Kamis, Mei 23, 2013
28
SEOUL-(IDB) : Korea Selatan (Korsel) kini siap mengoperasikan helikopter buatannya sendiri yang bernama Surion. Helikopter itu akan menggantikan Helikopter UH-1Hs setelah menjalani proses pengembangan selama enam tahun.

Industri Kedirgantaraan Korea (KAI) mengembangkan 10 Helikoter Utilitas (KUH-1) bersama Perusahaan Pertahanan Aeronautika dan Luar Angkasa Eropa. Pengembangan itu dilakukan bersamaan dengan pengembangan Eurocopter. Saat ini, helikopter tersebut sudah siap dioperasikan oleh pasukan Korsel.

Keberhasilan perakitan pesawat itu menjadikan Korsel sebagai negara ke-11 yang sanggup membangun helikopter. Negeri Ginseng itu sekaligus mendapatkan peringkat enam dalam hal kekuatan helikopter serbu.

Dalam bahasa Korea, "Surion" berarti lincah dan sempurna. Prototipe pertama dari Helikopter Surion diuji coba pada 2010 sebelum akhirnya diproduksi dengan skala besar pada 2012. Helikopter itu akan menggantikan helikopter UH-1H buatan Amerika Serikat (AS) dan 500MD yang sudah uzur.

Surion sukses diuji coba terbang di saat cuaca dingin. Uji coba itu berlangsung di Alaska pada Desember dan Februari lalu. Selama 2.700 jam terbang, Surion dinyatakan bebas dari kecelakaan dan gangguan mesin.

Presiden Park Geun-Hye dan Menteri Pertahanan Kim Kwan-Jim menghadiri upacara peresmian helikopter itu di Kota Nonsan, Provinsi Chungcheong Selatan. Dalam prosesi bersejarah itu itu, Park berpidato dan menyinggung masalah perkembangan di Semenanjung Korea.

"Ketika saya mengunjungi AS, saya dan Presiden Barack Obama menegaskan, kami akan menindak tegas seluruh provokasi dari Korea Utara (Korut), namun kami tetap membuka pintu untuk dialog," ujar Park, seperti dikutip Yonhap, Rabu (22/5/2013). 






Sumber : Okezone

28 komentar:

  1. 1 pertanyaan newbie :
    apakah ke-11 negara yg bisa membangun helikopter, Indonesia termasuk didalamnya?
    mari diskusi dan sharing dengan santun..

    BalasHapus
  2. Contoh dong para pemimpin indonesia!! mereka pada bangga menggunakan produk dalam negri sendiri,gwa mau pakai produk dlm negri susahnya cari mnta ampun,kebayakan made in cinong,di pikir2 apa ya yg harus d banggain dari negri ini? militer? teknology,budaya? apa KORUPSI ?

    BalasHapus
  3. hmm indonesia yah.
    Setahu saya si belum mampu klo untuk membuat secara total dan mandiri. TAPI klo untuk join, sudah di akui mampu.
    Untuk benar dan salah coba aja main ke pt.di klo saya cuma jadi pemulung berita di sini !!

    BalasHapus
  4. Saya yakin orang Indonesia itu pintar-pintar. Helikopter itu kan barang kasat mata, so pasti para ilmuwan kita bisa mempelajari bagaimana cara membuatnya dan kemudian membuatnya. Tinggal pemerintah RI dan kita harus mau tidak memberi kepercayaan kepada mereka untuk melaksanakanya? Kalo hasilnya belum memuaskan gpp namanya juga masih belajar. Paling tidak mereka sudah membuktikan bahwa orang Indonesia bisa walaupun hasilnya belum sempurna....bgmn?

    BalasHapus
  5. indonesia sudah bisa merakit dan membuat struktur bangunan pesawat lebih kurang puluhan tahun dibanding korsel cuman dukungan dari pemerintah masih kurang dalam pengembangan pesawat

    BalasHapus
  6. KOREAN UTILITY HELICOPTER (KUH-1),SAYA TUNGGU BUATAN ILMUWAN PTDI,SAYA PERCAYA KALIAN PASTI BISA. GUNAKAN NAMA BAPAK HELIKOPTER INDONESIA SEBAGAI KODE BUATAN RI YAITU....YUM SUMARSONO HELICOPTER (YSH-XX M/C/U) GIMANA BRO?! M=MILITER,C=CIVIL,U=UTILITY KODE AKHIR.

    BalasHapus
  7. indonesia sdh bisa kok buat heli yg tidak kelihatan (tembus pandang), tidak tampak diradar

    BalasHapus
  8. Omong kosong semua by: adrian kalibata city no 02/CU

    BalasHapus
  9. Apa PT DI dianggap nggak mampu?? Lihat ke PTDI di Bdg dulu baru komen, kalau cuma Helikopter model Korsel mah, encer Bro.
    Org buat pesawat gen 4,5 saja mampu.
    PT DI saja memproduksi helicopter "Cougar" untuk tempur dan SAR pesanan TNI - AU jelas Cougar lebih unggul dari heli Surion Korsel, Bro!!!
    Tapi berapa tahun lagi dpt menyerahkan ke user spt CN - 235 MPA????
    Nanti kalo persatuan para Ano2 ( PP2A) sdh berhenti komen baru PT DI menyerahkan ke users. He...he....he.....

    BalasHapus
  10. Gw rasa iya,tapi gw ragu,ha2 bisanya cuma korup,ha2

    BalasHapus
  11. bumblebee ma gandiwa ga kdengeran lg britanya pa cm buat pajangan aja y...???

