Sabtu, November 24, 2012
13

Kubah Besi diklaim berhasil tangkal 87 persen serangan roket dari Gaza

NEW DELHI-(IDB) : Konflik di Gaza yang berlangsung selama delapan hari secara tidak langsung menjadi "ajang promosi" bagi alat utama sistem persenjataan Israel. Sudah ada negara yang tertarik dengan sistem pertahanan rudal Israel dalam menangkal serangan roket dari kelompok militan Hamas dari Jalur Gaza. Sistem itu disebut "Kubah Besi" (Iron Dome).

India tertarik dengan alutsista ini. Menurut Times of India, pejabat pertahanan negara itu terus mengamati kinerja Kubah Besi dalam menangkal tembakan roket Fajr V dari Gaza.

Kantor berita Reuters mengungkapkan selama 14 November hingga tercapai gencatan senjata pada 22 November lalu, ada sekitar 1.500 tembakan roket dari Gaza ke Israel. Menurut laporan, rudal Kubah Besi Israel diklaim mampu menembak jatuh 87 persen dari roket-roket yang meluncur dari Gaza.

Kemampuan Kubah Besi ini diyakini berperan dalam mencegah banyaknya jumlah korban jiwa di pihak Israel. Menurut klaim dari pemerintah negara zionis itu, lima warga mereka tewas akibat gempuran roket dari Gaza. Namun, jumlah ini tidak sebanding dengan banyaknya warga sipil Palestina yang menjadi korban serangan rudal dari jet-jet tempur Israel, yaitu lebih dari 160 jiwa.

Kubah Besi itu diproduksi oleh perusahaan Israel, Rafael Advanced Defense Systems, dan dioperasikan sejak 2011. Rudal ini mampu menembak jatuh roket dan peluru artileri yang berdaya jangkau hingga 70 km. Sistem ini juga efektif menghalau roket-roket ke wilayah berpenduduk padat.

Itulah yang membuat India kesengsem dengan rudal pertahanan Israel itu. Mereka ingin adanya sistem pertahanan mirip Kubah Besi untuk mengantisipasi ancaman serangan dari kelompok-kelompok militan dari Pakistan, seperti Lashkar-e-Taiba (LeT).

Kelompok itu disinyalir mampu menembakkan roket jarak pendek ke wilayah India. India pun terus mengantisipasi munculnya lagi ketegangan hubungan dengan Pakistan. Kedua negara itu pernah beberapa kali saling serang dalam memperebutkan wilayah di perbatasan, seperti Kashmir. 

Belum ada pernyataan resmi dari pemerintah India soal minat mereka terhadap Kubah Besi. Namun, kalangan media massa India sudah mengendus ketertarikan pemerintah mereka untuk memiliki pertahanan rudal mirip yang dimiliki Israel.

Beberapa bulan lalu, para ilmuwan militer India telah menyarankan pemerintah untuk membuat program patungan dengan Israel dalam membangun Kubah Besi. Menurut mereka, walau sudah punya rudal balistik, India tidak memiliki sistem pertahanan yang memadai untuk menangkal tembakan roket jarak pendek dan artileri dari musuh.

Para ilmuwan militer India, yang tergabung dalam Organisasi Penelitian dan Pembangunan Pertahanan (DRDO), tengah bekerjasama dengan perusahaan Israel dalam membuat rudal jarak menengah anti serangan udara. Namun, kemampuan dan kegunaan rudal itu berbeda dengan Kubah Besi.





