JAKARTA-(IDB) : Wakil Ketua DPR RI, Pramono Anung, berharap Letnan Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo sebagai kepala staf TNI-AD (KASAD) yang baru harus mampu menjawab keraguan publik kepada dia terkait tudingan nepotisme di balik promosi jabatannya.

"Orang akan melihatnya dari perspektif yang bisa berbeda-beda dan saya mencoba untuk positif saja," ujar politisi PDI Perjuangan itu di Gedung DPR Jakarta, Kamis.

Anung menanggapi berbagai pandangan miring terkait promosi Pramono Edhi Wibowo menjadi pucuk pimpinan TNI-AD itu. Adik kandung Ibu Negara, Ani Yudhoyono, itu siang ini dilantik dan diambil sumpahnya oleh Presiden Susilo B Yudhoyono, di Istana Negara.

Pramono Edhi Wibowo yang sebelumnya menjabat Panglima Kostrad dan kemudian dipromosikan sebagai kepala staf TNI-AD itu menggantikan seniornya, Jenderal TNI George Toisutta, yang telah memasuki masa pensiun.

Menurut Anung, promosi Edhi Wibowo sebagai pimpinan di TNI-AD itu sekaligus pula merupakan tantangan bagi yang bersangkutan untuk membuktikan kualitas diri dengan kinerja pada masa mendatang.

Namun demikian, Wakil Ketua DPR itu menilai karir militer Edhi Wibowo sebenarnya sudah cukup lengkap, yakni pernah menjadi Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus TNI-AD, Panglima Kodam III/Siliwangi, dan Panglima Kostrad.

"Jadi kalau dilihat sebenarnya dibandingkan dengan yang lain, yang bersangkutan tentunya karirnya jauh lebih lancar," ujarnya.

Demikian pula saat Edhi Wibowo menjalankan tugas sebagai ajudan Presiden Megawati, Pramono Anung menilai, Edhi cukup layak mendapat promosi barunya.

"Memang harus diakui juga ketika yang bersangkutan menjadi ajudan Ibu Mega, yang bersangkutan cukup sederhana orangnya, juga lulusan terbaik di angkatannya," ujarnya.

Mengenai spekulasi bahwa Edhi Wibowo juga akan dipromosikan lebih lanjut sebagai capres yang akan menggantikan Yudhoyono dari Partai Demokrat, Pramono Anung mengatakan bahwa dirinya tidak mau berandai-andai dan hal tersebut merupakan urusan internal partai lain.

"Kemunculannya untuk menjadi kepala staf TNI-AD itu, apakah dipersiapkan untuk menjadi Presiden atau tidak, itu nanti sejarah yang akan menjawab. Saya tidak mau mengandai-andai," ujarnya.