar Syarkawi.






Sumber : Beritasatu

45 komentar:

  1. pemikiran pemimpin yang tidak dipunyai pemimpin2 lain di negeri ini. dan pemikiran seperti ini yang harus didukung, dengan tidak memberikan pengelolaan pada asing apa yang berarti bagi daerahnya,dan bagi bangsanya.

    BalasHapus
  2. Uranium??? Jadi beneran ada to??? Berapa kadarnya??? Apa rencananya??? Siapa pengelolanya?

    BalasHapus
  3. " AS bisa masuk dalam bantuan teknologi dan dana. Kerjasamanya harus berbentuk '"mutual partnership"'," 

    gak mungkin bisa mutual partnership, dmn2 yg pegang dana dan teknologi itu yg lebih punya kuasa, mending usaha ngembangin sendiri macem iran, mulai riset, buat apa ada batan, ada jurusan teknik nuklir, ada jurusan fisika nuklir?

    BalasHapus
  4. Tuh freeport udah dikuras abisss sama USA dalam exsploitasi di papua judulnya hanya mengambil emas/tembaga. Kalau dimuat dalam truk paling bawah urainum ataasnya dikasih tembaga dan pihak dari RI gak boleh ngecek dalam truk krn kebijakaan perusaan USA beetul2 negara yg kaya tapi di bodoh bodohin negara asing negara kaya tapi tetep aja miskin itulah indonesia raya, minyak mentah dijual ke singapura dimasak disana dijual lagi ke indonesia, paabrik boneka barbe di cikarang bekasi dikirim ke USA dibalikin ke indonesia tuk dijual. Indonesia betul-betul negara kreaktif penuh inovasi

    BalasHapus
  5. klo untuk pembangunan PLTN di indonesia si saya setuju. TAPI kalo uranium yg di keruk atau di gali sama pihak asing pikir2 dulu deh. Karena kedepan di indonesia cepat atau lambat akan membutuhkan uranium juga. Inget lho timur tengah yg punya julukan si raja minyak saja sudah menggunakan nuklir ini koq indonesia lama sekali pembangunannya. Udah gak sabar nih karena tagihan listrik terus membengkak. Listrik juga banyak yg sering padam di daerah2 terpencil.

    Jangan bicara UNTUNG atau RUGI klo di keruk sama pihak asing YANG JELAS RUGI apalagi amerika. Jangan deh cukup freeport aja yg jadi pelajaran. Kasian tuh saudara2 kita yg di papua. Jangan Jangan Jangan sisakan semua untuk cucu dan anak kita dimasa yg akan datang. #SaveRI

    BalasHapus
  6. stop rakyat tidak setuju kalau sampai jatuh ketangan pihak asing lagi !!

    http://www.freeimagehosting.net/uploads/452b9efccc.jpg

    alam ini mulai rusak oleh perbuatan tangan-tangan asing dan badut badut dlm negri yg tidak mau bertanggung jawab kepada negri ini.

    BalasHapus
  7. menurutku jangan dikelola dulu..buat cadangan energi anak cucu kita..

    BalasHapus
  8. bukannya aku sok pro ke timur, tapi cobalah kerjasama dengan rusia, siapa tahu berdampak pada hubungan militer yang semakin mesra.
    ini hanya usulan, bukan keharusan. daripada sama usa yang jelas terlalu banyak merorong negeri ini karena kebodohan kita sendiri waktu itu.

    Bagaimana bung?

    BalasHapus
  9. Apa pun bisa di beli di china,mau reaktor nuklir pun bisa di jual

    BalasHapus
  10. Sudah Sunnatullah negara2 yg mayoritas berpenduduk muslim mempunyai Sumber Daya Alam yg berlimpah ruah, tapi sayangnya, kebanyakan pemimpin2nya tidak pernah menjadikan Al Quran dan Al Hadits sebagai pegangan hidup dan pedoman dalam memakmurkan rakyatnya. Jiwa Sekularitasnya udah merasuk di segenap pemimpin negeri ini, sehingga kekayaan SDA yg berlimpah ini dipercayakan pihak barat untuk mengelola, jadilah kita "negeri jajahan kolonial" episode 2 yg terus dikeruk kekayaan alamnya. Sadar tak sadar rakyat kita ga pernah menikmati kekayaan negaranya yg teramat melimpah ini. Seharusnya kekayaan SDA dikelola sendiri untuk sebesar2 kemakmuran rakyat kita. Semoga segera ada pemimpin muslim yg mengamalkan apa yang sudah tertera di Al Quran dan Al hadits, Amiinn...