    BalasHapus
  12. Bumblebee dan Gandewa g usah di tunggu itu heli masa depan. Yg sdh jadi "Cougar" " " Bell-412 EP " jauh mengungguli heli produk manapun di dunia ini. Unggul dlm kelambatan waktu penyerahannya kecuali heli Bell - 412 EP yg beli dlm kondisi CKD.
    Jadi anda selaku anggota PP2A jgn nanyakan lagi Bumblebee dan Gandewa ya, org PT DI nanti bisa stress gara2 pertanyaanmu, tahu !!!!!sdh sana cuci kaki dan tangan, mimik cucu, trus bobok,!!!!!

    BalasHapus
  13. Emang sdh ada ta kang bole heli buatan PTDI yg murni dibikin sdr,bkn perakitan atau lisenci dari luar?

    BalasHapus
  14. Ano 21.17

    Belum ada sampai saat ini.
    tapi kita tetap optimis suatu saat bisa.

    BalasHapus
  15. ini dia si korek buat heli hasil dana IFX

    BalasHapus
  16. Begini nih indonesia ketinggalan jaman..
    Haha..

    BalasHapus
  17. Gandiwa jadi bahan patung doang..

    BalasHapus
  18. hanya halicopter 100% pt NORTANIO bisa ,hikopter tidak sesulit kapal terbang ,saban hari pt di bikin congar ,puma ,yg tak lain sepupu orion buatan korea ,jadi lebih dulu pt nortanio dari pada korea dengan orion nya.

    BalasHapus
  19. Ini anggota PP2A yg kurang paham dan nulis aja salah, memalukan organisasi PP2A di blog ini.
    Belajar dulu ke senior2mu yg sdh jago melecehkan, menghina dan meremehkan komen orang, jgn asal komen, itu merendahkan jiwa korsa PP2A.

    BalasHapus
  20. sampai-sampai tidak pernah kelihatan wujudnya, :)

    BalasHapus
  21. tuh korea udah bisa buat heli.. buruan ajak kerjasama lagi transfer duit nya trus minta teote nya.. enak kok kerjasama dgn negara boy band ini hahahaha...

    BalasHapus
  22. dIBELI DIBELI..DIPILIH DIPILIH S-300..!!!! s-400..!!!! s-teller s-buah-s-dawet AYO YANG HAUS YANG HAUS. CEMILAN JUGA ADA OM Kacang Sukro 35bm...!! 10 squadron
    T-50 PAKde FAthonah 5 squadron..
    Rudal Arhanud Star Steak daging sapi ( ala kementan )
    lontong berapa KILO..???
    Ayo dimari Mas Ano Ano..Ada k-Cang Goreng Cang Godog..CANG BEGO...

    BalasHapus
  23. Jooohhh...kok malah dodolan.....

    BalasHapus
  24. Cuma negara bodoh yang percaya dengan "Kebaikan Amerika"....!!!!

    BalasHapus
  25. Ehh.... lama tidak hadir tiba" negaranya SuJu ini udah bisa buat helikopter

    BalasHapus
  26. prnah dger , ktanya kor-sel bsa maju sperti skrg ini ya krna perdana menterinya prnh brkunjung ke masjid besar diaceh(pst sdh tw) trus liat tulisan arab diatas pintu msuk'a, lalu prdna mntri kor-sel brtya pd ajudan'a "apa itu dan apa maksud'a?" ajudn'a blg "itu ayat yg ada pda al-qur'an artinya tuhan tdk akn mngubah keadaan suatu kaum sblum kaum itu mrubahnya sndiri" pas plg k'negeri'a tuh prdna mnteri lgsg ngadain revolusi industri , mka'a korea maju.. trgntung dri kpla ngra'a mw dibwa kmna, klo kita sbg buntut ya cma bsa ngikut dan skali" mncba mlruskan :)

    #skdr sharing, bkn mnggurui kk :)

    BalasHapus
  27. korsel negara omong tok cok

    BalasHapus
  28. EADS Offers KF-X Assistance If South Korea Buys 60 Fighter Aircraft
    The European Aerospace Defense and Space Company (EADS) has further sweetened its bid to win the competition to supply South Korea with 60 fighter aircraft to replace existing F-4 and F-5 aircraft.

    EADS will now invest $2 billion in South Korea's KF-X fighter program on condition that it buys the Eurofighter Typhoon. Previously, EADS had already offered to produce 53 out of the 60 jets locally in South Korea.

    Besides the Typhoon, the two other competitors are Lockheed Martin's F-35 and Boeing's F-15 Silent Eagle. A decision by South Korea on which of the 3 candidates is the winner may come as soon as next month in June 2013.

    The KF-X project was first announced by South Korea in 1999, but hasn't made much progress since. It is supposed to be a twin-engined aircraft, roughly similar in size to the Eurofighter.

    The project is several years behind schedule and there are questions whether the project is feasible taking into account South Korea's resources and technical know-how.

    It is intended to feature reduced radar cross section similar to that of the Typhoon. While not a tue fifth-generation fighter with very low observability, it will be superior to most existing fighters.

    If build, the KF-X will replace the F-16 in South Korea's Air Force. It will be fully compatible with Western systems and weapons and with those of South Korean origin.

    Indonesia joined the KF-X project as a junior-level partner in 2011 and will contribute some funding and may acquire up to 50 aircraft. Assuming the KF-X project goes through, it is projected to be operational well after 2020.

    By that time, it will enter a world with several fifth-generation fighters, such as those from the US, Russia and China, which all strive to have their newest stealthy fighters ready before 2020.


    http://english.yonhapnews.co.kr/national/2013/05/23/64/0301000000AEN20130523002851315F.HTML

    BalasHapus