ARC-(IDB) : Hercules hibah asal Australia kini tengah dipersiapkan untuk dikirim
ke Indonesia. Dalam foto yang dipublikasi australianaviation.com.au,
terlihat sebuah C-130H Hercules dengan nomor seri A97-006 tengah
menjalani uji terbang. Sebelumnya dipercaya Hercules ini sudah menjalani
perawatan tingkat berat.
Dalam foto-foto tersebut juga Hercules terlihat "compang-camping" alias
belum dicat. Hal ini menandakan sedang dilakukannya pengerjaan refurbish
oleh Qantas Defence. Pesawat ini diduga diterbangkan ke Townsville
untuk menjalani pengecatan. Juru bicara kementrian pertahanan Australia
juga membenarkan, pesawat dengan nomor seri A97-006 ini akan menjadi
Hercules ex RAAF pertama yang nantinya akan dikirim ke Indonesia.
TNI-AU rencananya akan mendapat total 10 pesawat C-130H Hercules
bekas Australia. 4 pesawat merupakan hibah, namun Indonesia harus
membayar biaya refurbish sebesar 15 juta dollar per pesawat. Sementara 6
unit lainnya dibeli dengan harga total 150 Juta dollar. Saat ini,
TNI-AU mengoperasikan 2 Skadron Hercules, namun diduga kesiapannya
minim.
Sumber : ARC
herkey ini mau dipakai berapa tahun Pak? 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun, 20 tahun? Ingat ini pesawat umurnya tak muda lagi. Kalo buat nambah kuantitas sementara berarti ada rencana usia pakai ama rencana penggantinya.
BalasHapusMasalah umur pesawat tidak terbatas, dengan persyaratan teknis yg ketat umur pesawat dpt diperpanjang. contoh C-130B yg datang pada thn 1960-an sampai sekarang masih layak dan laik terbang dan sampai sekarang masih doperasikan oleh TNI -AU kita. Yang jadi pertanyaan adalah, katanya menurut aturan kita nggak diperbolehkan membeli atau menggunakan material bekas, sedang pada realitanya Hercules dari Australia ini kan bekas.
HapusKalau begitu kita munafik dong dan atau tidak sesuai dengan peraturan yang ada.
Apa dengan kalimat hibah itu kita boleh, namun mengapa biaya refurbishnya kok kita yg nanggung? Disamping itu ternyata kita juga membeli Hercules bekas yang sudah direfurbish oleh Qantas Engineering Australia. Sama dengan F-16 dari USA yg katanya hibah namun kita ternyata dibebani dengan biaya up-grade avionik yang lumayan besar nilai anggarannya. Mengapa kita tidak terus terang, bahwa untuk pengadaan material Alutsista mengingat, menimbang dst-nya kita memutuskan untuk membeli barang bekas tapi bagus dari aspek yang menyeluruh.
Bahasanya tiu lho yang membuat ketawa yang mendengar dan membaca .
beli baru sama beli bekas toh angkutan/cargonya sama aja. banyak AU di dunia yang pake herkey tua juga gak masalah, yang penting pemeliharaannya. umur pesawat juga nggak dilihat dari "tahun' tapi dilihat dari "jam terbang"
BalasHapusrongsokan lagi yg datang
BalasHapusBiar fair....coba browsing harga herky baru, bandingin sama harga kita retrofit....
BalasHapusyang jelas pemenuhan MEF kita terlaksana sampai 2019 ( kata pak kemhan )..kalo sudah retrofit berarti khan diremajakan kembali,sehingga tu herky bisa nambah jam terbang. kalo harapanya sih semua baru, tapi khan jg hrs disesuaikan pagu anggaranya juga pren, tidak semua hal harus serba baru. banyak pro dan kontra soal hibah herky ini, entah ada unsur politis apa.. si Ausie tiba2 hibahkan alutsistanya. ya harapan lain yg menggiurkan kerjasama dengan ukraina bangun pabrik Antonov.
BalasHapusdan ganti antonov aja biar lebih waaaooow
BalasHapusganti antonov An-225 atau C-5 Galaxy biar persiden 737-800 Boeing Business Jet 2nya di bawah punya kita gitu...
