JAKARTA-(IDB) : Meski pernah terbakar beberapa waktu lalu, TNI Angkatan Laut tetap akan
memesan kapal perang cepat dan canggih bersenjata rudal sejenis KRI
Klewang. Namun, dengan dengan tipe dan spesifikasi berbeda. Kepala Staf
Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Soeparno mengatakan peristiwa
terbakarnya KRI Klewang-625 tidak menghentikan program pengadaan kapal
canggih yang telah diagendakan TNI AL.
"Yang jelas, kontrak pengadaan kapal dengan pihak produsen kita evaluasi lagi dan tidak dibatalkan. Namun, secara garis besar kita tidak akan memesan kapal dengan tipe dan bahan yang sama," katanya tsai memimpin gelar pasukan kesiapan latihan perang Armada Jaya 2012 di Surabaya, Jawa Timur, Senin (8/10).
Seperti diberitakan, KRI Klewang-625 yang dipesan TNI AL dari galangan kapal PT Lundin Industry Invest, Banyuwangi, Jatim, terbakar di Pangkalan Angkatan Laut Banyuwangi pada 28 September silam. Saat musibah terjadi, kapal yang diluncurkan dan diperkenalkan pada 31 Agustus 2012 itu statusnya masih dalam tahap uji coba dan belum diserahterimakan kepada TNI AL.
Kapal perang dengan harga sekitar Rp 114 miliar dan dilengkapi senjata rudal itu memiliki keunggulan tidak terdeteksi oleh radar musuh dan cocok digunakan untuk kegiatan patroli di wilayah perairan Indonesia.
Sesuai perjanjian dengan PT Lundin, lanjut KSAL, TNI AL telah memesan sebanyak empat unit kapal jenis tersebut yang pembayarannya dilakukan secara bertahap setelah kapal selesai dan diserahterimakan.
"Saat terjadi peristiwa kebakaran, status kapal itu belum diserahterimakan kepada TNI AL sehingga masih menjadi tanggung jawab pembuatnya. Karena masyarakat sudah tahu soal kebakaran kapal itu, kalau harus pesan lagi tipe yang sama, apa kata dunia," kata Laksamana Soeparno.
"Yang jelas, kontrak pengadaan kapal dengan pihak produsen kita evaluasi lagi dan tidak dibatalkan. Namun, secara garis besar kita tidak akan memesan kapal dengan tipe dan bahan yang sama," katanya tsai memimpin gelar pasukan kesiapan latihan perang Armada Jaya 2012 di Surabaya, Jawa Timur, Senin (8/10).
Seperti diberitakan, KRI Klewang-625 yang dipesan TNI AL dari galangan kapal PT Lundin Industry Invest, Banyuwangi, Jatim, terbakar di Pangkalan Angkatan Laut Banyuwangi pada 28 September silam. Saat musibah terjadi, kapal yang diluncurkan dan diperkenalkan pada 31 Agustus 2012 itu statusnya masih dalam tahap uji coba dan belum diserahterimakan kepada TNI AL.
Kapal perang dengan harga sekitar Rp 114 miliar dan dilengkapi senjata rudal itu memiliki keunggulan tidak terdeteksi oleh radar musuh dan cocok digunakan untuk kegiatan patroli di wilayah perairan Indonesia.
Sesuai perjanjian dengan PT Lundin, lanjut KSAL, TNI AL telah memesan sebanyak empat unit kapal jenis tersebut yang pembayarannya dilakukan secara bertahap setelah kapal selesai dan diserahterimakan.
"Saat terjadi peristiwa kebakaran, status kapal itu belum diserahterimakan kepada TNI AL sehingga masih menjadi tanggung jawab pembuatnya. Karena masyarakat sudah tahu soal kebakaran kapal itu, kalau harus pesan lagi tipe yang sama, apa kata dunia," kata Laksamana Soeparno.
Sumber : SCTV
sampai sekarang akhir april "13 blm terdengar tuh ..perkembangan klewang next generation, tenggelam ke dasar laut .....
BalasHapus