JAKARTA-(IDB) : Untuk mengantisipasi ancaman kejahatan di dunia maya (Cyber Crime) yang berpotensi menjadi Cyber War, Markas Besar TNI Angkatan Laut (Mabesal) menggelar sosialisasi Cyber Defence Awareness di Auditorium Denma Mabesal, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (16/6).
Kegiatan sosialisasi diikuti 400 perwira yang berada di wilayah lingkungan Mabesal. Sosialiasi ini akan diselenggarakan di wilayah Barat dan Timur yaitu di Komando Armada RI Wilayah Barat (Koarmabar) dan Komando Armada RI Wilayah Timur (Koarmatim).
Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal), Laksamana Madya TNI Didit Herdiawan mewakili Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Dr. Marsetio memimpin jalannya kegiatan sosialisasi.
KSAL dalam amanat tertulis dibacakan oleh Wakasal, mengatakan sosialisasi Cyber Defence Awareness bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pencerahan tentang arti pentingnya Cyber Defence di lingkungan TNI Angkatan Laut. Hal ini dilakukan dalam rangka dalam mengamankan penggunaan teknologi informasi dengan membentuk Naval Cyber Command sebagai salah satu langkah mewujudkan TNI Angkatan Laut yang andal dan disegani serta berkelas dunia.
Menurut Marsetio, peran teknologi informasi dan komunikasi di masa depan akan semakin dominan. Bahkan dapat dikatakan siapa yang mampu menguasainya, maka akan mampu menguasai dunia.
“Salah satu media yang paling berperan dalam dunia teknologi informasi dan komunikasi saat ini adalah Interconnection Networking atau internet,” katanya seperti dilansir dalam siaran pers Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispenal).
Menurutnya, internet merupakan jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar sistem global Transmission Control Protocol dan Internet Protocol Suite sebagai protokol pertukaran paket untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia, dengan kecepatan pertukaran data dan informasi yang terus meningkat.
Oleh karena itu, dalam rangka menghadapi ancaman dan tantangan bidang pertahanan dan keamanan pada kontek teknologi informasi dan komunikasi, khususnya Cyber Warfare, diperlukan Cyber Defence Awareness sebagai bagian dari strategi pertahanan negara, baik dalam mencegah, menangkal maupun mengatasi segala ancaman yang berhubungan dengan bidang Cyber.
“Hal ini juga ditujukan untuk menumbuhkan penguasaan teknologi informasi dan komunikasi untuk memperkuat ketahanan Cyber dalam rangka mendukung sistem pertahanan negara,” ujarnya.
Kegiatan diawali dengan paparan Kadis Infolahta, Laksma TNI Hinsa P.L. Tobing mengenai C4ISR (Command and Control yang digabungkan dengan Communication, Computers, intelligence, Surveillance, Reconnaissance) dan Cyber dalam mewujudkan TNI AL berkelas dunia. Kemudian dilanjutkan paparan tim Federasi Teknologi Informasi Indonesia (FTII), Taufik Aldjuzry tentang Etika Penggunaan dan Kemajuan Teknologi Informasi, baik Peluang dan Ancamannya dan diakhiri dengan Pengenalan Cyber Defence Sebagai Bagian Dari Teknologi Informasi oleh Didik Partono dari tim Federasi Teknologi Informasi Indonesia (FTII).
Dalam kesempatan tersebut, hadir para Asisten Kasal, para Kadis di lingkungan Mabesal, perwira menengah dan pertama di lingkungan Mabesal serta Ketua Umum Federasi Teknologi Informasi Indonesia (FTII) Sylvia Sumarlin.
Kegiatan sosialisasi diikuti 400 perwira yang berada di wilayah lingkungan Mabesal. Sosialiasi ini akan diselenggarakan di wilayah Barat dan Timur yaitu di Komando Armada RI Wilayah Barat (Koarmabar) dan Komando Armada RI Wilayah Timur (Koarmatim).
Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal), Laksamana Madya TNI Didit Herdiawan mewakili Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Dr. Marsetio memimpin jalannya kegiatan sosialisasi.
KSAL dalam amanat tertulis dibacakan oleh Wakasal, mengatakan sosialisasi Cyber Defence Awareness bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pencerahan tentang arti pentingnya Cyber Defence di lingkungan TNI Angkatan Laut. Hal ini dilakukan dalam rangka dalam mengamankan penggunaan teknologi informasi dengan membentuk Naval Cyber Command sebagai salah satu langkah mewujudkan TNI Angkatan Laut yang andal dan disegani serta berkelas dunia.
Menurut Marsetio, peran teknologi informasi dan komunikasi di masa depan akan semakin dominan. Bahkan dapat dikatakan siapa yang mampu menguasainya, maka akan mampu menguasai dunia.
“Salah satu media yang paling berperan dalam dunia teknologi informasi dan komunikasi saat ini adalah Interconnection Networking atau internet,” katanya seperti dilansir dalam siaran pers Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispenal).
Menurutnya, internet merupakan jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar sistem global Transmission Control Protocol dan Internet Protocol Suite sebagai protokol pertukaran paket untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia, dengan kecepatan pertukaran data dan informasi yang terus meningkat.
Oleh karena itu, dalam rangka menghadapi ancaman dan tantangan bidang pertahanan dan keamanan pada kontek teknologi informasi dan komunikasi, khususnya Cyber Warfare, diperlukan Cyber Defence Awareness sebagai bagian dari strategi pertahanan negara, baik dalam mencegah, menangkal maupun mengatasi segala ancaman yang berhubungan dengan bidang Cyber.
“Hal ini juga ditujukan untuk menumbuhkan penguasaan teknologi informasi dan komunikasi untuk memperkuat ketahanan Cyber dalam rangka mendukung sistem pertahanan negara,” ujarnya.
Kegiatan diawali dengan paparan Kadis Infolahta, Laksma TNI Hinsa P.L. Tobing mengenai C4ISR (Command and Control yang digabungkan dengan Communication, Computers, intelligence, Surveillance, Reconnaissance) dan Cyber dalam mewujudkan TNI AL berkelas dunia. Kemudian dilanjutkan paparan tim Federasi Teknologi Informasi Indonesia (FTII), Taufik Aldjuzry tentang Etika Penggunaan dan Kemajuan Teknologi Informasi, baik Peluang dan Ancamannya dan diakhiri dengan Pengenalan Cyber Defence Sebagai Bagian Dari Teknologi Informasi oleh Didik Partono dari tim Federasi Teknologi Informasi Indonesia (FTII).
Dalam kesempatan tersebut, hadir para Asisten Kasal, para Kadis di lingkungan Mabesal, perwira menengah dan pertama di lingkungan Mabesal serta Ketua Umum Federasi Teknologi Informasi Indonesia (FTII) Sylvia Sumarlin.
Sumber : Jurnas
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus