Selasa, September 11, 2012
0
LEBANON-(IDB) : Disela-sela kegiatan operasi di Area of Maritime Operation (AMO) Laut Mediterane, prajurit KRI Sultan Hasanuddin (SHN)-366 memberi pelatihan kepada personel Angkatan Laut Lebanon (Lebanese Armed Force Navy), Minggu (2/9). Personel berpangkat bintara tersebut adalah Petty Officer First Chief (POFC) Georges Khoeri. Onboard di KRI Sultan Hasanuddin-366 selama satu hari untuk mengikuti berbagai kegiatan latihan secara teori maupun praktek.

Materi latihan antara lain meliputi pengetahuan permesinan kapal, kelistrikan kapal, prosedur perawatan dan pemeliharaan kapal, pelaksanaan dinas jaga di ruang mesin dan pengetahuan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K). Selain itu, personel yang mempunyai spesialisasi kelistrikan ini dilibatkan langsung dalam latihan peran penyelamatan kapal  (Nuclear, Biology, and Chemical Damage Controle) yang meliputi  latihan peran kebakaran maupun peran kebocoran kapal.

Dalam latihan ini, prajurit George dengan mengenakan pakaian PEK KRI Sultan Hasanuddin-366 ikut bersama-sama Tim PEK KRI Sultan Hasanuddin-366  menanggulangi kebakaran yang disimulasikan terjadi di Lounge Room Tamtama. Setelah itu dilanjutkan dengan latihan peran kebocoran yang disimulasikan terjadi di steering gear. Tujuan latihan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan melatih LAF Navy sesuai materi latihan agar dapat diterapkan di kapal perang yang mereka awaki. Hal ini  sesuai dengan mandat Dewan Keamanan PBB Nomor 1701 tahun 2006 bahwa selain sebagai peace keeper, MTF UNIFIL juga bertugas memberikan pelatihan kepada LAF Navy.

Selanjutnya pada tanggal 3 September 2012, KRI Sultan Hasanuddin-366 menerima kunjungan dua orang observer dari France Coastal Radar (FCR) Security Team yang terdiri dari CPT. Benoit Pons dan Lance Sergeant Clemence Ridel. Kedatangan tim ini bertujuan untuk melaksanakan survey dan pengamatan daerah latihan berkaitan dengan rencana latihan Steel Storm I-12 di perairan perbatasan Israel dan Lebanon. Latihan Steel Storm I-12 adalah latihan penembakan (Live Firing Ammunition Exercise) dengan menggunakan meriam kaliber 12,7 mm, 20 mm dan 40 mm antara UNIFIL dengan LAF Navy yang dilaksanakan pada tanggal 4 September 2012 keesokan harinya. Dalam kegiatan pengamatan ini personel FCR juga melaksanakan pengecekan pesawat komunikasi yang dibawa dengan stasiun FCR yang berada di darat.

Dalam rangka penyiapan latihan Steel Storm I-12 ini KRI Sultan Hasanuddin-366 melaksanakan tugas sebagai unsur  pengamanan wilayah laut dan udara Maritime Temporary Prohibited Area (MTPA). Selanjutnya pada hari Selasa tanggal 4 September 2012 KRI Sultan Hasanuddin-366 merapat di pelabuhan Beirut untuk melaksanakan bekal ulang logistik dan maintenance rutin. Selama melaksanakan tugas operasi selama empat hari di AMO (1 - 4 September 2012), KRI Sultan Hasanuddin-366 berhasil melaksanakan hailing sebanyak 21 kontak kapal permukaan dan mendeteksi adanya kegiatan pesawat udara militer sebanyak 3 kali.


Selama sandar di pelabuhan Beirut, KRI Sultan Hasanuddin-366 menerima kunjungan MTF COE Inspection untuk pemeriksaan Contingent Owned Equipment (COE) dari United Nations Department of Peace Keeping Operation (UNDPKO). Inspeksi ini merupakan yang kedua kalinya, kunjungan pertama yaitu pada tanggal 20 Juni 2012 yang lalu. Inspeksi dilaksanakan setiap tiga bulan sekali, bertujuan untuk mengecek perlengkapan dan peralatan yang ada di KRI Sultan Hasanuddin-366, antara lain kelengkapan permesinan, alat komunikasi, observasi & positioning, self protection, perlengkapan dapur, loundry, akomodasi prajurit, fungsi alarm, lifecraft, fasilitas internet, kelengkapan fasilitas medis level 1 dan lain sebagainya.

Hasil dari inspeksi tersebut menyatakan bahwa perlengkapan dan peralatan yang ada di KRI Sultan Hasanuddin-366  sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan oleh United Nations Security Council dalam rangka menjadi peace keeper di Lebanon. Hal ini ditandai dengan penandatangan berita acara hasil inspeksi antara Komandan KRI Sultan Hasanuddin-366 Letkol Laut (P) Dato Rusman SN dengan Commander Neelsen dan Nikolay Voynov dari MTF COE Inspection.



Sumber : Koarmatim

0 komentar:

Posting Komentar