LONDON-(IDB) : Angkatan Udara Kerajaan Inggris (RAF) berencana menyelesaikan upgrade teknologi 59 pesawat tempur Tornado GR4 pada tahun 2016, sebagai bagian dari rencana modernisasi untuk menjaga Tornado tetap relevan sampai F-35 JSF dan Eurofighter Typhoon datang, kata seorang pejabat RAF saat Farnborough International Airshow di Inggris.
Pekerjaan upgrade akan melengkapi Tornado dengan senjata presisi,
peningkatan sistem pertukaran data dan teknologi komunikasi yang aman,
kata Dave Waddington, Tornado Force Commander, RAF, dilansir laman
Flight Global.
Meskipun saat ini sudah ada delapan pesawat Tornado upgrade (baru-baru ini bertugas di Afghanistan), RAF berencana meng-upgrade lebih banyak lagi agar relevan hingga awal 2019, dimana saat itu F-35 dan Eurofighter Typhoon RAF sudah banyak, kata Waddington.
Meskipun saat ini sudah ada delapan pesawat Tornado upgrade (baru-baru ini bertugas di Afghanistan), RAF berencana meng-upgrade lebih banyak lagi agar relevan hingga awal 2019, dimana saat itu F-35 dan Eurofighter Typhoon RAF sudah banyak, kata Waddington.
Waddington mengatakan bahwa Tornado akan pensiun pada 2019, kecuali Departemen Pertahanan mengkaji ulang.
"Masa depan Angkatan Udara Kerajaan Inggris adalah F-35 dan Typhoon," kata Waddington. "Tapi (Tornado) tetap penting untuk RAF. (Upgrade) Ini akan memastikan Tornado tetap relevan."
Enam Tornado pertama selesai di-upgrade pada bulan Maret tahun lalu dan RAF menginginkan upgrade 59 Tornado selesai pada bulan Maret 2016.
Tornado GR4 adalah pesawat tempur dua kursi yang telah dioperasikan
selama lebih dari 30 tahun dan terakhir diproduksi pada tahun 1998.
Pesawat dengan panjang 17 meter itu bisa terbang dengan kecepatan Mach
1,3 (1.592 km/jam) dan ketinggian 50.000 kaki (15,2 km).
Selain itu, Tornado dapat terbang secara otomatis jika visi kabur akibat cuaca buruk dengan menggunakan radar yang penyisir medan, kata pejabat RAF.
Selain itu, Tornado dapat terbang secara otomatis jika visi kabur akibat cuaca buruk dengan menggunakan radar yang penyisir medan, kata pejabat RAF.
Upgrade senjata presisi akan membuat Tornado mampu menembakkan Paveway IV, bom pandu laser dan GPS buatan Raytheon.
"Kemampuan bom presisi merupakan kunci Tornado. Ini akan memberikan kita kemampuan untuk menyerang target dengan presisi yang diinginkan. (Tapi) Ini bukan hanya tentang senjata itu sendiri, elemen kuncinya adalah integrasi," Waddington menjelaskan.
Komunikasi radio yang aman juga merupakan bagian integral dari upgrade yang akan memungkinkan awak Tornado berkomunikasi secara aman satu sama lain atau dengan pasukan sekutu.
"Ini akan memberikan kita kemampuan untuk berkomunikasi secara aman dengan sekutu kami, dan anti jamming," tambahnya.
"Kemampuan bom presisi merupakan kunci Tornado. Ini akan memberikan kita kemampuan untuk menyerang target dengan presisi yang diinginkan. (Tapi) Ini bukan hanya tentang senjata itu sendiri, elemen kuncinya adalah integrasi," Waddington menjelaskan.
Komunikasi radio yang aman juga merupakan bagian integral dari upgrade yang akan memungkinkan awak Tornado berkomunikasi secara aman satu sama lain atau dengan pasukan sekutu.
"Ini akan memberikan kita kemampuan untuk berkomunikasi secara aman dengan sekutu kami, dan anti jamming," tambahnya.
Sistem pertukaran data digital yang disebut "Link 16" juga merupakan
bagian dari upgrade Tornado, yang memungkinkan awak Tornado berbagi
informasi tempur yang relevan seperti data penargetan. Link 16 adalah
sistem yang juga paling banyak digunakan pesawat AS.
"(Sistem) Komunikasi yang aman akan memungkinkan awak udara berkomunikasi dengan forward air controllers dan tactical air controller di darat dalam cara yang dapat diandalkan, artinya ketika mereka sudah sampai disana (tujuan) mereka sudah tahu yang harus dilakukan tanpa perlu (menunggu) menghabiskan waktu 10 atau 15 menit untuk memahami lokasi target atau situasi medan," Waddington menjelaskan.
Jika medan sudah dipahami dengan cepat, maka kru Tornado dapat lebih cepat dalam menyebarkan kekuatan apapun yang diperlukan, tentunya dengan cara yang aman dan berhati-hati untuk menghindari serangan terhadap kawan, Waddington menambahkan.
"(Sistem) Komunikasi yang aman akan memungkinkan awak udara berkomunikasi dengan forward air controllers dan tactical air controller di darat dalam cara yang dapat diandalkan, artinya ketika mereka sudah sampai disana (tujuan) mereka sudah tahu yang harus dilakukan tanpa perlu (menunggu) menghabiskan waktu 10 atau 15 menit untuk memahami lokasi target atau situasi medan," Waddington menjelaskan.
Jika medan sudah dipahami dengan cepat, maka kru Tornado dapat lebih cepat dalam menyebarkan kekuatan apapun yang diperlukan, tentunya dengan cara yang aman dan berhati-hati untuk menghindari serangan terhadap kawan, Waddington menambahkan.
Sumber : Artileri
0 komentar:
Posting Komentar