Jumat, April 26, 2013
0
LEBANON-(IDB) : Setelah sandar di Beirut selama tiga hari, KRI Diponegoro yang tergabung dalam United Nations Interim Force in Lebanon Maritime Task Force (UNIFIL MTF) kembali berlayar ke daerah operasi. Dalam on task kedua ini KRI Diponegoro tetap melaksanakan patroli sektor di perairan Lebanon sebagai unsur TF 448. Pelayaran yang kedua ini dilaksanakan oleh KRI Diponegoro selama enam hari, dari tanggal 15 s.d. 20 April. Lamanya waktu berlayar tersebut telah ditentukan dalam sebuah perencanaan yang disebut roster plan. Roster plan ini disusun oleh N5, staf perencana Komandan TF 448, yang dikeluarkan sebulan sekali.

Selama penugasan kedua ini, KRI Diponegoro-365 kembali dipercaya sebagai MIO Commander. MIO Commander dalam TF 448 ini bertugas untuk memimpin dan mengkoordinir pelaksanaan maritime interdiction operation (operasi blokade laut). Seluruh unsur TF 448 yang sedang berpatroli harus melaporkan seluruh hasil hailing / pemeriksaan kepada KRI Diponegoro untuk diteruskan ke Komandan TF 448 yang onboard di BRS Constituicao (Brazil). Selain itu, MIO Commander adalah satu-satunya unsur dalam TF 448 yang diberi kewenangan untuk berkoordinasi dengan Angkatan Laut Lebanon dalam tataran taktis. Dalam hal ini koordinasi dilakukan dengan perwira Angkatan Laut Lebanon yang bertindak sebagai liaison officer yang selalu onboard di kapal yang ditunjuk sebagai MIO Commander.

Selain sebagai MIO Commander, dalam on task kedua ini KRI Diponegoro-365 juga dipercaya sebagai Komandan Peperangan Antiudara (AAWC / Antiair Warfare Commander). AAWC bertugas memonitor seluruh penerbangan, baik sipil maupun militer yang terjadi di AMO, wilayah udara teritorial Lebanon maupun di selatan Lebanon yang merupakan wilayah udara teritorial Israel. Selama menjadi AAWC, setiap hari KRI Diponegoro melaporkan  aktivitas penerbangan militer, termasuk yang terjadi di flight zone 100 dan 14 yang merupakan area latihan Angkatan Udara Israel yang kebetulan berada di AMO. Tak jarang juga KRI Diponegoro melaporkan kegiatan pesawat-pesawat NATO yang termonitor dilaksanakan di AMO.

Dalam periode on task yang kedua ini KRI Diponegoro juga melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan dengan unsur-unsur MTF 448 yang lain. Latihan ini dilaksanakan hampir tiap hari dengan tujuan untuk meningkatkan profesionalisme yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok. Salah satu dari latihan tersebut adalah pelaksanaan latihan Synthetic Exercise 01 yang dilaksanakan bersama-sama dengan FGS Gepard (Jerman) dan BNS Madhumati (Bangladesh). Dalam latihan tersebut seluruh unsur melaksanakan pelaporan kontak udara simulasi, mengidentifikasi dan melaksanakan plotting di console PIT masing-masing.

Selesai melaksanakan on task kedua, KRI Diponegoro sandar di Pelabuhan Beirut pada hari Sabtu (20/4) pukul 21.00 waktu setempat. Selama sandar KRI Diponegoro menerima kunjungan Kolonel Laut (P) Retiono Kunto Deputy Maritime Task Force Commander (DMTFC) juga merangkap sebagai Chief of Staff yang baru menggantikan Kolonel Laut (P) Dwi Sulaksono. Dalam kunjungan tersebut, dilaksanakan briefing kepada seluruh perwira KRI Diponegoro-365 sekaligus perkenalan dan perpisahan dengan pejabat lama.

Keesokan harinya (21/4) pilot beserta co-pilot helikopter BO-105 NV 409 dan Operation Officer melaksanakan kunjungan ke Naqoura dalam rangka briefing tentang prosedur operasi udara. Materi yang diberikan dalam briefing tersebut meliputi air traffic controller dan ground handling support. Pembekalan tentang air traffic controller disampaikan oleh FIU (Flight Information Unit) Chief, Kapten Febrizio Dessi, perwira Angkatan Udara Italia. Sedangkan paparan tentang ground handling support dilaksanakan oleh Mirwais Muhammad, chief of ground handling support di pangkalan ITALAIR, Naqoura. 






Sumber : Koarmatim

0 komentar:

Posting Komentar