Minggu, Februari 17, 2013
18
JAKARTA-(IDB) : Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia, yang baru diresmikan bulan lalu, harus segera melakukan konsolidasi organisasi. Organisasi yang kuat akan memungkinkan LPPNPI bisa mengambil alih Flight Information Region (FIR) yang saat ini dikuasai oleh Singapura. 

Demikian kesimpulan yang didapat dari seminar ”Harapan dan Tantangan Navigasi Penerbangan Indonesia” yang digelar Masyarakat Transportasi Indonesia di Jakarta, Kamis (14/2/2013). 

”Wilayah kontrol udara di Indonesia saat ini dikuasai oleh Singapura. Mereka bisa mendapatkan hak untuk mengatur lalu lintas udara karena peralatan mereka lebih modern dan menggunakan satelit. Kini sudah saatnya Indonesia mengambil alih kontrol udara di atas wilayah Indonesia,” kata Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim. 

Menurut Chappy, Indonesia mempunyai peluang untuk memegang kendali atas lalu lintas udara tidak hanya di atas Indonesia, tetapi juga untuk kawasan Asia Tenggara. 

”Namun, hal itu baru bisa dicapai jika kemampuan dan fasilitas navigasi kita memungkinkan,” kata Chappy. 

Direktur Keselamatan dan Standar LPPNPI Wisnu Darjono mengakui, saat ini peralatan radar masih menggunakan radar darat yang jangkauannya tak terlalu luas. ”Kami akan mengganti fasilitas yang lebih modern setelah pengambilalihan ini selesai,” kata Wisnu. 

Risman Nurjadin, Ketua Persatuan Ahli Navigasi Penerbangan Indonesia, mengatakan, perlu dibuat rencana cadangan yang andal apabila ada gangguan pada sistem navigasi. ”Rencana ini penting untuk keselamatan,” kata Risman. 

Perum Navigasi Segera  Ambil Alih FIR Batam Dari Singapura

Kementerian Perhubungan menegaskan Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) tidak secara langsung dapat mengambil alih pengelolaan navigasi udara di wilayah flight information region (FIR) Batam dari Pemerintah Singapura.

Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bakti S Gumay mengemukakan pemerintah sedang merencanakan untuk pengalihan itu, tetapi Indonesia masih memiliki banyak pekerjaan rumah, seperti infrastruktur, prosedur, dan sumber daya manusia (SDM) yang harus ditingkatkan.

“Pembahasan rencana itu [pengambilalihan] ada di International Civil Aviation Organization. Kita harus menghitung 10 tahun ke depan. Pada tahun ini kan ada pembahasan jadwalnya. Makanya di undang-undang, itu kan diatur. Menghitung 10 tahun ini, Perum Navigasi ini saja baru berdiri, kita harus menunjukkan kemampuan kita dulu sebelum mengambilalih,” ujarnya di Kementerian BUMN hari ini, Rabu (16/1/2013).

Dalam pembentukan Perum Navigasi ini, tidak serta merta semuanya berubah. Namun, ada masa-masa pengalihan tugas yang diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP), di antaranya pengalihan pusat pelayanan navigasi penerbangan wilayah barat dan timur, pengalihan unit penyelenggara yang dikelola AP1 dan AP2, serta UPT Ditjen Perhubungan Udara.

“Nantinya pusat pelayanan navigasi penerbangan wilayah barat di Jakarta dan untuk wilayah timur di Makassar,” ujarnya.


Sumber : Kompas

18 komentar:

  1. Ini negara salah satu mbah nya amrik

    BalasHapus
  2. Setuju.. Dengan sendirinya kwalitas dunia penerbangan kita meningkat.. Negara kita, kita yang berdaulat, awasi pejabat yg berwenang jangan sampai jual diri ke singapura..

    BalasHapus
  3. Negara yang di kelola oleh orang-orang pinter dan didukung oleh anggaran besar , dibuktikan karena saking makmurnya duit negara saja nggak habis2 di korupsi oleh para koruptor, tapi ngurusi perihal yg sangat mendasar yaitu " Souverignitet" Udara = Kedaulatan Udara saja ternyata belum mampu.
    Sontoloyo bin Memalukan. Damm !!!.