Sumber : Vivanews

13 komentar:

  1. Meyelam sambil minum itulah penguasa india tidak ada waktu buang percuma !”Bangaimana penguasa nkri ??? Rakyat nkri melebihi ambisi penguasa india !!! Tidak dengan baby oerde baru!!! Bagusan jadi tuan demang jogoss ! Enak tidur enak makan harta segudang,terbukti akusisi senjata kcr ,changbogo ,f16 rongsokan ,timur leste harus masuk asean soalnya proyek percontohan !nkri hancur kebelakang urusan nanti!!!!! Tidak perlu kapal besar penjelajah? Pokok nya gak usah kerja kerras diplomasiaon

    BalasHapus
  2. Komentar yang garing!!!
    Tidak bermutu!!!
    Komentar kampungan!!
    Itu itu aja. . . Bosan. . . .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Q komentar yata tidak berkoar di kampung q study diplomasion di universty pensalvania .sadarkah bahwa tanah kelahiran mu di ambang ke hancuran!!! Berkaca sejarah fakta dan sekarang makanya sok pinter !!! Mau tau tingkah laku penguasa sekarang ?mega krupsion ,perdangan bebas ,jual belli senjata di makeup !! Klau aku bukak bakal tercegang anda bodoh tidak mengakui !!!!

      Hapus
  3. Lho kata pihak Iran Iron Dome gagal, kok India tertarik???

    BalasHapus
  4. Nggak mutu....cuma ngomong, manas-manasin, tanpa langkah nyata...klo berani hadapi sendiri tuh serdadu2 Amerika...

    BalasHapus
  5. Indonesia bisa menarik iran utk alih teknologi di bidang roket. Sbg negara sahabat yg sgt dekat dr dulu kalo, iran pasti akan transfer teknologi ke indonesia yg mpy visi dan historis yg sama dgn iran. Iran perlu dukungan indonesia di forum internasional dan perdagangan. Indonesia perlu iran utk terknologi roket dan nuklirnya. Masa indonesia kalah dgn hamas yg mampu merakit sendiri roket tanpa dukungan sumber daya

    BalasHapus
  6. Nonsense.....kl Iran mau bantu Indonesia bikin roket...nggak mungkin. Sangat dekat dari dulu....mana buktinya...kita tuh lebih dekat ke Iraq drpd Iran....

    BalasHapus
  7. salut sama india tukang beli senjata terbesar didunia walaupun byk rakyat nya yg msh miskin.

    BalasHapus
  8. klaim tingkat keberhasilan 80 persenan ? Dasar. Yahudi, banyak dusta, serdadu banyak mati di bilang sedikit. Senjata gagal di bilang berhasil.

    BalasHapus
  9. bro hairus slamet, makasih informasinya, namun karena "bakteri penyakitnya" secara umum sudah ketemu maka "mikroskop" sudah terlalu diperlukan lagi, saat ini kami lebih butuh "obat" (yg saat ini masih sangat sedikit), makanya "obat sederhana" sejenis anoa, prototipe uav laut dan udara, senjata pindad, roket peluncur satelit rx, pesawat turbo prop, proyek kfx/ifx, bahkan pemberian pesawat f16 "rongsokan" pemberian tetangga juga kami terima. Itu saat ini sangat dibutuhkan untuk "darah" negara dan TNI my bro. Soal komentar, jangan pernah tersinggung my bro, indonesia ada ratusan juta orang, belum lagi segelintir "imigran" yg sengaja jual narkoba dan jual "kerusuhan". Sukses kuliaih ya bro...

    BalasHapus
  10. negara laian sudah pada maju dan kuat, negara kita dari dulu monoton tidak maju2, pejabat TNI dan pemerintah nya banyak penghianat dan lsm nya kepanjangan orang barat yg suka nya memperlemah kekuatan indonesia demi mementingkan perut nya sendiri dan tidak peduli mau hancur padahal DI ASEAN sendiri indonesia sudah di kepung sama kekutan2 sekutunya barat. tinggal bersiaplah kita menjadi negri palestina, irak apghanistan yg sudah pada hancur duluan.

    BalasHapus
  11. india merasa tdk perlu melihat prosentase keberhasilan alat tsb, mungkin mereka lebih melihat masih bisa dilakukan peningkatan kemampuannya.

    BalasHapus
  12. iron dome...indonesia??? ndak kepikir tuh... ada nenek moyang kita Gatotkaca

    BalasHapus