Pada hari ini kami serahkan ke batalyon Iskandarmuda, Tangjungpura dan Mulawarman
JAKARTA-(IDB) : Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal (TNI) Boediman menyerahkan Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) Meriam Kaliber 155 kepada Batalyon Armet 16, 17, 18 Iskandaramuda, Tangjungpura, dan Mulawarman, Selasa (6/5).
Saat ini, meriam Kaliber 155 mm merupakan meriam kaliber terbesar milik TNI AD. Meriam kaliber 155 itu merupakan alutsista buatan Korea yang baru datang dan akan digunakan untuk memperkuat TNI AD.
"Pada hari ini kami serahkan ke batalyon. Armet 16, 17, 18 Iskandarmuda, Tangjungpura dan Mulawarman," kata Kasad, Selasa (6/5).
Dalam kesempatan yang sama, Kasad menegaskan, ke depannya modernisasi Alutsista milik TNI harus mengutamakan produksi dalam negeri. Oleh sebab itu, inovasi dan pengembangan teknologi harus dilakukan secara mandiri.
"Tingkatkan teknologi kita, agar kedepannya dapat membuat alutsita sendiri, serta peralatan lainnya. Secara perlahan, tetapi harus kita lakukan sendiri," ucap Kasad.
Di tempat yang sama, Kasad juga memberikan Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KBLB) dan Pemberian Penghargaan kepada 48 Babinsa (Bintara Pembina Desa) serta Prajurit TNI AD yang berprestasi melebihi Panggilan tugas dalam pengabdiannya kepada Bangsa dan Negara.
"Penghargaan diberikan untuk memberi motivasi prajurit lainnya. Penghargaan diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada prajurit atas pengabdiannya kepada bangsa dan negara," kata Kasad.
Saat ini, meriam Kaliber 155 mm merupakan meriam kaliber terbesar milik TNI AD. Meriam kaliber 155 itu merupakan alutsista buatan Korea yang baru datang dan akan digunakan untuk memperkuat TNI AD.
"Pada hari ini kami serahkan ke batalyon. Armet 16, 17, 18 Iskandarmuda, Tangjungpura dan Mulawarman," kata Kasad, Selasa (6/5).
Dalam kesempatan yang sama, Kasad menegaskan, ke depannya modernisasi Alutsista milik TNI harus mengutamakan produksi dalam negeri. Oleh sebab itu, inovasi dan pengembangan teknologi harus dilakukan secara mandiri.
"Tingkatkan teknologi kita, agar kedepannya dapat membuat alutsita sendiri, serta peralatan lainnya. Secara perlahan, tetapi harus kita lakukan sendiri," ucap Kasad.
Di tempat yang sama, Kasad juga memberikan Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KBLB) dan Pemberian Penghargaan kepada 48 Babinsa (Bintara Pembina Desa) serta Prajurit TNI AD yang berprestasi melebihi Panggilan tugas dalam pengabdiannya kepada Bangsa dan Negara.
"Penghargaan diberikan untuk memberi motivasi prajurit lainnya. Penghargaan diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada prajurit atas pengabdiannya kepada bangsa dan negara," kata Kasad.
Meriam Kaliber Besar TNI AD
Tentara Nasional Indonesia (TNI) terus meningkatkan Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) untuk memenuhi elemen fire power dalam Minimum Essential Force (MEF).
Salah satunya dengan mendatangkan 18 unit meriam jenis Tarik How 155 milimeter (mm) yang diperuntukan untuk TNI AD.
Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Budiman mengatakan, meriam tersebut adalah meriam yang memiliki kaliber terbesar, yaitu 155 mm. Jarak tembaknya mencapai 20 hingga 30 kilometer.
"Meriam ini akan ditempatkan di beberapa Komando Daerah Militer (Kodam) di antaranya di Kodam Iskandar Muda, Kodam Tanjung Pura dan Kodam Mulawarman kata Budiman di Markas Besar TNI AD, Jalan Veteran Nomor 5, Jakarta Pusat, Selasa (6/5/2014).
Jenderal bintang empat ini menerangkan, 18 meriam itu dibeli dari Korea Selatan sebagai pengganti meriam yang berumur sudah tua di beberapa Kodam. Harga per unitnya meriam ini adalah USD980 ribu.
"Kalau membaca postur pertahanan negara untuk tahun 2009-2029, selama ini persenjataan kita sangat terbatas. Bahkan ada meriam yang lebih tua umurnya dari saya. Selain itu ada Kodam yang belum lengkap peralatannya," pungkasnya.
Meriam Tarik How 155 mm ini mempunyai spesifikasi jarak tembak 22 hingga 30 kilometer dengan menggunakan peluru atau amunisi standard. Meriam yang menggunakan alat pengangkutnya mempunyai berat kurang dari 7 ton dan memiliki elevansi yang dapat menembak arah lintasan langsung dan lintasan curam.
Meriam ini juga dilengkapi dengan sistem pengisian proyektil secara semi otomatis. Tak hanya juga mempunyai kelengkapan untuk penembakan di malam hari dan juga dapat dibawa dengan pesawat C-130 Hercules.
Salah satunya dengan mendatangkan 18 unit meriam jenis Tarik How 155 milimeter (mm) yang diperuntukan untuk TNI AD.
Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Budiman mengatakan, meriam tersebut adalah meriam yang memiliki kaliber terbesar, yaitu 155 mm. Jarak tembaknya mencapai 20 hingga 30 kilometer.
"Meriam ini akan ditempatkan di beberapa Komando Daerah Militer (Kodam) di antaranya di Kodam Iskandar Muda, Kodam Tanjung Pura dan Kodam Mulawarman kata Budiman di Markas Besar TNI AD, Jalan Veteran Nomor 5, Jakarta Pusat, Selasa (6/5/2014).
Jenderal bintang empat ini menerangkan, 18 meriam itu dibeli dari Korea Selatan sebagai pengganti meriam yang berumur sudah tua di beberapa Kodam. Harga per unitnya meriam ini adalah USD980 ribu.
"Kalau membaca postur pertahanan negara untuk tahun 2009-2029, selama ini persenjataan kita sangat terbatas. Bahkan ada meriam yang lebih tua umurnya dari saya. Selain itu ada Kodam yang belum lengkap peralatannya," pungkasnya.
Meriam Tarik How 155 mm ini mempunyai spesifikasi jarak tembak 22 hingga 30 kilometer dengan menggunakan peluru atau amunisi standard. Meriam yang menggunakan alat pengangkutnya mempunyai berat kurang dari 7 ton dan memiliki elevansi yang dapat menembak arah lintasan langsung dan lintasan curam.
Meriam ini juga dilengkapi dengan sistem pengisian proyektil secara semi otomatis. Tak hanya juga mempunyai kelengkapan untuk penembakan di malam hari dan juga dapat dibawa dengan pesawat C-130 Hercules.
Sumber : BeritaSatu
0 komentar:
Posting Komentar