CANBERRA-(IDB) : Perdana Menteri Australia Tony Abbott dan Presiden Amerika Serikat
Barack Obama telah menyetujui inisiatif penempatan pasukan baru yang
membuka jalan bagi tambahan pasukan militer Amerika dan aktivitasnya di
Australia.
Selama berlangsung pembicaraan di Gedung Putih, kedua
pemimpin itu juga membahas pendekatan berbeda mereka terhadap perubahan
iklim, dimana keduanya setuju menginginkan efisiensi energi masuk agenda
G20.
Pengaturan Pertahanan merupakan salah satu prioritas utama
Obama dalam pertemuan formal tatap muka pertamanya dengan Tony Abbott.
"Selain
penempatan marinir di Darwin dan rotasi yang telah ditetapkan, kami
telah benar-benar sampai pada perjanjian tambahan seputar bentuk
kekuatan yang akan meningkatkan pengaturan bilateral antara militer kami
serta memberi kami jangkauan tambahan," kata Obama kepada wartawan
setelah berlangsung pertemuan panjang tersebut.
Inisiatif
penempatan pasukan itu memilah beberapa masalah hukum, ganti rugi dan
yurisdiksi untuk marinir yang beroperasi dari Wilayah Utara Australia.
Ini
juga membuka pintu untuk melanjutkan kerjasama militer di masa depan,
dengan kemungkinan di pangkalan-pangkalan utara Australia atau bahkan
penempatan HMAS Stirling di Perth.
Tony Abbott mengatakan tidak
ada rencana untuk segera memindahkan lebih banyak pasukan Amerika
Serikat ke pangkalan Australia, tetapi mengatakan bahwa persetujuan itu
merupakan langkah baik ke depan.
"Saya pikir, ini tidak hanya baik untuk Australia, tapi juga baik untuk kawasan," katanya.
Presiden Obama memuji Tony Abbott karena telah meningkatkan APBN Australia, kendati "berada di tengah masa-masa sulit".
"Aussies tahu bagaimana berjuang," ujar Obama.
Tony Abbott meyakinkan Barrack Obama bahwa "Australia akan menjadi sekutu yang sungguh dapat diandalkan Amerika Serikat".
"Jelasnya saya berada di sini untuk mengucapkan terima kasih kepada Amerika Serikat bagi keterlibatannya di wilayah kami," kata Abbott.
"Saya juga berada di sini untuk lebih meningkatkan kerjasama ekonomi dan keamanan."
Perubahan iklim juga diangkat dalam pembicaraan luas.
Kedua
pemimpin ini menyadari bahwa mereka memiliki pendekatan yang berbeda
dalam mengatasi emisi, dan setuju untuk membahas isu efisiensi energi
ini lebih lanjut pada pertemuan G20 di Brisbane pada bulan November
2014.
Sumber : Tribunnews
Setelah Guam, Filipina, Thailand, Singapura, Diego Garcia dan kepulauan Cocos/ Christmas, maka Ausssie mainland memperkuat dugaan rencana "pengepungan" teritorial dan kedaulatan NKRI secara Militer.
BalasHapusSementara itu, imbas dari "Clear and Present Danger" ini belum terlalu menjadi pemikiran Birokrat apalagi Rakyat RI yang lebih peduli pada urusan Nasi se-hari2......