Selasa, Juni 12, 2012
0
MESIR-(IDB) : Dalam melaksanakan misi membawa Satgas Maritim TNI Konga XXVIII/D UNIFIL 2012 menuju daerah operasi di perairan Lebanon, KRI Sultan Hasanuddin-366 telah menempuh etape yang kelima, etape ini merupakan etape paling lama dan terpanjang daripada etape sebelumnya, yaitu dari Salalah kemudian melewati Teluk Aden, Laut Merah, Terusan Suez, Laut  Mediterania (Laut Tengah) dan tiba di Port Said, Mesir, pada hari Rabu (6/6).

Saat sandar di pelabuhan Port Said, Satgas disambut oleh Atase Pertahanan (Athan) RI di Kairo Kolonel Laut (P) R. Teguh Isgunanto, Asisten Athan Mayor ARM Alvin Dermawan, Liaision Officer Lieutenant Shady Mohamed Ahmed Ali, dengan pemberian ucapan selamat datang kepada Komandan Satgas Maritim TNI Konga XXVIII/D UNIFIL Letkol Laut (P) Dato Rusman SN. Pada kesempatan tersebut, Athan beserta rombongan berkunjung ke KRI Sultan Hasanuddin-366 dan memberi pengarahan kepada para prajurit mengenai situasi keamanan dan politik saat ini serta  kebiasaan masyarakat di Mesir, khususnya di sekitar pelabuhan Port Said dan ibu kota Kairo.

Sebelum tiba di Port Said, KRI Sultan Hasanuddin-366 berlayar selama 6 hari 18 jam dari Salalah, yaitu mulai tanggal 31 Mei sampai dengan 6 Juni 2012. Selama pelayaran para prajurit melaksanakan berbagai peran, hal ini untuk menjaga kesiapsiagaan dan naluri tempur prajurit dalam menghadapi berbagai ancaman dan bahaya yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Di Teluk Aden, prajurit KRI SHN-366 tetap melaksanakan Force Protection karena perairan tersebut termasuk wilayah rawan perompakan dari perompak Somalia. Memasuki Laut  Merah, para prajurit mengadakan latihan peran tempur bahaya umum, peran tempur bahaya udara, peran tempur bahaya anti kapal selam dan peran penyelamatan kapal.

Peran tempur bahaya anti kapal selam dilaksanakan untuk mengasah naluri tempur para prajurit apabila menghadapi ancaman dari kapal selam musuh. Begitu sirine peran berbunyi, para prajurit bergegas menuju pos tempurnya masing-masing. Dalam hal ini yang menjadi perhatian utama adalah pos tempur torpedo, Pusat Informasi Tempur (PIT) dengan Pos Komando Utama (PKU) berada di Anjungan.

Kemudian dilanjutkan latihan peran kebocoran kapal  yang disekenariokan kapal terkena senjata musuh. Peran kebocoran terjadi di Stering Gear, kebocoran dapat diatasi oleh Tim PEK dengan memberi bantalan plat besi dan kayu kemudian di sangga dengan pipa besi, sehingga air tidak dapat masuk ke dalam kabin kapal. Kegiatan latihan yang berjalan selama 2 jam tersebut berjalan lancar dan terjalin komunikasi dan koordinasi yang baik antar pos tempur dengan PKU.

Pada pelayaran hari kelima, KRI SHN-366  tiba di Terusan Suez. Terusan Suez adalah terusan yang menghubungkan Laut Merah dengan Laut Mediterania. Terusan yang mempunyai panjang 195 Km dan kedalaman 21 meter ini mulai dibuka untuk internasional pada tanggal 17 Nopember 1869 dan menjadi milik pemerintah Mesir pada tanggal 26 Juli 1956. Mulai tahun 2001 kapal yang bisa melalui terusan Suez adalah kapal yang  mempunyai bobot maksimum 210.000 ton (DWT). Terusan yang memiliki 32 titik belokan ini juga pernah ditutup sebanyak lima kali. Disepanjang sisi terusan terdapat banyak monumen bersejarah yang dapat dilihat dari kapal yang lewat, antara lain Tugu Peringatan Perang Dunia I, Monumen Bayonet yang merupakan peringatan perang bayonet di Ismailiyah, Swing Bridge (jembatan putar) yang dibangun sejak jaman perang Mesir –Israil dan jembatan Alkandarah yang mempunyai tinggi 75 meter melintang diatas terusan Suez.

Selama tiga hari sandar di Port Said, KRI Sultan Hasanuddin-366 melaksanakan bekal ulang logistik dan maintenance rutin untuk meyakinkan kesiapan tempur  sebelum memasuki Daerah Operasi (AMO). Pada kesempatan tersebut, Komandan Satgas melaksanakan kunjungan kehormatan kepada Komandan Pangkalan Angkatan Laut Port Said Rear Admiral Mohamed Elhoseme dan dilanjutkan kunjungan kepada Duta Besar RI untuk Mesir Komjen Pol (Purn) Nurfaizi Suwandi di KBRI Kairo. Pada kesempatan yang sama, para prajurit tidak menyia-nyiakan waktu sandar di negara seribu menara ini dengan berburu souvenir dan mengunjungi icon Mesir (Egypt) yaitu Piramid dan Spinx yang terletak di ibu kota Kairo dengan menempuh perjalanan selama 2 jam. Selanjutnya kapal bertolak dari Port Said menuju Beirut, Lebanon pada hari Jum’at , 8 Juni 2012 dengan lama pelayaran kurang lebih 15 jam.


Sumber : Koarmatim

0 komentar:

Posting Komentar