JAKARTA-(IDB) : Kepala Staf TNI
Angkatan Udara (Kasau) Marsekal Madya TNI Ida Bagus Putu Dunia,
mengatakan, kekuatan udara adalah merupakan salah satu komponen kekuatan
yang dapat menjadi "bargaining power" dalam upaya menyelesaikan konflik antarnegara.
"Sebagai salah satu komponen pertahanan negara, TNI AU terus tumbuh berkembang seiring dengan dinamika pembangunan nasional dan perkembangan lingkungan strategis," kata Kasau pada apel khusus tahun baru 2013 di Mabesau Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu.
Kebijakan pengembangan kekuatan TNI AU, kata dia, tetap mengacu pada rencana pengembangan yang telah dituangkan dalam rencana strategis TNI AU 2010--2014 dengan tetap memperhatikan dinamika di lapangan. Kemungkinan ancaman dan kontijensi dapat muncul akibat situasi politik dan keamanan internasional yang makin intens akibat fenomena global dan adanya rehabilitasi dari bencana alam, kebijakan operasi militer pengamanan perbatasan dan daerah rawan pengamanan pulau-pulau terdepan.
"TNI AU akan menambah alat utama sistem senjata yang cukup signifikan. Sebanyak 102 pesawat baru yang terdiri dari F-16, T-50,Super Tucano, CN-295, Hercules, Helicopter Cougar, Grop, KT-1, Boeing 737-500, maupun radar akan segera memperkuat TNI AU. Hal ini tentunya akan menambah kebanggaan, sekaligus tantangan dalam upaya menyusun kekuatan maupun pemeliharaannya," papar Ida Bagus.
Kendati demikian, dirinya menyayangkan "Zero Accident" pada tahun 2012 belum berhasil diwujudkan. Oleh karena itu, diperlukan upaya lebih keras lagi, bukan saja dari para pelaksana di lapangan, melainkan juga dari pimpinan sebagai penentu kebijakan organisasi, perencana kegiatan, pengambil keputusan, pelayanan personel, pemeliharaan dan pendukung lainnya.
Selain itu, terkait dengan pencitraan TNI AU di masyarakat, Kasau berharap agar peristiwa kekerasan personel terhadap wartawan di Pekanbaru lalu tidak terulang.
"Personel TNI AU harus bertindak profesional berdasarkan SOP dan hukum yang berlaku, menyeimbangkan kebutuhan keamanan keselamatan, tidak mudah emosi, dan lebih persuasif dalam menghadapi wartawan maupun masyarakat," ujarnya.
"Sebagai salah satu komponen pertahanan negara, TNI AU terus tumbuh berkembang seiring dengan dinamika pembangunan nasional dan perkembangan lingkungan strategis," kata Kasau pada apel khusus tahun baru 2013 di Mabesau Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu.
Kebijakan pengembangan kekuatan TNI AU, kata dia, tetap mengacu pada rencana pengembangan yang telah dituangkan dalam rencana strategis TNI AU 2010--2014 dengan tetap memperhatikan dinamika di lapangan. Kemungkinan ancaman dan kontijensi dapat muncul akibat situasi politik dan keamanan internasional yang makin intens akibat fenomena global dan adanya rehabilitasi dari bencana alam, kebijakan operasi militer pengamanan perbatasan dan daerah rawan pengamanan pulau-pulau terdepan.
"TNI AU akan menambah alat utama sistem senjata yang cukup signifikan. Sebanyak 102 pesawat baru yang terdiri dari F-16, T-50,Super Tucano, CN-295, Hercules, Helicopter Cougar, Grop, KT-1, Boeing 737-500, maupun radar akan segera memperkuat TNI AU. Hal ini tentunya akan menambah kebanggaan, sekaligus tantangan dalam upaya menyusun kekuatan maupun pemeliharaannya," papar Ida Bagus.
Kendati demikian, dirinya menyayangkan "Zero Accident" pada tahun 2012 belum berhasil diwujudkan. Oleh karena itu, diperlukan upaya lebih keras lagi, bukan saja dari para pelaksana di lapangan, melainkan juga dari pimpinan sebagai penentu kebijakan organisasi, perencana kegiatan, pengambil keputusan, pelayanan personel, pemeliharaan dan pendukung lainnya.
Selain itu, terkait dengan pencitraan TNI AU di masyarakat, Kasau berharap agar peristiwa kekerasan personel terhadap wartawan di Pekanbaru lalu tidak terulang.
"Personel TNI AU harus bertindak profesional berdasarkan SOP dan hukum yang berlaku, menyeimbangkan kebutuhan keamanan keselamatan, tidak mudah emosi, dan lebih persuasif dalam menghadapi wartawan maupun masyarakat," ujarnya.
Sumber : Antara
Saya sependapat ke sukhoi aja dech daripada condong ke barat ntar di embargo lagi, pendapat saya minimal sumatra, kalimantan,jawa,sulawesi, papua, bali/ntt, maluku, masing2 mempunyai 1 skuadron pesawat tempur sukhoi kelas berat itu baru indonesia kuat by: PE KA IE
BalasHapussok ngerti sejarah PE A IE loe pake embel-embel PE A IE segala..udah di kasih hati minta jantung mao ngungkit-ngungkit luka lama bukan disini bro mo minta duit ama pemerintah bukan di sini tempatnya.. Ateis ya ATAU MAHO??
HapusHih Maho kabuuuur
by: KAOEM NASIONALIS
Lha Sukhoi kelas ringan nggak sekalian di borong , mumpung murah ayo beli-beli.....Shukoi kelas ringan mas..... shukoi kelas ringan.... Murah kok.
BalasHapuspulau rote 1 squadron, pulau nias 1 squadron, pulau ambalat 1 squadron, semua pulau, dari ribuan pulau di Indonesia minimal punya 1 squadron, itu baru Indonesia gilak by Pe Ka Ie
BalasHapussimsalabim jadi apa prok prok prok.....sukro
BalasHapusLIAT SUKRO DI ATAS .....BENER2 GAHAR.....!!!!!
BalasHapusCANTELANYA DAH GA BOLONG2 LGI......
AYO PAK KASAU TAMBAH DARI KLUARGA SUKRO JA.......MINIMAL 6-SKUADRON LGI PAK........BRAVO TNI.....
"TNI AU akan menambah alat utama sistem senjata yang cukup signifikan. Sebanyak 102 pesawat baru yang terdiri dari F-16, T-50,Super Tucano, CN-295, Hercules, Helicopter Cougar, Grop, KT-1, Boeing 737-500, maupun radar akan segera memperkuat TNI AU. Hal ini tentunya akan menambah kebanggaan, sekaligus tantangan dalam upaya menyusun kekuatan maupun pemeliharaannya," papar Ida Bagus---> emang ada sukhoi di list ini ya?
BalasHapusTNI masih tersandera politik. Takut tetangga ngeperlah. Contoh.. Singaporno tanya2 buat apa beli Astros. @ Anonim 08.39.. Komunis cuma nusuk Republik dari belakang.. hasilnya Pak Karno tersingkir karena belain ulah bejadloe.
BalasHapusBodoh emang lu tau apa itu Pe Ka Ie?????
BalasHapusbayi baru lahir aja komen sembarangan.
mikir napa,...
belilah sukhoi aja.
gahar, punya detterent yang besar
kita harusnya beli Pesawat tempur sekelas Sukhoi aja biar tetangga pada kelabakan.