BalasHapusSongong dong kalo gitu hehehehe
Jellas ronsokan memalukan apa 2harus di bawah australia ,ini bangsa indonesia di kepung secara haluss itu duwit rakyat bunggg senaknyaaa harus bayar 150juta dolar ,boross bahan bakar tehnologi tahun aku bellom lahir ,bukan komposit matrial gak rigan alaaa airbus a400 !!! Mana yalimu mana akal sehatmu gembar gembor barang rongsokan di bilang baguss kodok jawa ketawa ,,,hahaha......yalii orde baru syestem demokrasi ,itulah peminpin gak punya yali tololll sennang numpuk harta !!!!!!!!
BalasHapusSebelum komentar jauh soal barang rongsokan...mungkin anda perlu baca lagi....soal Tank Leo2A4...canada beli juga tuh bekas nya bundeswehr (singapore juga beli bekas terus diretrofit....lebih 'parah' lagi Israel..rongsokan/hasil rebutan dari negara2 lawan masih dipake bahkan dimodif jd kendaraan angkut personel yang tangguh)...jd beli bekas itu memalukan ato tidak????? Jawab bro yang cerdas..!!
HapusYang dipersoalkan perihal aturan, bahwa beli bekas haram harus beli baru, gituh! Kalau persoalan bekas atau baru, kita sudah punya pengalaman tank Marinir diretrofit dan di up gunning dari laras 76mm menjadi 90 mm dan sangat gahar. Meriam PSU 57 mm di retrofit jadi gahar kembali, pesawat juga di upgrade ya frame , ya avionik akhirnya jadi gahar. Hal tersebut dilaksanakan di dlm negeri, nah dari situ berkembang ilmu baru yang sekarang disebut ToT, sehingga kita dapat merancang bangun tank amphibi dg kemampuan seperti Tunguska yg membedakan senjata dan kaliber peluru kalau soal tracking obyeknya ada LRF ada radar sama kayak kinerja Tunguska. Yang beda Tunguska risetnya puluhan tahun dan di dukung negara kalau yg tadi saya sebut cukup ToT dan di danai swasta tapi ........nggak dibeli TNI. Roket juga begitu, bahan baku roketnya dari Indonesia, technologi propelant dari SDM negeri dewek, uji coba dan hasil rekam teknis propelant tersebut secara empiris diakui, tapi...........ya nggak dibeli. UAV yg sudah memakai sistem autonumus ya nggak diperhatikan, simulator untuk praktek pelayaran, pengendalian sistim senjata di kapal perang semua sudah dapat dibuat di dalam negeri, tapi........ya nggak dibeli, produk yang berani berkompetesi dg KOMODO sudah uji coba, dapat sertipikat, tapi.........ya nggak di beli terpaksa dijual ke Sri Langka.
HapusJadi itu yg saya sebut kita ini masih terikat erat dengan budaya Ego Sektoral. Semoga nanti kalau terjadi kondisi kritis misalnya kita mendapat ancaman serius mungkin hal- hal yg saya utarakan tadi menjadi pilihan untuk dibeli pemerintah. Tapi...........kalau jadi ada ancaman, kalau tidak ada ya......... Beli saja wong banyak yg nawarin, bisa beli utang, bisa beli tunai kalau ada uangnya dan.........pasti dapat komisi.
Belo.. yg d utamakan ya Pindad dulu baru swasta.
HapusItu yg dimaksud dg ego sektoral bro. Piye tho kok ora mudeng!!!
Hapusharus giman lagi bro, pemimpin kita suka ama yg bekas2, doa'in ajalah prajurit kita ngak jatuh waktu d angkut tu herky..........
BalasHapusGak gitu kali kang mas!!! Masa tni mau beli sangkur aja laporan ke kang mas?? Ya ndak lah kang!! Ngerti opo kita ini pengamat! Tni pemakai yo ngertilah tni mana barang bagus mana yg "rongsokan"!!! Kalo yg beli nya pengusaha atau pejabat seperti zaman orba ya patut di pertanyakeen!!!
BalasHapuslagi2 nyawa prajurit di lapangan yg di pertaruhkan.....
BalasHapusLah.....kok barang yg tdk mau di pake aussie kok kita yg nampung.....apa kita tdk sanggup beli baru?
BalasHapusSanggup tapi nggak 10 biji...mungkin 3 biji, jd pilih mana???...
HapusAlat pertahanan bekas itu artinya bekas pakai yg msh sangat layak!!! Bukan bekas kena roket kang mas!!!
