Rabu, Desember 05, 2012
7
JAKARTA-(IDB) : “Upaya mencermati dan mengantisipasi kemungkinan diplomasi pemaksaan (Coercive Diplomacy) oleh Negara maju terhadap Indonesia, perlu disikapi melalui upaya pengembangan National Air Power yang handal, baik pemikiran, konsep, postur maupun implementasinya”. Demikian disampaikan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Imam Sufaat, S.IP pada pembekalannya kepada Perwira Siswa (Pasis) Sekkau Angkatan ke-92 di ruang kelas utama Kampus Sekkau, Halim Perdanakusuma Jakarta, Rabu (5/12).

Strategi pelaksanaan Coercive Diplomacy biasanya dengan memberlakukan ancaman/paksaan dengan kekuatan tertentu, untuk membuat lawan menunda atau tidak melakukan pelanggaran-pelanggaran. Strategi diplomasi ini menggunakan ancaman dan kekuatan terbatas, erat kaitannya dengan hubungan yang perlu dijalin dengan pihak-pihak lawan untuk tawar-menawar atau berunding. Dengan demikian diplomasi ini mengarah kepada tujuan ekonomi. Untuk itu selain pengembangan National Air Power yang handal tadi, juga dapat mengekplorasi potensi yang ada di wilayah Dirgantara Nasional disamping tekad dan kerja keras segenap kekuatan bangsa Indonesia.

Kemudian menyinggung upaya peningkatan profesionalisme tanpa pamrih prajurit, Kasau berujar agar para perwira siswa dapat memberikan profesionalisme yang secara bulat mencerminkan kemampuan dan ketulusan untuk memimpin dan membina organisasi TNI AU dan para perwira Angkatan Udara yang diharapkan mampu bertindak sebagai patriot, ahli dalam bidangnya, pembina serta pemikir.

Dipenghujung pembekalannya Kasau berpesan kepada seluruh perwira siswa agar tetap terus meningkatkan kualitas pribadi, mengembangkan dan memacu diri agar punya daya saing dalam meniti jenjang karir selanjutnya, dengan tetap menegakan disiplin dan hukum serta memperkokoh jatidiri TNI disamping itu, “Moral Character” tetap tertanam di segala jenjang dengan menampilkan kemampuan dan habit kerja terbaik bagi TNI Angkatan Udara.

Turut hadir dalam pembekalan ini, Dankodikau Marsekal Muda TNI Ida Bagus Anom,M.,S.E, Dansekkau Kolonel Pnb Hari Budianto, pejabat Kodikau, serta seluruh pejabat dan perwira penuntun Sekkau.





Sumber : TNI AU

7 komentar:

  1. langkah nyata yang bagus. Ini adalah usaha dari belajar akan masa lalu, agar kesalahan tidak terjadi di masa mendatang.

    BalasHapus
  2. SAYANG BARU NYADAR TO TNI

    BalasHapus
  3. lihat kebelakang untuk panduan melangkah kemasa mendatang.

    BalasHapus
  4. TNI udah sadar dari dulu. tapi dulu blom ada internet. blom ada blogspot. rakyat indonesia nyadar internet juga telat.

    BalasHapus
  5. BUKAN HANYA ARMADA PATI UNUS, JAUH SEBELUM ITU SUDAH DIKENAL GIANT GIANT NAVY FLEET DI TATAR NUSANTARA. SEBUT SAJA NAVY FLEET SRIWIJAYA YANG SANGAT DITAKUTI PADA ERANYA, LANTAS NAVY FLEET MAJAPAHIT YANG TELAH MENGUASAI 87% DARI SELURUH KAWASAN ASEAN, DAN NAVY FLEET SAMUDRA PASAI YANG DIKOMANDOI OLEH SEORANG ADMIRAL WANITA YANG BERNAMA LAKSAMANA MALAHAYATI. DAN MASIH BANYAK LAGI MAESTRO-MAESTRO LAHIR DARI GUGUSAN BARAT SAMUDERA HINDIA SAMPAI KETIMUR DI SAMUDERA PASIFIK. JANGAN TAKUT SATU SAAT NANTI KITA BAKAL MENGINVASI KUKU-KUKU PENJAJAHAN AMERIKA SERIKAT DI OKINAWA JEPANG, CLARK DAN SUBIC FILIPINA, SINGAPURA, DAN DARWIN AUSTRALIA. SATU SAAT NANTI SEPERTI YANG DIJANJIKAN AMANGKUBHUMI MAHAPATIH GAJAH MADA DAN JANG MOELIA SRI PADOEKA PEMIMPIN BESAR REVOLUSI SOEKARNO BAHWA INDONESIA AKAN BERHASIL MEMPERSATUKAN SELURUH BANGSA ASIA DAN BERGERAK BERHIMPUN MENJADI SATU MENGHANCURKAN KEJAHATAN IMPERIALISME AMERIKA SERIKAT. AMIEN YA RABBAL ALAMIEN.

    BalasHapus
  6. gak pa2 lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali....
    optimis donk.
    Bravo TNI....

    BalasHapus