Jumat, Juni 17, 2011
0
LEBANON-(IDB) : Kehadiran salah satu Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Frans Kaisiepo-368 telah mengukir sejarah baru bagi MTF UNIFIL. Satgas MTF UNIFIL merupakan Peacekeepers (Pasukan perdamaian) yang pertama kali dibentuk pada tahun 2006 oleh Dewan Keamanan PBB serta merupakan Peacekeeper pertama dalam operasi maritim. Pengiriman Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) merupakan yang pertama kali diantara negara-negara di kawasan Asia Tenggara.

Sejak bergabung(in chop) dengan MTFUNIFIL pada tanggal 22 Oktober 2010, KRI Frans Kaisiepo-368 dibawah Komandan Letkol Laut (P) Wasis Priyono,ST sekaligus Komandan Satgas MTF Konga XXVIII-B/UNIFIL telah menunjukan berbagai prestasi yang telah dicapai selama dalam melaksanakan misi perdamaian PBB tersebut.

Berkat komitmen dan kerja keras, KRI Frans Kaisiepo-368 telah tercatat mencapai hasil yang memuaskan selama penugasan yakni memeriksa 1405 kapal, mengajukan inspeksi pemeriksaan 170 kapal, total berada di laut selama 180 hari dan melaksanakan  tugas sebagai MIO Commander 18 kali. Gambaran tersebut menunjukan  tingkat profesionalisme dan integritas kepada Multinasional Task yang sangat tinggi.

Menjelang akhir penugasan KRI Frans Kaiseipo-368 yang akan melaksanakan out chop pada tanggal 16 Juni 2011 melaksanakan acara Farewell (perpisahan) di laut dengan semua unsur MTF UNIFIL di AMO. Tercatat ada 8 Kapal perang Multinasional yang memeriahkan acara ini.

Pada kegiatan farewell  di laut tersebut seluruh unsur MTF UNIFIL memberikan salam perpisahan dan penghormatan kepada KRI Frans Kaisiepo-368 yang akan mengakhiri masa penugasan MTF UNIFIL. Ini tentunya  tidak terlepas dari kerja keras, dedikasi dan peran aktif KRI Frans Kaiisepo-368 dalam melaksanakan berbagai latihan di AMO baik dengan LAF-Navy maupun dengan unsur-unsur MTF UNIFIL. Hal tersebut merupakan pengakuan atas kinerja dan prestasi yang selama ini telah ditunjukan oleh KRI Frans Kaisiepo-368 selama menjalankan tugas Maritime Interdiction Operation(MIO) di AMO.

Acara Farewell yang dihadiri oleh MTF Commander Rear Admiral Luiz Henrique Caroli dan Chief Of StaffMaritime Interdiction Operationdan pelatihan baik dengan LAF-Navy maupun internal unsur MTF UNIFIL sesuai mandat UNSCR 1701. MTF Commander dan Chief Of Staff MTF Commander yang secara khusus menyempatkan diri menghadiri kegiatan Farewell di laut dengan menggunakan Call Sign “GARUDA” . Beliau menyampaikan secara langsung amanatnya itu dalam rangka Farewell kepada seluruh personel KRI Frans Kaisiepo-368 di Lounge Room Tamtama. MTF Commander Kolonel Laut (P) Bambang Irwanto ini merupakan suatu bentuk apresiasi dan pengakuan atas kinerja dan prestasi yang selama ini diwujudkan oleh KRI Frans Kaisiepo-368 selama menjalankan tugas

Dalam amanatnya beliau mengucapkan terima kasih banyak kepada seluruh anggota KRI Frans Kaisiepo-368 yang telah melaksanakan tugas dengan baik dan mengucapkan selamat jalan kepada rekan sesama Peacekeeper (Penjaga Perdamaian) yang akan kembali ke tanah air setelah melaksanakan tugas selama delapan bulan. Atas nama seluruh personel MTF, beliau mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kontribusi dan dedikasi yang sangat tinggi yang telah diberikan oleh seluruh prjurit KRI Frans Kaisiepo-368 kepada gugus tugas. Beliau juga mengucapkan selamat jalan dan selamat sampai tujuan dengan didukung oleh angin dan ombak yang bersahabat.

Berbagai kepercayaan diberikan oleh UNIFIL kepada KRI Frans Kaisiepo-368 dalam satuan tugas MTF/UNIFIL terbukti dengan berbagai tugas-tugas berat yang harus dilaksanakan  baik dengan LAF-Navy maupun dengan unsur-unsur MTF/UNIFIL mulai dari Maritime Interdiction Operation (MIO), MIO Commander, berbagai pelatihan dengan LAF-Navy, Force Protection Commander (FPC) di laut dan Local Anti Air Warfare Coordinator (LAAWC) pada Tripartite Meeting padasekitar wilayah perbatasan Israel - Lebanon guna melaksanakan pengawasan wilayah udara untuk memantau Air Violation yang cukup sering terjadi di JOA (Joint Operation Area). Hal iniguna membantu/menutup keterbatasan radar udara yang dimiliki QRF (Quick Reaction Force) ADA (Air Defense Aset) milik Kontingen Perancis.

“Berbagai tugas yang telah dilaksanakan oleh KRI Frans Kaisiepo-368 telah memberikan kontribusi yang besar dalam pencapaian tugas-tugas MTF serta membantu terciptanya perdamaian dan stabilitas keamanan di Lebanon. Hal tersebut menempatkan KRI Frans Kaisiepo-368 sebagai kapal yang sangat diandalkan MTF UNIFIL dalam melaksanakan mandat UNSCR 1701”seperti yang dijelaskan oleh Komandan MTF/UNIFIL Rear Admiral Luiz Henrique Caroli.

Dalam kegiatan Farewell tersebut dilaksanakan pembentukan formasi yang melambangkan kekuatan dan kesiapan MTF Units dalam melaksanakan tugas patroli di AMO sesuai dengan mandat yang tertuang dalam Resolusi 1701.Kegiatan Farewell ini dimanfaatkan untuk pengambilan gambar (PHOTOEX). Tembakan peluru flare dari salah satu MTF Unit dari Germany Navy yang tergabung dalam TG 448.03 sebagai bentuk apresiasi atas kinerja dan prestasi selama bertugas dalam MTF UNIFIL menutup rangkain kegiatan Farewell di laut
  

Sumber: Koarmatim

0 komentar:

Posting Komentar