JAKARTA-(IDB) : Komando Pasukan Khusus (Kopassus) tengah berulang tahun ke-61. Berdasarkan informasi yang diperoleh, peringatan HUT Kopassus kali ini akan digelar di Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur.
Sebagaimana dikisahkan dalam situs resmi Kopassus, sejarah kelahiran Kopassus sebagai satuan tidak terlepas dari rangkaian bersejarah dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pada Juli 1950, timbul pemberontakan di Maluku oleh kelompok yang menamakan dirinya RMS (Republik Maluku Selatan). Pimpinan Angkatan Perang RI saat itu segera mengerahkan pasukan untuk menumpas gerombolan tersebut. Operasi ini dipimpin langsung oleh Panglima Tentara Teritorium III Kolonel A E Kawilarang, sedangkan sebagai Komandan Operasinya ditunjuk Letkol Slamet Riyadi.
Peristiwa ini akhirnya mengilhami Slamet Riyadi untuk memelopori pembentukan suatu satuan pemukul yang dapat digerakkan secara cepat dan tepat untuk menghadapi berbagai sasaran di medan yang bagaimana pun beratnya. Setelah gugurnya Letkol Slamet Riyadi pada salah satu pertempuran AE Kawilarang.
Melalui Instruksi Panglima Tentara dan Teritorial III No. 55/ Inst / PDS /52 tanggal 16 April 1952 terbentuklah Kesatuan Komando Teritorium III yang merupakan cikal bakal “ Korps Baret Merah ”. Sebagai Komandan pertama dipercayakan kepada Mayor Mochamad Idjon Djanbi, mantan Kapten KNIL yang pernah bergabung dengan Korps Special Troopen dan pernah bertempur dalam Perang Dunia II.
Dalam perjalanan selanjutnya satuan ini beberapa kali mengalami perubahan nama di antaranya Kesatuan Komando Angkatan Darat pada 1953, Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat pada 1952, selanjutnya pada 1955 berubah menjadi Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD). Pada 1966 satuan ini kembali berganti nama menjadi Pusat Pasukan Khusus TNI AD (Puspassus TNI AD), berikutnya pada 1971 nama satuan ini berganti menjadi Komando Pasukan Sandi Yudha (KOPASSANDHA). Pada 1985 satuan ini berganti nama menjadi Komando Pasukan Khusus (KOPASSUS) sampai sekarang.
Sebagaimana dikisahkan dalam situs resmi Kopassus, sejarah kelahiran Kopassus sebagai satuan tidak terlepas dari rangkaian bersejarah dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pada Juli 1950, timbul pemberontakan di Maluku oleh kelompok yang menamakan dirinya RMS (Republik Maluku Selatan). Pimpinan Angkatan Perang RI saat itu segera mengerahkan pasukan untuk menumpas gerombolan tersebut. Operasi ini dipimpin langsung oleh Panglima Tentara Teritorium III Kolonel A E Kawilarang, sedangkan sebagai Komandan Operasinya ditunjuk Letkol Slamet Riyadi.
Peristiwa ini akhirnya mengilhami Slamet Riyadi untuk memelopori pembentukan suatu satuan pemukul yang dapat digerakkan secara cepat dan tepat untuk menghadapi berbagai sasaran di medan yang bagaimana pun beratnya. Setelah gugurnya Letkol Slamet Riyadi pada salah satu pertempuran AE Kawilarang.
Melalui Instruksi Panglima Tentara dan Teritorial III No. 55/ Inst / PDS /52 tanggal 16 April 1952 terbentuklah Kesatuan Komando Teritorium III yang merupakan cikal bakal “ Korps Baret Merah ”. Sebagai Komandan pertama dipercayakan kepada Mayor Mochamad Idjon Djanbi, mantan Kapten KNIL yang pernah bergabung dengan Korps Special Troopen dan pernah bertempur dalam Perang Dunia II.
Dalam perjalanan selanjutnya satuan ini beberapa kali mengalami perubahan nama di antaranya Kesatuan Komando Angkatan Darat pada 1953, Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat pada 1952, selanjutnya pada 1955 berubah menjadi Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD). Pada 1966 satuan ini kembali berganti nama menjadi Pusat Pasukan Khusus TNI AD (Puspassus TNI AD), berikutnya pada 1971 nama satuan ini berganti menjadi Komando Pasukan Sandi Yudha (KOPASSANDHA). Pada 1985 satuan ini berganti nama menjadi Komando Pasukan Khusus (KOPASSUS) sampai sekarang.
Salam Komando! Dirgahayu Kopassus...!!!
Sumber : Kaskus
Tanpa mengurangi rasa hormat pd para Jendral di satuan Kopassus, namun pemuatan gambar para Jendral tsb di artikel ini membosankan.
BalasHapusAkan lebih menarik kalau ada gambar perihal kehidupan para prajurit dg keluarganya, dimana dg gaji yg di terima dpt mengantar putra putrinya mencapai jenjang sosial yg baik.
Atau gambar prajurit anumerta yg benar-benar gagah berani di medan juang, dan sering meneteskan air mata sang "Pelatih".
Namun semua ini, saya kembalikan pada kebijakan sang pemuat artikel, ini kan domain beliau, tentu hal ini sudah di pertimbangkan dg layak.
Hidup RPKAD! Eh keliru, Hidup Kopassanda, eh keliru lagi Hidup Kopassus!!!
DIRGAHAYU KOPASSUS YG KE 61 SEMOGA SEMAKIN DICINTAI RAKYAT....SALAM KOMANDO
BalasHapusmet ultah buat KOPASSUS..semoga makin dicintai rakyat..n kinerja makin bagus..good luck kopassus..
BalasHapusselamat ultah Kopassus,kami rakyat Indonesia selalu bangga padamu..DPR & Pemerintah tolong perhatianmu kepada satuan elit TNI tercinta ini ditingkatkan..uang tunjangan,alutsista harus trs ditingkatkan dan dimodernisasi..
BalasHapusDAMN I LOVE BARET MERAH...
BalasHapusjangan sampai jadi tentara yang disegani lawan dan juga ditakuti rakyat sendiri, yang notabene rakyat ini lah yang membiayai, dari pajak yang kami bayarkan tiap bulannya..
BalasHapusSalam korsa, hidup Kopasus.......dirgahayu selalu
BalasHapuskopassus I love you full
BalasHapusLEBIH BAIK PULANG NAMA
BalasHapusDARI PADA KALAH DIMEDAN PERANG
HIDUP KOPASUS HIDUP NKRI
dirgahayu Kopasus....
BalasHapusIndonesia Bangga punya Kopasus....
Hanya foto 2 mantan jendral yg di pecat dan penindas rakyat .di mana tni di bangun waktu itu hanya mengebiri rakyat ,tidak di bangun buat negara asing alaa cina.hasilnya bisa di liat barangsokan alutsista yg di belli .mereka bellom bertanggung jawap mulai dari thank scorpion harga leopart .
BalasHapus