JAKARTA-(IDB) : Bertempat di Pangkalan Udara (lanud), Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, personil sejumlah 91 Personil TNI dari tiga matra, yakni AU, AD dan AL menggelar latihan pendahuluan Penanggulan Teror (Gultor) TNI Tri Matra VI.
Dalam operasi tersebut, disekenariokan teroris telah menguasi tiga tempat, dan menahan sejumlah sandera, yakni dua ruang tunggu bandara dan satu pesawat yang telah dibajak.
Dalam operasi tersebut, disekenariokan teroris telah menguasi tiga tempat, dan menahan sejumlah sandera, yakni dua ruang tunggu bandara dan satu pesawat yang telah dibajak.
Agar tak terditeksi, pasukan khusus pun melakukan penyusupan lewat infiltrasi melalui udara dengan terjun (free Fall) serta sementara sebagian lagi dilaksanakan melalui Air Landed atau Pendaratan Menggunakan Peawat.
Air Landed yang menggunakan tiga pesawat Hercules C-130 dari Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdanakusuma, membawa pasukan khusus tiga matra, yakni Satuan-81 Kopassus sebanyak 32 personil, Denjaka sebanyak 22 personil Denbravo 90’ Paskhas sebanyak 59 personil, yang dilengkapi dengan kendaraan khusus roda dua maupun roda empat serta peralatan pendukug operasi persenjataan lengkap, Snaiper, Anjing Pelacak (satwa) dan kendaraan penjinak Bom (Jihandak) Milik Detasemen Bravo 90’ Paskhas.
Latihan Penanggulangan Teror TNI Tri Matra VI berlangsung senyap dan cepat seluruh teroris dapat dilumpuhkan dan dihancurkan dengan mudah, walaupun ada jatuhnya korban jiwa yang dialami beberapa sandera, namun pertolongan tim medis yang telah disiapkan dapat dengan mudah memberikan pertolongan dan dilarikan kerumah sakit terdekat.
Latihan pendahuluan tersebut disaksikan langsung Asisten Operasi Panglima TNI Mayor Jenderal TNI Hambali Hanafiah, Dankorpaskhas Marsekal Muda TNI Amarullah selaku direktur latihan (Dirlat), Danjen Kopasus Mayjen TNI Wisnu Bawatenaya, pejabat TNI dan seluruh Staf Komando Latihan.
Latihan Penanggulangan Teror TNI Tri Matra VI yang telah dibuka secara resmi tanggal 30 Januari 2012, telah diawali dengan berbagai kegiatan Penataran Pelaku, penataran Pendukung (Kolat), serta latihan pendahuluan yang digelar pada dini hari tadi di Pangkalan Udara Lanud Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat.
Kepala Penerangan Korpaskhas TNI AU, Mayor Rifaid, dalam press releasenya mengatakan bahwa latihan tersebut difokuskan untuk melatihlangkah-langkah yang diambil, serta prosedur pengambilan keputusan.
"Guna melumpuhkan teroris dengan meminimalisir jatuhnya korban jiwa masyarakat sipil," katanya.
Air Landed yang menggunakan tiga pesawat Hercules C-130 dari Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdanakusuma, membawa pasukan khusus tiga matra, yakni Satuan-81 Kopassus sebanyak 32 personil, Denjaka sebanyak 22 personil Denbravo 90’ Paskhas sebanyak 59 personil, yang dilengkapi dengan kendaraan khusus roda dua maupun roda empat serta peralatan pendukug operasi persenjataan lengkap, Snaiper, Anjing Pelacak (satwa) dan kendaraan penjinak Bom (Jihandak) Milik Detasemen Bravo 90’ Paskhas.
Latihan Penanggulangan Teror TNI Tri Matra VI berlangsung senyap dan cepat seluruh teroris dapat dilumpuhkan dan dihancurkan dengan mudah, walaupun ada jatuhnya korban jiwa yang dialami beberapa sandera, namun pertolongan tim medis yang telah disiapkan dapat dengan mudah memberikan pertolongan dan dilarikan kerumah sakit terdekat.
Latihan pendahuluan tersebut disaksikan langsung Asisten Operasi Panglima TNI Mayor Jenderal TNI Hambali Hanafiah, Dankorpaskhas Marsekal Muda TNI Amarullah selaku direktur latihan (Dirlat), Danjen Kopasus Mayjen TNI Wisnu Bawatenaya, pejabat TNI dan seluruh Staf Komando Latihan.
Latihan Penanggulangan Teror TNI Tri Matra VI yang telah dibuka secara resmi tanggal 30 Januari 2012, telah diawali dengan berbagai kegiatan Penataran Pelaku, penataran Pendukung (Kolat), serta latihan pendahuluan yang digelar pada dini hari tadi di Pangkalan Udara Lanud Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat.
Kepala Penerangan Korpaskhas TNI AU, Mayor Rifaid, dalam press releasenya mengatakan bahwa latihan tersebut difokuskan untuk melatihlangkah-langkah yang diambil, serta prosedur pengambilan keputusan.
"Guna melumpuhkan teroris dengan meminimalisir jatuhnya korban jiwa masyarakat sipil," katanya.
Sumber : TribunNews
0 komentar:
Posting Komentar