BANDUNG-(IDB) : Wakil Komandan Jenderal Kopassus Brigjen TNI M Herindra menjadi inspektur upacara (Irup) pembukaan Latihan Bersama (Latma) Kopassus TNI AD dan Royal Thai Army Special Forces (Angkatan Darat Thailand) di Pusdikpassus Batujajar, Bandung, Jawa Barat, Rabu (20/8/2014).
Latma dengan sandi Tiger XVIII berlangsung selama dua minggu diikuti 60 personel. Danjen Kopassus Mayjen TNI Agus Sutomo, dalam amanat tertulis yang dibacakan Irup, mengatakan tujuan latma untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan prajurit dalam bidang taktik dan tehnik pertempuran secara perorangan maupun kelompok.
"Selain itu untuk meningkatkan hubungan baik antara Kopassus TNI AD dengan RTASF serta kerjasama antara kedua negara Indonesia dan Thailand," kata Agus dalam keterangannya yang diterima wartawan di Jakarta, Rabu (20/8/2014).
Ia berharap dengan waktu Latma yang singkat dapat digunakan sebagai wahana untuk saling bertukar pengetahuan dan pengalaman agar dapat meningkatkan dedikasi, disiplin dan profesionalisme prajurit.
Menurutnya, para peserta latihan bersama dapat memanfaatkan untuk mewujudkan interaksi positif, sehingga dapat lebih meningkatkan jalinan kebersamaan yang dilandasi oleh sikap saling mengerti, saling menghormati dan saling percaya sebagai modal awal dalam melaksanakan operasi gabungan.
"Apabila situasi menghendaki untuk mengatasi ancaman yang bersifat transnasional untuk menjaga stabilitas kawasan," jelasnya.
Latma dengan sandi Tiger XVIII berlangsung selama dua minggu diikuti 60 personel. Danjen Kopassus Mayjen TNI Agus Sutomo, dalam amanat tertulis yang dibacakan Irup, mengatakan tujuan latma untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan prajurit dalam bidang taktik dan tehnik pertempuran secara perorangan maupun kelompok.
"Selain itu untuk meningkatkan hubungan baik antara Kopassus TNI AD dengan RTASF serta kerjasama antara kedua negara Indonesia dan Thailand," kata Agus dalam keterangannya yang diterima wartawan di Jakarta, Rabu (20/8/2014).
Ia berharap dengan waktu Latma yang singkat dapat digunakan sebagai wahana untuk saling bertukar pengetahuan dan pengalaman agar dapat meningkatkan dedikasi, disiplin dan profesionalisme prajurit.
Menurutnya, para peserta latihan bersama dapat memanfaatkan untuk mewujudkan interaksi positif, sehingga dapat lebih meningkatkan jalinan kebersamaan yang dilandasi oleh sikap saling mengerti, saling menghormati dan saling percaya sebagai modal awal dalam melaksanakan operasi gabungan.
"Apabila situasi menghendaki untuk mengatasi ancaman yang bersifat transnasional untuk menjaga stabilitas kawasan," jelasnya.
Sumber : Tribunnews
0 komentar:
Posting Komentar