Kamis, November 22, 2012
0
JAKARTA-(IDB) : Afghanistan akan menentukan lagi pemerintahan barunya pada 2014. Presiden baru Afghanistan akan dipilih rakyat negara itu secara demokratis dalam satu sistem pemilu yang diikuti belasan partai politik setempat. "Kami sedang menata diri menuju masa depan lebih baik," kata Petugas Seksi Politik Kedutaan Besar Afghanistan di Jakarta, Naser Fekrat, di Jakarta, Rabu.

Dia salah satu panelis dalam diskusi yang dipimpin Deputi Kepala Misi (Wakil Duta Besar) Amerika Serikat untuk Indonesia, Kristen F Bauer, di rumah dinasnya. Beberapa diplomat dan pejabat perwakilan misi Amerika Serikat di Afghanistan dihadirkan untuk membagi pengalamannya bertugas di negara yang dipenuhi konflik selama 30 tahun terakhir ini.

Nekrat menyatakan, posisi Indonesia makin penting di mata pemerintahan negaranya. "Ada banyak yang bisa kami gali dari Indonesia, makanya kami sangat ingin meningkatkan tingkat hubungan diplomatik antara Indonesia dan Afghanistan," katanya.

Salah satu hal yang sangat penting diwujudkan pemerintahan di Afghanistan adalah jaminan keamanan di dalam negeri. Dengan beberapa tetangga yang semuanya memiliki kepentingan di Afghanistan (Pakistan, Tajikistan, Turkmenistan, China, dan Iran), Afghanistan lebih banyak menghadapi penyatuan berbagai faksi di dalam negerinya.

Amerika Serikat telah berada di Afghanistan sejak belasan tahun lalu dan kini menjadi pemimpin ISAF. Salah satu panelis yang menjadi petugas di Seksi Politik Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, James P Feldmayer, menyatakan, "Kami tidak bisa melakukan apapun tanpa bantuan mitra-mitra setempat kami di Afghanistan."

Dia adalah anggota pasukan khusus Baret Hijau Angkatan Darat Amerika Serikat yang bertugas di Afghanistan. Sebelum diterjunkan ke Afghanistan, dia dididik secara khusus di negaranya tentang berbagai hal terkait penugasan di negara itu. "Tetapi semuanya berbeda ketimbang kondisi nyata di lapangan di Afghanistan," katanya.

Amerika Serikat, menurut Bauer, melakukan banyak hal di Afghanistan sekalipun kehadiran pasukan militer dalam payung ISAF akan ditarik pada 2014. "Kami meningkatkan kapasitas SDM setempat selain melanjutkan pembangunan fisik di sana. PDB Afghanistan telah meningkat menjadi sekitar 16 miliar dolar Amerika Serikat pada 2011," kata Bauer. 
Sumber : Antara

0 komentar:

Posting Komentar