Senin, Mei 16, 2011
0
SEOUL-(IDB) : Pemerintah Indonesia akan mengumumkan hasil tender kapal selam pada bulan depan. Proyek kapal selam dari Indonesia dapat memberi harapan untuk pertama kali Korsel dapat ekspor kapal selam.

Korsel ikut berpartisipasi dalam tender kapal selam melalui kerjasama antara Daewoo Shipbuilding dan Marine Engineerin Jerman sedangkan pesaingnya Rusia juga menawarkan kapal selamnya.

Pemerintah Korsel juga menginstruksikan kepada industri pertahanan untuk melakukan kerjasama antara pemeritah dan swasta untuk meningkatkan ekspor pesawat latih T-50 ke Indonesia.

Dalam kunjungannya selama 15 hari, delegasi Korsel mengatakan "bahwa Rusia dan Perancis memiliki kelemahan yang dapat membuat situasi lebih menguntungkan posisi kita".

Degelasi Korsel juga menilai bahwa TNI AL memberitakan daftar kapal selam yang akan diberikan kepada pemerintah dan industri pertahanan untuk memutuskan hasil pemenang tender pada tahun ini.

Saat ini, pemerintah Indonesia telah memiliki 2 kapal selam U-209 dan pesawat tempur sukhoi. Baru-baru ini Korea Aerospace Industries (KAI) telah memenangkan tender untuk mengekspor pesawat latih T-50 ke Indonesia. Dengan eratnya hubungan antara Korsel dan Indonesia akan membelikan lampu hijau dalam ekspor pengadaan kapal selam indonesia, karena pemerintah Korsel sangat aktif dalam penjualan alusista yang disertai alih teknologi yang menjadi kekuatan utama bagi Korsel.

Besarnya Anggaran Pertahanan Mempengaruhi Ekspor

Pemerintah Indonesia berencana untuk pegadaan pertama akan melakukan pengadaan tiga kapal selam. Kemudian Indonesia akan menambah dua kapal selam lagi. Kami menawarkan kapal selam U-209 diesel elektrik, harga dua kapal selam sebesar $ 350 juta dollar didalamnya termasuk sonar, pasukan khusus dan peralatan untuk mengontrol peralatan, jika disertakan dalam pake diperkirakan harganya menjadi 1 - 1,2 milyar dollar, hal ini setara dengan mengekpor 70.000 ribu kendaraan. Jika kontrak ini berhasil merupakan rekor terbaik dalam sejarah ekspor industri pertahanan Korsel. Pada april lalu, pemerintah Indonesia memilih KAI sebagai pemenang tender pengadaan pesawat latih sebanyak 16 unit T-50 sebesar $ 400 juta dollar.

Melakukan Kerjasama Kapal Selam Dengan Jerman

Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering melakukan kerjasama dalam pembuatan kapal selam. Jerman memiliki kapal selam kelas U-209 dan U-214 pada tahun 1990an. Kerjasama antara Daewoo Shipbuilding dan Marine Teknologi dalam membuatan kapal selam bersama belum pernah terjadi sebelumnya. Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering selama
selama 20 tahun telah sukses melakukan transfer teknologi.

Degelasi Korsel mengatakan "Korsel dan Jerman ikut dalam pengadaan tender kapal selam, Jerman setidaknya menawarkan U-209 yang menguntungkan pihak kita". Baru-baru ini, Thailand ingin melakukan pengadaan kapal kapal selam dari Jerman, tetapi bukan tipe terbaru yang telah ditawar Korsel kepada Indonesia.

Dalam pengadaan tender Korsel bersaing dengan HDW Jerman, Rosoboronexport Rusia dan DCNS Perancis. Dan sekarang sudah melakukan dua putaran terakhir sejak dimulainya pada tahun 2004, selain itu Korsel juga sudah melakukan overhoul terhadap kapal selam Indonesia. Korsel dan Jerman dengan melakukan menawarkan kapal selam U-209, termasuk menentukan harga.

TNI AL telah menggodok dokument penawaran kapal selam pada bulan maret lalu yang telah diikutin empat negara tersebut. TNI AL dan Pentagon telah memeriksa siapa pemenang tender kapal selam dan segera akan diumumkan.

Dinamika Dalam Memperkuat Pertahanan

Kesuksesan dalam penawaran merupakan kunci yang sangat berharga, karena penawaran tersebut merupakan dinamika yang sangat kompleks tentang bagaimana untuk mengambil tindakan.

Maret tahun 2008 dari empat kontestan diciutkan menjadi tiga kontestan kemudian diciutkan kembali menjadi dua kontestan. Indonesia telah melakukan anggaran proyek kapal selam, prioritas kebijakan, biaya, pengenalan model, berbagai parameter seperti yang dilakukan dengan pihak Rusia.

Pada tahun 2008-2009 Pemerintah Rusia telah memberikan kredit ekspor sebesar $ 1 milyar dollar kepada TNI AL, sementara Korea Selatan telah melakukan investasi sampai kewilayah kabupaten.

Namun pemerintah Indonesia memberikan spesifikasi khusus kepada kapal selam buatan Korsel dan Jerman hal ini berbeda dengan kredit yang ditawarkan oleh Rusia merupakan pinjaman komersil yang menyebabkan keuntungan bagi kami.

Kemudian, setelah krisis keuangan global berlalu, pemerintah Indonesia menyusun kembali draft pengadaan alutsista bulan Maret tahun ini. Departemen Pertahanan Indonesia sedang fokus melakukan peningkatan alutsista TNI AL dan TNI AU termasuk pengenalan senjata baru yang kuat dan pesawat latih T-50.

Dari total tiga kapal selam, kapal selam pertama yang dibangun di Korsel, kemudian kapal selam kedua kapan dibuat di Indonesia dengan alih teknologi.


Sumber: Fnnews

0 komentar:

Posting Komentar