BalasHapuswah2 yng komen semua pda pinter-pinter tentang alutsista yak. lah pa ndak dipikir, meski dengan ada sebagian barang hibah, dana yang lain, juga dipersiapkan untuk membeli alutsista yang notabene silent killer, emang sih dari gembar-gembor banyak barang bekas. tpi coba tanya para user tuh alat. pada ketawa semua liat komen diatas. pada bilang BELUM TAU DIA. ( apa bodoh orang Indonesia, yang rahasia tetap rahasia ya...... )
BalasHapusada lagi nih !!
BalasHapuskata usernya yg lagi pada ketawa diatas ada benernya juga ya.......
Emang harus di ganti buru buru.....
yah lumayan lah punya kendaraan buat ngajak jalan-jalan sambil nganterin si leogistik ke sekolahanya...
BalasHapusdari pada naik busway kelamaan nungguinya kalo pake inikan bisa lebih cepet nggak perlu mondar mandir lagi 10 sekali brangkat clear ☺
sekutu amerika mah sama aja dg mbahnya tu amrik. Padahal biaya perbaikan kan bisa buat ekonomi australia juga. yeah negaraku.
BalasHapusBilang negaraku2....sok patriotis tp pake nama impor amrik justin....comment nya dangkal...
HapusGimana Pak, dengan berita ANTONOV yang kemarin? Males gwa denger Hibah, mana pesawat buatan Amrik yang sudah jadul pulaaa
BalasHapusHibah teruuuuussss,anggaran besar tapi selera rombengan,,
BalasHapusYg penting komisinya terrrrruuuuusssss nggak masalah rombengan yg penting terrrrruuuuuuuusssss dpt komisi.
BalasHapustuh udah ada yg jawab
BalasHapuslanjoooeeett
Sebelum dipakai TNI si hercules,harus disterilkan dulu takut dipasangin kamera mata2,karena ini temasuk alat strategis negara.
BalasHapushttp://www.strategic-culture.org/news/2012/11/05/nato-turns-into-ioto-as-it-spread-to-the-east.html
BalasHapusbagaimana kalo begini aja....pemerintah sengaja mem blow up pembelian alutsista "bekas" tapi di balik itu pemerintah juga sedang mendatangkan alutsista yg mutakhir tanpa pemberitahuan...ingat operasi alpha pas jaman pak moerdani ga bro???pesawat yg di beli dr israel sengaja di "umpetin" dan seakan2 yg dateng itu pesawat F5...jadi istilahnya masyarakat awam tahunya cuma 1 jenis alutsista padahal kenyataannya ada 2 macem....ya pake trik gt bro biar ga ada protes soal pemborosan anggaran....*analisa orang kampung*
BalasHapusawas di remote
BalasHapuskameren waktu lg banjir sepi sepi aja ngga ada yg triak triak skrang ko jadi banyak bacot ya...
Rakyat juga udah tau kalee
Walaupun rada ngga masuk akal pesawat banyak koyonya gitu dibeli tapi mending kita percaya aja sama pemerintah sambil mengawasi siapa tau kayak ngakunya cuma punya 2 kapal selam padahal waktu latihan di teluk palu tahun 2011 cakra dan nanggala ikutan sedangkan pada saat yang sama "nanggala" dengan no lambung yang sama dengan yang lagi latihan itu lagi docking di korea selatan jadi cuma punya 2 kapal selam???
BalasHapusC-130H menurut http://www.af.mil/information/factsheets/factsheet.asp?fsID=92 seharga US$30.1(FY 1998 constant dollars in millions) sedangkan kita menurut info diatas sbb :TNI-AU rencananya akan mendapat total 10 pesawat C-130H Hercules bekas Australia. 4 pesawat merupakan hibah, namun Indonesia harus membayar biaya refurbish sebesar 15 juta dollar per pesawat. Sementara 6 unit lainnya dibeli dengan harga total 150 Juta dollar.
BalasHapusJadi intinya 4 unit masing2 harganya 15Jt Dollar ( Hemat 15.1Juta Dollar)
Sisanya 6 Unit dibeli dengan angka 25Jt Dollar ( Hemat 5.1Juta Dollar)
Jadi bila di kalkulasikan kita berhemat 91 Juta Dollar atau kira2 910 Milliar Rupiah.....wuih hampir 1 triliun ya hematnya.....