Kamis, September 15, 2011
0
Menhan RI Purnomo Yusgiantoro
JAKARTA-(IDB) : Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menerima penghargaan dari pemerintah Rusia. Purnomo dinilai berjasa dalam membina hubungan pertahanan Indonesia-Russia.
Atase Pers Kedutaan Rusia Dmitry A Solodov, Rabu (14/9/2011), menjelaskan bahwa Menhan Purnomo dianugerahi medali karena memperkuat persaudaraan di bidang pertahanan. Penganugerahan akan dilakukan Selasa (20/9/2011) di Kedutaan Besar Rusia di Kuningan, Jakarta.
Indonesia sejak masa tahun 1990-an mulai kembali membeli persenjataan berupa panser angkut pasukan (Armoured Personel Carrier-APC) dari Rusia dan bekas Uni Soviet seperti BTR-50 dan pelbagai variannya.
Hubungan semakin meningkat setelah Indonesia membeli pesawat tempur Sukhoi 27 dan Sukhoi 30 pada masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri dan dilanjutkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan pembelian pesawat tempur Sukhoi, Helikopter Mi-17 hingga peluru kendali Yakhont. 
Sumber: Kompas

Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono
JAKARTA-(IDB) : Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono menerima anugerah bintang kehormatan The Royal Order of Sahametrei Mohaserevadh (Grand Cross) dari Pemerintah Kerajaan Kamboja, Kamis (15/9/2011). Penghargaan disematkan oleh Wakil Perdana Menteri merangkap Menteri Pertahanan Kamboja YM Jenderal Tea Banh mewakili Raja Kamboja di Kementerian Kamboja, Phnom Penh, Kamboja.

Dalam acara tersebut, beberapa perwira staf pendamping TNI juga menerima tanda kehormatan yang lain dari Kerajaan Kamboja.           

Dalam sambutannya, Panglima TNI menyatakan bahwa tanda kehormatan kerajaan tersebut, khususnya Sahametrei Mohaserevadh, merupakan suatu penghargaan yang sangat mulia dan memiliki nilai sangat tinggi bagi Panglima TNI serta segenap anggota TNI untuk terus meningkatkan hubungan bilateral antara Indonesia dan Kamboja.

”Untuk lebih lanjut memperkokoh kerja sama antara TNI dan Angkatan Bersenjata Kerajaan Kamboja pada bidang kegiatan yang lebih produktif atas dasar kemitraan strategis yang saling menghormati, saling menghargai, dan memberikan manfaat bersama bagi kedua negara,” kata Panglima TNI.

Secara khusus hubungan kedua angkatan bersenjata diharapkan akan memberi dampak positif bagi lingkungan kawasan regional dan global yang lebih bermartabat.          

Indonesia sejak tahun 1960-an hingga sekarang telah melatih pasukan khusus Kamboja di Pusat Pendidikan Pasukan Khusus (Pusdik Passus) di Batujajar, Bandung, Jawa Barat.

Sumber: Kompas

0 komentar:

Posting Komentar