Selasa, Mei 22, 2012
0
DARWIN-(IDB) : Patroli bersama kapal perang TNI AL dan Royal Australian Navy (RAN) “menangkap kapal yang memuat imigran gelap” ketika melaksankan operasi Trithon Thunder” di perairan North Australia Exercise Area (NAXA) Darwin, Senin (14/05). 

Drama penangkapan kapal yang mengangkut imigran gelap menuju Australia oleh unsur gabungan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dan jajaran kapal perang negeri Kanguru itu merupakan salah satu rangkaian kegiatan Latihan Bersama (Latma) Cassowarry Exercise (Cassoex) tahun 2012.

Dalam gladi tersebut diskenariokan, patroli gabungan yang melibatkan KRI Kakap-811, KRI Tongkol-813 serta kapal perang Australia HMAS Larrakia-P84 dan HMAS Ararat-P89 mendapat kontak yang diperkirakan sebuah kapal asing sedang berada di perbatasan Zona Ekonomi Eksklusif antara kedua negara. Dari hasil pengamatan visual diketahui kapal tersebut bernama MV. Jenny Wright dengan tanda selar anjungan berwarna putih.

Selanjutnya patroli kedua belah pihak melakukan komunikasi dan koordinasi untuk menindak lanjuti temuan tersebut dan menerjunkan tim Visit Boarding Search And Seizure (VBSS) gabungan dari KRI Kakap-811, KRI Tongkol-813 serta kapal perang Australia HMAS Larrakia-P84 dan HMAS Ararat-P89. 

Tidak hanya itu dalam latihan gabungan Trithon Thunder pihak RAN turut melibatkan dua Helikopter jenis AS-350 yaitu Helikopter NV-864 dan NV-824 dari Skuadron Northern Command.

Skenario berikutnya, dengan menggunakan sarana kendaraan air cepat Rigid Hull Inflatable Boat (RHIB) empat tim VBSS gabungan serta dua Helikopter AS-350 bergerak bersama mendekati MV-Jenny Wright. Tim VBSS gabungan berusaha menaiki kapal, namun para penumpang MV. Jenny Wright-K yang terdiri dari puluhan imigran gelap tersebut berusaha mengusir kedatangan aparat gabungan dengan meneriaki dan melemparinya dengan botol air mineral.

Selanjutnya tim VBSS gabungan aparat TNI AL dan RAN berhasil menguasai kapal dan melakukan pemeriksaan terhadap nahkoda, Anak Buah Kapal (ABK) dan mengumpulkan penumpang di dek terbuka. Aparat gebungan berupaya mencari keterangan dari para awak kapal yang mengerti bahasa Inggris. 

Namun upaya tersebut tidak berjalan mulus, karena terjadi keributan dan perkelahian antar imigran tersebut. Tim VBSS berhasil memisahkan mereka yang sedang terlibat dalam perkelahian itu dan melakukan tindakan medis awal terhadap seorang imigran yang terluka dalam insiden tersebut.

Dalam latihan tersebut aparat TNI AL dan RAN lebih ditekankan mengedepankan Hak Asasi Manusia (HAM) dalam menangani permasalahan imigran gelap dan pelaku tindakan illegal di laut lainnya seperti para nelayan. Tim uji dari Minor War Vessel Sea Training Unit (MWVSTU) terus memantau dan mengawasi jalannya latihan. Selain menggelar gladi boarding, pada kesempatan itu juga diskenariokan MV. Jenny Wright mengalami kebakaran dan kebocoran, kemudian tim VBSS dibantu oleh tim Penyelamatan Kapal (PEK)   melaksanakan aksi penanggulangan kebakaran dan kebocoran.

Diskenariokan bahwa kebocoran dikapal tersebut tidak dapat ditanggulangi, selanjutnya tim boarding melaksanakan evakuasi dan penyelamatan terhadap penumpang dan awak kapal. Serial latihan yang dilaksanakan tersebut merupakan praktek manuvra di laut (Sea Phase) Latma Cassoex 12 yang dilaksanakan secara bertahap meliputi pemeriksaan kapal (boarding), penanggulangan kebakaran dan kebocoran kapal Damage Control Exercise (DCEX) dan penyelamatan masal dilaut Mass Safety Of Life At Sea (Mass Solas).

Tahap Sea Phase Latma Cassoex 12 dilaksanakan selama tiga hari mulai tanggal 14 sampai dengan 16 Mei 2012. Pada tahap manuvra dilaut itu, unsur KRI dilibatkan dengan kapal-kapal perang Australia dan unsur udara dalam latihan Trithon Thunder. Kapal perang yang terlibat yaitu KRI Kakap yang dikomandani Mayor Laut (P) Himawan, KRI Tongkol-813 yang dikomandani Mayor Laut (P) Bimo Aji, HMAS Larrakia-P84 dengan Komandan Lieutenant  Commander Jack Tha, HMAS Ararat-P89 dengan Komandan Lieutenant Commander  Cucchi serta dua buah Helikopter jenis AS-350 NV-864 dan NV-824 Squirrel dari Skuadron Northern Command.

Sumber : Koarmatim

0 komentar:

Posting Komentar