Kamis, Maret 21, 2013
5
Menhan RI Terima Delegasi Kementerian Industri Negara Republik Iran  

JAKARTA-(IDB) : Disela-sela pembukaan Forum JIDD tahun 2013, Rabu (20/3) Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro menerima kunjungan Deputy Kementerian Industri Negara Republik Iran,Brigjen Kalantari di Holding Room, Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta.
 
Pada kesempatan kunjungan Brigjen Kalantari kepada Menhan tersebut adalah mengundang Kemhan RI untuk menjajaki kerjasama di bidang pertahanan, khususnya bidang penelitian dan pengembangan pertahanan.


Sementara itu Menhan menyambut baik dan positif serta menerima adanya tawaran kerjasama pertahanan dari pihak Iran. Pada pertemuan itu Menhan menyampaikan bahwa Delegasi Kementerian Ristek RI beserta beberapa personil Kemhan RI akan berkunjung ke Iran pada bulan April 2013 ini.


Adapun maksud kunjungan delegasi Indonesia tersebut adalah untuk memperbaharui kerjasama di bidang Riset dan Teknologi serta merumuskan draft kerjasama bidang penelitian dan pengembangan Pertahanan.


Selain itu kedua negara juga akan membentuk beberapa Komite kerjasama baru salah satunya Komite di bidang Penelitian dan Pengembangan Pertahanan. Kerjasama lain yang dibahas dalam pertemuan itu mencakup kerjasama latihan dan pendidikan personil.


Menhan juga mengharapkan adanya Naval Diplomasi dari pihak Iran atau mengundang Kapal-Kapal Angkatan Laut Iran yang mengadakan perjalanan Internasional untuk singgah di pelabuhan-pelabuhan di Indonesia atau Port Visit


Turut mendampingi Menhan, Kabaranahan Laksda TNI Rahmat Lubis, Staf Khusus Menhan Bidang Kerjasama Internasional Sumadi, Dirkersin Ditjen Strahan Kemhan Brigjen TNI Yan Peter,Karo TU Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc dan Kapuskom Publik Kemhan Brigjen TNI Sisriadi.

Sekjen Kemhan RI Terima CC Sekjen Kemhan Spanyol


Dalam kesempatan forum Jakarta International Defense and Dialogue (JIDD) 2013 hari pertama, Sekjen Kemhan Letjen TNI Budiman menerima courtesy call (cc) Spanish Secretary General of Defense Policy D. Alejandro Enrique Alvaro Gonzalez San Martin, di JCC Jakarta. Sekjen Kemhan Spanyol menyampaikan bahwa forum ini merupakan langkah yang baik bagi kedua negara untuk menindaklanjuti hubungan kerjasama yang telah terjalin selama ini seperti mekanisme command control system.
 
Sementara itu Sekjen Kemhan RI menyatakan bahwa terdapat beberapa kerjasama yang telah terjalin antara Pemerintah RI  dan Spanyol diantaranya kerjasama di bidang amunisi, peralatan untuk TNI AD dan pertukaran perwira senior. Selain itu juga dibicarakan mengenai kerjasama di bidang industri pertahanan, tidak menutup kemungkinan akan diadakan joint production antar kedua negara

Wamenhan RI Menerima Delegasi Arab Saudi

Wakil Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin menerima kunjungan kehormatan Delegasi JIDD dari Arab Saudi yang dipimpin oleh Commander of King Faisal Naval Base (Jeddah) Rear Admiral Staff Mueidh Bin Abdulrahman Alshamrani, Rabu (20/3) di Holding Room, Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta.

Dalam kesempatan tersebut dibicarakan berbagai hal terkait upaya meningkatkan hubungan kerjasama pertahanan kedua negara yang sudah terjalin baik selama ini. Sebelumnya, Wamenhan menyampaikan selamat datang dan terima kasih kepada Delegasi Arab Saudi atas partisispasi dan kehadirannya dalam forum dialog pertahanan tahunan JIDD 2013. Sedangkan Delegasi Arab Saudi menyampaikan terimakasih atas undangannya untuk hadir di JIDD 2013 dan berharap hal ini dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan dan mempererat hubungan kerjasama pertahanan kedua negara.


Untuk meningkatkan kerjasama pertahanan kedua negara, dalam kesempatan tersebut Wamenhan berharap kedua negara melalui Kementerian Pertahanan masing –masing dapat membentuk suatu Working Group (WG) guna membahas dan merumuskan perangkat atau wadah sebagai dasar bagi pelaksanaan kegiatan kerjasama di bidang pertahanan kedua negara.

Menurut Wamenhan, melalui perangkat tersebut nantinya diharapkan akan dapat digunakan sebagai payung bagi pelaksanaan berbagai kegiatan kerjasama di bidang pertahanan yang lebih luas meliputi kerjasama di bidang pendidikan dan pelatihan, tukar menukar personil hingga kerja sama pengembangan industri pertahanan.

Wamenhan berharap, perangkat mengenai kerjasama pertahanan Indonesia – Arab Saudi diharapkan sudah dapat diselesaikan pada tahun 2014. Untuk itu, menurutnya peran Atase Pertahanan (Athan) dari masing – masing negara sangat penting sebagai vocal point dan mediator bagi kedua institusi baik institusi pertahanan maupun militer dari kedua negara.

Turut mendampingi Wamenhan RI saat menerima Delegasi Arab Saudi Direktur Kebijakan Strategi Direktorat Jenderal Strategi Pertahanan (Dirjakstra Ditjen Strahan Kemhan) Brigjen TNI Yoedi Swastanto.





Sumber : DMC

5 komentar:

  1. Semoga delegasi Kemenristek yang akan berkunjung ke Iran april nanti membawa wakil dari industri stategis seperti lapan,pt DI,Pindad dan swasta nasional lainnya.Kemenristek harus mendorong kerjasama Bisnis to Bisnis antara iran dan pengusaha Indonesia dalam memproduksi senjata.Jangan berhenti sampai MOU saja.Bikin schedule yang jelas dalam kerjasama dan implementasinya.Atau joint venture perusahaan swasta dalam produksi senjata.Kita akan tengok nanti apakah pemerintah ini punya kapabilitas dan harga diri dalam menjalankan politik bebas aktif.Atau selalu merasa ketakutan yang berlebih terhadap polisi dunia???

    BalasHapus
  2. wakakakaka,kebanyakan pertemuan...gak ada action nyata buat industri juga buat apa?ngabisin duit aja....mou/prototype bla bla..akhirnya gak pernah produksi masal hi hi

    BalasHapus
  3. wah, wah.. pak Purnomo "NEW GAJAH MADA" Yusgiantoro makin terkenal dan jadi selebriti di dunia defense
    salut buat pencapaian pak Pur "NEW GAJAH MADA"

    BalasHapus
  4. ane juga tau keadaan naval base di saudi boss ane seorang jendral di king abdull aziz naval base sering ngobrol masalah skill prajurit katanya indonesia marinirnya hellowwa..kali2 marinir kita harus unjuk gigi biar tau rassa anak2 manja di latih marinir kita.

    BalasHapus
  5. Ano 14.38:

    memangnya amrik, eropa, rusia, jepang, cina, bikin prototipe semua jadi produksi massal?

    dari sekarung prototipe yang dihasilkan negara2x diatas cuma 5% yang diproduksi massal. Udah diproduksi massal mereka juga nggak bisa jual semua, akhirnya produk itu di drop dari lini produksi.

    BalasHapus