    BalasHapus
  11. Sangat setuju dg semua komentar ano2,.. ...cukup freeport yg kita jadikan pelajaran sbg penjarahan bangsa lain thdp sumber daya alam RI,karena kebodohan pemimpin masa lalu kita..

    BalasHapus
  12. Sebagai masukan bukan Uranium saja tapi juga ada SDA lain di Sulawesi yg telah d incar pihak asing. SDA tsb telah dan pernah diambil contoh serta telah di teliti di laboratorium dan di dapat kesimpulan secara empirik bahwa SDA dpt di manfaatkan bagi keperluan strategis maupun bisnis.

    BalasHapus
  13. klo untuk rusia masih bisa di pertimbangkan selama dia masih mau mengikuti peraturan dari negara secara uud45 dan masyarakat secara luas jg kpk. TAPI klo untuk yg lain jangan deh kita tau negara china amerika dsb lebih baik jangan deh. Karena Ini mempengaruhi masa depan indonesia gak akan ada dampaknya sama masyarakat sekitar maupun secara luas.

    Hapus dulu korupsi di negri ini, baru bicara kesejehteraan kepada rakyat jangankan uranium, sapi saja di korupsi !!

    BalasHapus
  14. Kalo pemimpinnya masih punya hati, kejadian freeport gak akan terulang, tapi apakah mungkin bagi presiden yg biaya kampanye, model dan caranya mirip obama bisa menolak keinginan obama?..... Selama dipimpin sby sya 100 persen yakin akan jatuh ke tangan AS dengan pembagian yg jauh dari harapan, semoga kesepakatannya setelah 2014 alias presiden udah ganti dengan yg berani mikirin rakyat..... Dan bukan ditandatangan di masa akhir jabatan sby, bisa rusak nih tanah air tercinta

    BalasHapus
  15. Presiden kita kan jebolan Sekolah militer amerika broo...
    Ya jelas ntar amrik di "Welcome"in sama dia.
    Ah aneh aneh aja...

    BalasHapus
  16. Kalo dengan Iran gwa bersedia dan mengijinkan NKRI untuk belajar pada mereka, kalo negara lain apalagi negara2 Barat.... NO WAY!!!!! JANGAN BODOH ALIAS DIBODOHI

    Hati-hati thu rakyat mamuju SUlawesi Barat, Gubernur, dan pejabat2 lainnya yg disana jangan mau dibodohi, bisa terjual thu tanah ke negara Asing akibat kebodohannnn kayak Tambang Emas di Papua...

    BalasHapus
  17. Sebenarnya swmua rakyat indonesia itu pintar, yg bodo tuh pemimpin yg mengelola, yg memiliki kesepakatan dengan asing, itu satu dua orang saja, tidak mewakili otak ratusan juta rakyat

    BalasHapus
  18. Bro, walau Uranium ada, tapi teknology pengayaan dan fasilitasnya kita belum punya, jadi gimana kalo spy dpt modal buat biaya pendidikan SDM yg akan mengayakan Uranium tsb plus pendirian fasilitasnya kita kontrakan saja dulu ke perusahaan luar negeri terutama AS.
    Nanti kalo sdh terkumpul uangnya kita putus kontraknya.
    Gimana, Bro setuju?????

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siapa yg ngomong belom punya? Waduh googling dulu deh....malah kita pernah mau dirikan PLTN di rembang jaman orba tp memang banya tentangan....krn dikhawatirkan teknology reaktor nuclear kita blom seaman punya US atau Jepang. Googling dulu bro....biar ga salah komen

      Hapus
  19. Halaaah ano2 ini masih ingusan ikut komen!!! Yang ngontrakin sama freefort, newmont, shell, dll itu SUEHARTO!!! Yg jual gas murah, bumn murah, batubara murah itu MEGAWATI!! Yg renegosiasi harga, kurangi subsidi, itu SBY

    BalasHapus
  20. Maksud loe yg TOP berarti "SBY" ya, setujuuuuuuhhhhhhh!!!!!!!!

