Selasa, April 16, 2013
7
MADIUN-(IDB) : Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Yuyu Sutisna, S.E., menerima kunjungan team dari Korea, terkait akan datangnya pesawat T-50 Golden Eagle buatan Korea Selatan yang dipesan pemerintah Indonesia untuk menggantikan pesawat HS Hawk MK-53 yang dioperasikan Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi, Senin (15/4).

Team dari Korea, Mr. Og Don Lee (Deputy Senior Manager), Mr. Jeeyoun Lee (Manufacturing Engineer, Aircraft Manufacturing Engineer), Mr. Donghee Lee (I.E. Part Manager, Central Business Team). Kunjungan para personel Korea Aerospace Industries, Ltd (KAI), kali ini melihat dan memastikan kelengkapan dan kesiapan Lanud Iswahjudi dalam penerimaan pesawat T-50 Golden Eagle yang direncanakan tahun 2013 akan tiba.

Sementara Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Yuyu Sutisna, S.E., dalam menerima ketiga team dari Korea Selatan, yang didampingi Kadislog Letkol Tek Hevryanto dan Kadishar Skadron Udara 15, mengatakan bahwa, Lanud Iswahjudi siap menerima kedatangan pesawat T-50 Golden Eagle.

Untuk mengawaki pesawat baru tersebut, enam penerbang dari Skadron Udara 15 dan 31 teknisi telah diberangkatkan ke Korea dipimpin langsung oleh Komandan Skadron Udara 15 Mayor Pnb Wastum, para penerbang tersebut talah mempunyai kualifikasi sekolah instruktur penerbang.
Direncanakan para penerbang dan teknisi berada di Korea selama delapan bulan, guna mentranfer teknologi pesawat T-50 Golden.





Sumber : TNI AU

7 komentar:

  1. tanpa membaca artikelnya saya bisa menebak isinya, berarti apa yg saya pikirkan sesuai dengan program pemerintah. hehe, maaf bercanda bro. lain kali saya akan baca artikelnya bukan hanya judulnya saja...

    BalasHapus
  2. kedepan PTDI harus bisa memproduksi pesawat latih sendiri, dari latih dasar seperti GROB sampai latih lanjut seperti T 50, bahkan sekelas fighter seperi sukhoi, mudah2an..

    BalasHapus
  3. kapan ya PTDI bs buat pesawat fighter..
    Minimal untuk TNI AU..

    BalasHapus
  4. Setuju banget ide sob ano 17.26...memang harusnya ptdi bs bikin semua pesawat/helikopter tni au/sipil mulai dari yang paling dasar sampai yg berat/besar kecanggihan teknologi alutsistanya. Jd bener2 bs dikatakan mandiri atau Berdikari(berdiri dari kaki sendiri).

    BalasHapus
  5. Baca dg teliti dan cermati press release dari Dirut PT DI yg paling anyar.
    Jangan paksakan kehendak agar PT DI dpt berbuat apa saja untuk mis;Membuat pesawat tempur, heli tempur dsb-nya, hal itu tidak akan di realisir, karena Visi dan Missi PT DI skrg adalah mempertahankan hidup dan akan fokus pada produk - produk yg diminati pasar.
    Sebaiknya ano-ano yg masih "Mupeng" produk yg di inginkan mulai sekarang berjaung sendiri mendirikan pabrik pesawat tempur, Heli tempur trus di jual kemana yg usernya memerlukan.
    Nanti saya bantu promosi pabrik sampeyan. Gimana, mau?

    BalasHapus
  6. ya paling tidak buat pesawat yg paling dasar seperti KT-1B...
    tapi yg bener2 100% Indonesia...
    selain TNI-AU kan juga buat olahraga....

    BalasHapus
  7. Ya, yg pasti akan membuat N-219, pengganti Twin Otter DHC -6.
    Yg lain, memproduksi C-212 400 untuk memenuhi pesanan Merpati Nusantara, sedang usulan pesawat lainnya gimana kalau kapan-kapan sajah. Preeettt........

    BalasHapus