SURABAYA-(IDB) : Kepala Staf Komando Armada RI Kawasan Timur (Kasarmatim) Laksamana Pertama TNI Djoko Teguh Wahojo melepas keberangkatan unsur Latihan Armada Jaya (AJ) XXX/11 di Dermada Koarmatim Ujung Surabaya, Senin (7/11). Turut hadir dan melepas kegiatan tersebut Komandan Guspurlatim Laksamana Pertama TNI Sulaeman Banjar Nahor, M.Sc, Komandan Lantamal V M. Atok Urrohman, Ketua Daerah jalasenastri Armatim Ny. Ade Supandi dan ibu-ibu pengurus Daerah jalasenastri Armatim lainnya.
Pagi itu unsur laut yang dilepas adalah KRI dr. Soeharso-990, yaitu dalam latihan ini bertindak sebagai kapal markas. Sedangkan unsur laut lainnya secara bergelombang sudah berangkat sebelumnya. Turut on board dalam kapal markas ini yaitu Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Ade Supandi (dalam latihan ini selaku Direktur Latihan) dan pejabat latihan lainnya.
Latihan perang yang melibatkan kekuatan darat, laut dan udara di jajaran TNI AL ini, akan dilaksanakan mulai dari Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS), Laut Jawa, Selat Makasar, Perairan Pulau Laut, Perairan Sanggata dan Laut Sulawesi yang masuk dalam Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II. Digelar mulai tanggal 24 Oktober hingga 21 November 2011, dari tahap Latihan Pos dan Komando (Latposko) hingga manuvra lapangan (manlap).
Unsur yang terlibat dalam latihan ini, yaitu 22 Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dari berbagai type termasuk 3 kapal “ Sigma Class” buatan Belanda dan kapal selam, 4 pesawat udara jenis Nomad N-22/24, 4 Cassa NC 212, 2 Heli Bell, 1 Heli BO-105, 1 Batalyon Tim Pendarat (BTP), 12 Tank Amphibi, 28 Unit Kendaraan Tempur (Ranpur) APC, 8 Unit KAPA, 4 Unit BPV-2, 2 Unit RM 70 G, 18 Unit PK, 34 unit Truck, dan 2 unit Ambulance.
Selama perjalanan dari pangkalan Surabaya atau APBS seluruh unsur yang terlibat dalam latihan ini akan melaksanakan latihan berbagai macam peran baik peran tempur, peran bahaya udara, peran bahaya permukaan, peran bahaya bawah air serta peran-peran lainnya.
Di Laut Jawa unsur-unsur yang tergabung dalam latihan ini akan melaksanakan latihan menembak dengan berbagai jenis senjata, mulai dari meriam Kaliber 12,7 mm sampai meriam dengan Kaliber 120 mm.
Tujuan digelarnya latihan ini adalah untuk mempertahankan dan meningkatkan kesiapan komponen Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) dan profesionalisme prajurit matra laut dalam menghadapi dan mengantisipasi ancaman yang dapat mengganggu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sumber : Koarmatim
0 komentar:
Posting Komentar