    BalasHapus
  21. Yg ngomong blon punya wa. Loe bekoar besuaarrr PLTN akan didirikan di Rembang salah, yg benar di daerah Keling, Jepara Utara, googling dulu payah buuuaaanget loe!!!!!
    Sok pinter, pd hal googling, nek ngono yo ombyokan, Coek !!!!!!

    BalasHapus
  22. Bro Ano 13. 48, sangat setuju usulmu, itu akan mempercepat Indonesia akan sejajar dg Iran, Korea Utara dan dg cara itu kita akan mampu membuat KS tenaga nuklir atau kapal induk nuklir dan rudal nuklir.
    Dan, akhirnya kita akan di hormati oleh saudara serumpun kita "Malaysia Yg Jaya".

    BalasHapus
  23. Yg gw rasakan dr jaman harto emang SBY lebih top

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama broo guru ama murid ,bedanya sang murid agak lemmah lembut gak main kasar ," soal fulus gak kalah ganas main libass dengan cara halus dan lebih bijak sana dan di lindungi pelaku 2,3 .
      sang guru main kasar pelaku 2,3 di suruh kabur kesingapore ,sangguru mencalonkan presiden sekarang ,

      Hapus
    2. Ano 16.29 lu ngomongin apa ya?

      Hapus
    3. ano 17 .01 gomongin MURID AMA GURU atuhh beda saman tapi satu lefel lintah darat ,ellu bela negara atau babu asing ?? hidup ini sebentar cepat sadarkan diri anda ,sebelum kendaraan terakhir keranda menjemputmu ,kenapa anda bella kruptor hukumnya dosa dan haram dan gak ada bedanya u ama kruptor calon penghuni neraka jahannam .

      Hapus
    4. emm..emmm ikutan dongg cangkrukaan kwkwkw.....

      Hapus
  24. kita buat reaktor nuklir sekalian riset roket yang ujung2nya kita buat dan di kasiah nuklir hasil riset kita arahin ke malon aja dulu,,US tuh takut kalo ama negara yang punya nuklir kaya korut kita arahin ke kacung inggris dulu abis itu ke kacungnya US yaitu aussi bosnya pasti ketarketir............

    BalasHapus
  25. Mending dg reaktor nuklir yg menghasilkan rudal nuklir percobaannya kita adakan di tempat 17.34 tinggal, gimana setuju nggak????
    Kita nanti akan dpt kesimpulan apakah tempat Ano 17.34 itu "Sakti", wkwkwkwkwk

    BalasHapus
  26. Anonim 14 Mei 2013
    13.48 sampai sekarang gak ada yg bisa memutus kontrak freeport. Ini jenis PENJAJAHAN baru. Masih bicara berdaulat dan merdeka? Ngaca woyy

    BalasHapus
  27. INDONESIA KALAU BISA BUAT PELURU DU (DEPLETED URANIUM).

    Peluru depleted uranium adalah jenis peluru yang dikembangkan dari limbah Uranium hasil pelucutan bom nuklir. Secara harafiah depleted uranium berarti uranium yang dilemahkan radiasinya.

    Peluru ini sangat handal dan menjadi standar senjata meriam gatling GAU-8 Avenger yang dibawa pesawat A-10 serta canon bushmaster pada APC Bradley. DU juga digunakan untuk membuat inti peluru pada tank Abrams. Efektifitas senjata ini mampu menembus bahan baja tank yang sangat tebal dan ini terbukti pada perang Iraq dimana ratusan tank Iraq menjadi korban senjata ini.

    Yang menjadikan senjata ini kontroversial adalah kandungan uranium yang ternyata menurut penelitian masih memancarkan radiasi dalam tingkatan yang membahayakan manusia.

    Ini tebukti pada kasus di bosnia saat beberapa tentara Itali menderita leukemia beberapa hari setelah menggunakan peluru tersebut. Di Iraq, tank-tank yang hancur terkena peluru ini ternyata memancarkan radiasi yang membuat tank-tank rongsokan tersebut tidak aman untuk didekati.
    COCOK BUAT NGEBLASAH MALON.