    BalasHapus
  4. Ngomong opo to mas? pating pecothot ngono...

    BalasHapus
  5. Ngomongke negaraku apa salah? Ya karena cuma lulusan sekolah rakyat 6 thn mohon maklum kalau pating pecothot, lain kalau yg koment lulusan S1, atau S2,3 graduate suma cumlaude dari perguruan tinggi luar negeri atau ya sejelek2-nya lulusan SMU.
    Apa dilarang kalau yg koment tamatan Sekolah Rakyat 6 tahun di blog ini? Mohon arahan, terima kasih.

    BalasHapus
  6. Tenang mbah boler, jgn ngamuk2 nti strok lho.. Ni ada ubi rebus sama kopi panas ben asik cangkruan ne.

    BalasHapus
  7. Ya bener ruistig ya, biar nggak hogebluidruuk, tapi aku sudah nggak minum kopi dan makan ubi, sekarang makan minumnya ganti kembang sama menyan, jadi terima kasih tawarannya.

    BalasHapus
  8. Pake bahasa Indonesia, mas!!

    BalasHapus
  9. orang indon bodoh bodoh tak sekolah ke ha.....ha....ha...

    BalasHapus
    Balasan
    1. MALON ITU ANJING ..MALON ITU ANJING ..MALON ITU ANJING !!!!!

      Hapus
  10. melas tenan bangsaku iki,opo kakean korupsi iku bekne...

    BalasHapus
  11. Bener Cak, baru ngerti tah? Duit korup habis dipake beli empal brewok, cak padahal empalnya ya gitu-gitu aja, cuma agak gurih bekne Cak.

    BalasHapus
  12. ORANG MALON KERE BABU BABI BRITIS NGAKU KAYA TAPI GOBLOK MALO MEMANG ASLI ASUUUUUU INGRIS !!! HAHAHAHAHA

    BalasHapus
  13. Bangsa indon miskin koropsi ramai ramai ke ha....ha.... indon bodoh bodoh

    BalasHapus
    Balasan
    1. BANGSA MALON KERE GOBLOK JUGA KORUPSI ...MEGA KORUPSI SCRAPEN JAMAAH UMNO TAI .... DASAR MALON BABI BLO OON GAK TAU APA ....GOBLOK DIPELIHARA LON LON !!!! WKWKWKWK

      Hapus
  14. Mana ada perlawanan tanpa keringat
    Mana bisa kemenangan
    tanpa semangat
    Mana ada keberhasilan
    dalam waktu singkat
    Jangan ada persaingan
    yang tak sehat
    Rebut.. Jangan didiamkan
    saja
    Rebut.. Kejar & jangan diam
    saja
    Mana ada pertarungan
    untuk mengalah
    Mana ada sejarah kita
    menyerah
    Seluruh negri teriak
    bersama Penjuru negri berseru..
    1... 2... 3... 4...
    Rebut #saveRI #saveKPK #ganyang anonim :p

    BalasHapus
  15. Inalilahiwainailaihirojiun..., baru tahu saya jika pengaturan trafic udara ada disigapura, untuk wilayah ap2, sayang sekali, ini berarti sesungguhnya singapura telah mengantongi semua (landscap) wilayah indonesia bagian timur?, termasuk masalah alat/persenjataan militer kita (kita tahu bagaimana teknologi satelit itu!), apalagi klo teknologi satelit itu diperbaharui oleh mereka (singapura), tanpa sepengetahun kita bahaya!!!!, mudah-mudahan dengan keinginan kita untuk mengembalikan itu bisa!, meskipun pasti dipersulit!, lihat saja kasus indosat (kepemilikan sahamnya yang dikeuasai singapura sebagian besar?), susah banget untuk dikembalikan, mudah mudahan dipercepat ya pa?

    BalasHapus