Jumat, Desember 16, 2011
0
NGABANG-(IDB) : Kepala Staf Daerah Militer (Kasdam) Kodam XII Tanjungpura, Brigjend TNI Robby Win Kadir mengatakan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat sebanyak satu Satuan Setingkat Batalyon (SSY) ditempatkan di perbatasan. 
 
"Penjagaan di daerah perbatasan sejauh ini belum ada penambahan personel meskipun sempat terjadi ketegangan mengenai batas dua negara," kata Brigjend TNI Robby Win Kadir usai upacara Hari Juang Kartika 2011 di Mandor, Landak, Kamis.

Ia menegaskan, di perbatasan TNI-AD menjaga dalam upaya koordinasi, serta pengawalan batas NKRI. Ia melanjutan, dengan adanya kerja sama seperti itu akan memudahkan koordinasi dalam menjaga secara bersama-sama tapal batas negara. "Kita melakukan penjagaan agar tidak terjadinya perselisihan antardua negara terkait dua batas negara. Sampai dengan saat ini belum ada kebijakan pimpinan untuk penambahan personil diperbatasan," tegas Robby. Menurut dia, selama ini yang dijaga adalah sudah disepakati pemerintah. Sedangkan Angkatan Darat hanya menjaga patok yang ada, dan sampai dengan saat ini belum ada yang bergeser. "Kita berharap tidak ada sengketa lagi terkait perbatasan. Sejauh ini, jika diminta atau tidak, TNI-AD selalu siap untuk menjaga keutuhan NKRI," kata Robby. Ia menegaskan, TNI-AD tetap siap untuk mengamankan keutuhan NKRI. Karena bagaimanapun TNI-AD punya tanggung jawab besar atas pertahanan keamanan di NKRI. Kalbar mempunyai wilayah perbatasan dengan Sarawak, Malaysia, sepanjang 900-an kilometer. Kodam XII Tanjungpura mempunyai wilayah teritorial sampai Kalimantan Tengah. Sejumlah isu di perbatasan Kalbar - Sarawak yang sempat mencuat adalah dugaan pergeseran wilayah di Kabupaten Sambas. Kemudian masuknya perusahaan Malaysia hingga tapal batas dengan Indonesia. 

Sumber : Antara 

Perbatasan cukup dijaga setingkat batalyon

NGABANG-(IDB) : Garis perbatasan Indonesia dengan Negara Bagian Sarawak di Malaysia Timur itu sekitar 1.000 kilometer panjangnya. Walau sempat beberapa kali gejolak terjadi di sana, namun penjagaan perbatasan negara itu cukup dilakukan satuan setingkat batalion saja.

"Sampai saat ini belum ada kebijakan pimpinan menambah personil di perbatasan meskipun sempat terjadi ketegangan mengenai batas dua negara," kata Kepala Staf Kodam XII/Tanjungpura, Brigadir Jenderal TNI Robby Win Kadir, usai upacara Hari Juang Kartika 2011 di Mandor, Landak, Kamis.

Jika ada yang menganggap jumlah itu kurang --satu batalion sekitar 700 personel-- dia katakan, "Juga bahu-membahu dengan unsur lain. Dengan kerjasama seperti itu akan memudahkan koordinasi dalam menjaga secara bersama-sama tapal batas negara."

Seluruh perbatasan darat Indonesia dijaga batalion-batalion infantri dan pendukung lain dari TNI-AD melalui komando kewilayahan setempat. Di antaranya yang terjadi di perbatasan Indonesia dengan negara Timor Timur di Pulau Timor.

378 kilometer garis perbatasan negara di sana itu dijaga secara bergantian oleh tiga batalion infantri dari lingkungan Komando Daerah Militer IX/Udayana dalam periode penugasan tertentu. Kabarnya, rotasi penugasan itu akan dipercepat menjadi enam bulan saja setelah selama ini 12 bulan.


Sumber : Antara

0 komentar:

Posting Komentar