    BalasHapus
  28. Boro2 peluru DU, Bro 19.07. Nyiapin brasscap dan selongsong peluru sebagai bahan baku produksi peluru kaliber kecil saja masih impor, Bro.
    Apalagi peluru DU, yg infonya ano dpt dari googling, yg realistis sajalah, Bo 19.07 g usah aneh2. Penginnya modern padahal katrok komen luh!!!!!

    BalasHapus
  29. tinggal transfer duit sama orang yang berwenang, jadilah AS atau China pemilik kuasa tambang, urusan rakyat mah kecil mudah di bohongin, tinggal bayar media tv atau koran selesai urusan

    BalasHapus
  30. Setujuh banget dg komen yg progressive ini, sangat realistis dg kondisi sekarang. Ayo...ayo....ayo.....realisasikan !!!!!!

    BalasHapus
  31. betul gak usah hiraukan komentar yang pesimistis, macam ano2 diatas yang pesimis dengan kemampuan para wong pinter indonesia raya...hehehe....

    BalasHapus
  32. wah ide ano 19,07 mantab, tapi ada resiko radiasi, kalau untuk binasakan malon gak apa2... syah dan boleh boleh saja..., darah malon halal...
    kwa..kwa..kwa...

    BalasHapus
  33. Debat kuli bangunan debatnya tukang ojek yg ngomong/koment diatas orang geblek/gila semua kumpulan orang edan pengannguran ocehan sampah masyaratakat

    BalasHapus
  34. Koment diatas gue kebanyakan makan subsidi kerajaan, yang bisanya cuma iri dan dengki, maklumlah Uranium gitu lho.... siapa yang gak ngiri?

    BalasHapus
  35. Lebih baik kita segera bikin bom nuklir menjaga kedaulatan... siapa setuju indonesia bikin bom nuklir balas komen aku

    BalasHapus
  36. Green Peace..^_^.. sesungguhnya yang merusak bumi itu ya manusia itu sendiri.. kalo bisa kembangkan nuklir untuk energy bagi kepentingan masyarakat itu sudah langkah yang paling smart. kalo untuk bom nuklir emang dah siap kena debu radiasinya..apa gak mikir masa depan anak cucu kita..masih pengen kawin gak loe...liat anak cucu loe sekolah jd pinter jadi orang yang berguna..mikir donk....!!! kalo pengelolaan energy menjadi energy perusak massive akeh tunggale..soalnya budaya manusia itu hanya bisa merusak dan merusak..lalu kapan kita mau menjaga bumi ini.. kedaulatan tidak diukur dari nuklir mas..tapi dari rasa persatuan dan kesatuan rakyat kita.. lunturnya moral berpancasila,karena pendidikan sekarang gak seperti jaman dulu..sudah luntur semua semangat gotong royong tepo liro dan toleransi antar umat beragama. kalo diliat ramalan joyoboyo negara yang tadinya adikuasa collapse semua...amerika china eropa jepang..karena mereka mengandalkan nuklir. dan pusat budaya dan peradaban adalah indonesia. kembali lagi titlenya sebagai pusat busaya seluruh dunia. ATLANTIS yang hilang.

    BalasHapus
  37. Dongeng atau crita nee Yulius Erry????

    BalasHapus
  38. siiip mAS bro... kalo masih mau tinggal di bumi.. ayo kita jaga bumi dengan menjaga perdamaian..!!!

    BalasHapus
  39. Hahaha..yg coment amburadul.

    BalasHapus
  40. aris purwanto, ST16 Mei 2013 pukul 13.27

    Apakah benar ekperimen Senjata Nuklir Perancis di perairan samudra pacific sekitar Selandia Baru dan Hawai mengakibat polusi radioaktif hingga keSamudraHindia di Indonesia shg ketika saya melakukan Penelitian Kandungan Uranium dan Iodium 131 dlmBiota Laut yaitu Sampel Ikan Segar dari hasil tangkapan Nelayan diPantai Baron dan Pantai KrakalGunung Kidul-DIY telah tercemar radiasi nuklir akibat kegiatan militer Perancis tsb. Penelitian dilakukan di PPNY_BATAN Kartini Jogjakarta dan STTL YLH Jogja dengan metode HPLC...

    BalasHapus