JAKARTA-(IDB) : Pemerintah Amerika Serikat berencana menjual sejumlah unit helikopter
tempur Apache ke Indonesia. Langkah AS ini terkait kebijakan Indonesia
yang tengah meremajakan alutsista. Senat AS dijamin tidak akan
menggagalkan rencana tersebut.
"Senat akan mendukung penguatan kerjasama militer Amerika Serikat dengan Indonesia," ujar anggota Komisi I DPR Helmy Fauzi usai bertemu dengan Senator AS Richard G Lugar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (31/10).
Menurut Helmy, Senator Lugar dalam pertemuan tersebut tegas menyatakan akan mendorong pemulihan kerjasama militer AS-Indonesia. Bentuk kerjasama yang sudah disebut-sebut antara lain adanya pelatihan militer.
"Bahkan beliau (Richard) menegaskan tidak ada objection (penolakan) dari Senat terhadap rencana penjualan heli Apache ke Indonesia," urai anggota FPDIP ini.
Dia menambahkan, Dubes AS untuk RI Scott Marciel juga memperkuat pernyataan Richard. Scott, seperti ditirukan Helmy, mengungkapkan sudah ada congressional notice kepada pemerintah AS yang berisi pemberitahuan tidak ada penolakan terhadap penjualan heli Apache. "Mendengar kepastian ini, kami tentu senang dan mengapresiasi sikap Senat yang mendukung pemulihan kerjasama militer," tandas Helmy.
Seperti diwartakan, AS berencana menjual sejumlah heli Apache ke RI. Rencana penjualan itu dikemukakan Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton, kepada Menlu RI Marty Natalegawa saat bertemu di Washington DC pada 20 September silam.
Apache yang ditawarkan AS ini adalah seri AH-64D seri Longbow. Jenis yang diproduksi Boeing ini merupakan helikopter andalan Angkatan Darat AS untuk operasi tempur terbatas. Tipe ini menggantikan helikopter AH-1 Cobra. Angkatan Darat AS sendiri sudah menggunakan Apache sejak Maret 1997.
Selain AS, kini militer dari sejumlah negara sudah menggunakannya, yaitu Mesir, Yunani, Israel, Jepang, Kuwait, Belanda, Arab Saudi, Singapura, Uni Emirat Arab, dan Inggris. Dibanding dari seri pendahulunya, AH-64D Longbow ini memiliki sejumlah kelebihan dalam konektivitas digital, sensor, sistem persenjataan, peralatan pelatihan, dan sistem dukungan pemeliharaan.
"Senat akan mendukung penguatan kerjasama militer Amerika Serikat dengan Indonesia," ujar anggota Komisi I DPR Helmy Fauzi usai bertemu dengan Senator AS Richard G Lugar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (31/10).
Menurut Helmy, Senator Lugar dalam pertemuan tersebut tegas menyatakan akan mendorong pemulihan kerjasama militer AS-Indonesia. Bentuk kerjasama yang sudah disebut-sebut antara lain adanya pelatihan militer.
"Bahkan beliau (Richard) menegaskan tidak ada objection (penolakan) dari Senat terhadap rencana penjualan heli Apache ke Indonesia," urai anggota FPDIP ini.
Dia menambahkan, Dubes AS untuk RI Scott Marciel juga memperkuat pernyataan Richard. Scott, seperti ditirukan Helmy, mengungkapkan sudah ada congressional notice kepada pemerintah AS yang berisi pemberitahuan tidak ada penolakan terhadap penjualan heli Apache. "Mendengar kepastian ini, kami tentu senang dan mengapresiasi sikap Senat yang mendukung pemulihan kerjasama militer," tandas Helmy.
Seperti diwartakan, AS berencana menjual sejumlah heli Apache ke RI. Rencana penjualan itu dikemukakan Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton, kepada Menlu RI Marty Natalegawa saat bertemu di Washington DC pada 20 September silam.
Apache yang ditawarkan AS ini adalah seri AH-64D seri Longbow. Jenis yang diproduksi Boeing ini merupakan helikopter andalan Angkatan Darat AS untuk operasi tempur terbatas. Tipe ini menggantikan helikopter AH-1 Cobra. Angkatan Darat AS sendiri sudah menggunakan Apache sejak Maret 1997.
Selain AS, kini militer dari sejumlah negara sudah menggunakannya, yaitu Mesir, Yunani, Israel, Jepang, Kuwait, Belanda, Arab Saudi, Singapura, Uni Emirat Arab, dan Inggris. Dibanding dari seri pendahulunya, AH-64D Longbow ini memiliki sejumlah kelebihan dalam konektivitas digital, sensor, sistem persenjataan, peralatan pelatihan, dan sistem dukungan pemeliharaan.
Sumber : Merdeka
Iya siihh setuju buat dijual....
BalasHapusTAPI HARGA nya BOSS.....!!!
gak masuk akal bangeD, masak pake baling2x jumlahnya 8 biji hampir setara sama sukhoi 1 skwadron....
hadeeehh......
Dasar Amriki.....
harga hampir setengah SU-30, harga dasar sj, kalo perlu discont...., diakan sudah dpt banyak untung dari freeport
BalasHapusBukan cuma freeport,exxon mobil,blok cepu dll mereka juga jarah dalihnya sih investasi..tapi klo ga dikasih nasib kita sama kaya irak,afghanistan,sudan hancur lebur bos.
HapusPasti ada apa2nya..atau mungkin amrik takut RI lebih dekat sama rusia & china..apache memang bagus tapi ada jaminan tdk diembargo tdk? ini yg penting masa kita beli mahal2 tapi tdk blh buat perang,suku cadang diembargo lagi seperti yg dulu2
BalasHapuslol...setiap apache yg terjual tentu mengurangi penganguran di amrik..lagian amrik butuh duit bayar hutang ke china...lol
BalasHapusJangan beli keamrik ..kita hrs belajar dari pengalaman seperti kasus f 16 dulu kita diembargo suku cadang...ngu
Hapusmaklumlah tdk mau belajar dr pengalaman,entar habis manis sepah di buang,kan kasihan tuch dikanibal lagi.
Hapusmereka dukung kita gagalkan pembelian apace
BalasHapusdukung MI-28
lo msh bz mikir,
BalasHapusmending pilih sukhoi !!
beli aja mesin nya dari canada,entar kita rakit sendiri kita namain semar,gitu aja kok repot,khan hemat bisa nambahin imajinasi anak bangsa
BalasHapusHanya babi panjang bisa melakukannya ,timtim lepas mereka puya andil ,jadi siapapun orangnya puya rencana akusisi apache gak beda AMA hewan ,lucunya duta besar indo Di Washington malah jadi spion
BalasHapusMasukan buat TNI AD, Klo gak bisa Apache beli aja ini:
BalasHapusMil mi-28
Kamov Ka-50
Eurocopter Tiger (Mumpung ama Jerman lagi baik hubungannya, MOGA-MOGA ADA TOT)
Harbin WZ-19